5. Berbebar
Festival pembentukan negara dibuat dengan sangat meriah. Pesta bukan hanya diselenggarakan di dalam istana. Jalan-jalan di ibu kota pun dibuat festival yang sangat meriah.
Segala macam kerajinan seni dari berbagai penjuru negara dibawa dan dijajakan ke festival di ibu kota. Berbagai makanan khas dari tempat terpencil pun dijajakan di ibu kota. Banyak sekali stand makanan dan kerajinan tangan.
Di jalan-jalan pun banyak rakyat yang membuat pertunjukan di jalanan; baik pertunjukan teater atau tari-tarian. Anak-anak kecil berbebaran ke sana ke mari dengan riang.
Wajah-wajah riang tersebar ke seluruh penjuru ibu kota. Jalan-jalan pun dipasangi dengan lentera yang bersinar terang. Tawa riuh rakyat terdengar ke seluruh kota. Semuanya menikmati festival pembentukan negara dengan suka cita tanpa terkecuali.
Andi pun sudah menurunkan perintah agar keamanan di ibu kota diperketat mengingat banyak orang luar yang datang. Selain itu, ia juga memberikan uang pada penduduk yang kesulitan. Ia juga memerintahkan untuk memberikan bahan pangan pada semua rakyat di negaranya.
Semua orang merasa bersyukur dan berterima kasih padanya. Semua memuji kemurahan hati Andi, kecuali Cinta. Gadis itu mengutuk Andi karena ia harus bekerja keras memastikan keadaan ibu kota aman terkendali. Selain itu, ia juga harus memastikan bahwa bantuan pangan dan uang yang diberikan Andi sampai pada orang yang tepat.
"Dasar raja iblis," omelnya sebal. Sudah hampir dua jam ia menggerutu akibat tugas berat yang diberikan oleh Andi. Sepertinya raja itu sedang membalaskan dendam padanya karena ia sering mengurung rajanya dengan segudang dokumen negara.
"Hei! Hati-hati dengan perkataanmu. Ini masih ibu kota. Telinga Yang Mulia ada di mana-mana," tegur Alif.
Cinta memberengut kesal. "Biarkan saja. Lagi pula dia memang raja iblis," balas Cinta acuh tak acuh. Ia benar-benar tak peduli jika Andi mengetahui bahwa ia tengah mengutuknya atau tidak. Ia malah merasa bersyukur jika kutukannya ini sampai ke telinga Andi. Agar pria itu tahu bahwa ada orang yang membencinya hingga bisa mengutuknya seperti ini.
"Aku kan juga ingin menikmati festival di ibu kota. Kenapa aku harus berkutat dengan pasukan keamanan yang kasar dan juga distribusi pangan serta uang untuk rakyat? Harusnya ini dia kerjakan sendiri agar bisa menarik perhatian rakyat lebih besar lagi," omel Cinta dengan tampang tak senang.
Alif hanya bisa menggeleng pelan melihatnya. Ia tak membalas omelan itu agar ia tak perlu mendengar omelan yang lebih panjang lagi.
--------------
382.07122021
Walau telat, tp tetap harus dikerjakan kan?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro