Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

4. Mengadunkan

"Yang Mulia Permaisuri, Anda harus bangun sekarang." Seorang wanita dengan baju pelayan mengetuk pelan pintu kamar Fela.

Mata Fela mengerjap pelan. Ia bangkit duduk, lalu merenggangkan badannya dengan gerakan anggun. Selesai ia melakukan hal itu, seorang pelayan masuk dan membungkuk padanya.

"Hari ini Yang Mulia harus berdandan dengan mewah dan indah," ujarnya memberitahu.

Fela menarik napas panjang. Belum apa-apa ia sudah merasakan lelahnya. Bagaimana bisa ia bertahan sampai malam nanti—saat pesta pembentukan negara? Dalam hati, ia merutuki dirinya yang terlahir sebagai seorang wanita dan memerlukan begitu banyak persiapan saat harus menghadiri pesta. Walau begitu, ia tetap tersenyum manis dan mengangguk patuh.

"Tolong, ya, Anna," pintanya lembut.

Setelahnya, ia membiarkan Anna dan beberapa dayangnya yang lain menyeretnya ke sana ke mari. Mulai dari merendam dirinya dengan air panas yang sudah ditambahi dengan siraman parfum mawar serta taburan kelopak mawar. Hingga memijatnya dengan minyak beraroma mawar. Mengolesi rambutnya dengan aroma mawar. Ia sampai merasa dirinya bukanlah manusia lagi, melainkan jelmaan mawar yang berjalan.

Walau begitu, ia bisa melihat seberapa hebat efek dari segala penderitaan yang disertai dengan kerja keras para dayang. Kulitnya terlihat lembut, kenyal, dan bercahaya. Dalam hati, ia berjanji akan memperlakukan para dayangnya dengan baik. Seminimalnya, ia berjanji akan memberikan waktu 1 hari liburan untuk para dayangnya beristirahat.

Dua jam menjelang pesta dilangsungkan, kamar Fela berubah menjadi medan perang. Para dayang mengeluarkan semua gaunnya yang bagus serta menyeluarkan perhiasan-perhiasan mewah. Pertarungan antara dirinya dengan berbagai macam perhiasan dan gaun pun dimulai.

Dua jam kemudian, ia melihat hasil kerja keras para dayang yang mengadunkannya. Walau terlihat sederhana, namun anehnya ia juga terlihat mewah sekaligus berkilau. Para dayangnya pasti bisa menggunakan sihir, ia amat sangat yakin akan hal itu.

"Yang Mulia Raja telah tiba."

Pengumuman itu membuat Fela berhenti mengagumi pantulan dirinya sendiri. Lekas ia berdiri dan berjalan menuju pintu yang sedang dibukakan oleh penjaga. Di hadapannya, terulur sebuah tangan yang besar dan kokoh. Pria itu menyambutnya dengan senyuman hangat dan lembut.

"Kau sungguh cantik malam ini," puji Andi dengan senyum dan mata yang berkedip nakal.

Mau tak mau, Fela tertawa kecil melihatnya. Kegugupan yang sedari tadi mencekiknya erat luntur tak bersisa. Sepertinya Andi sengaja melakukan hal seperti itu untuknya. Hanya memikirkan hal itu saja, hatinya menghangat dengan cepat. Ia bisa merasakan ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya.





-----------------
380.04122021
Hari ini cukup pendek, tapi aku cukup senang karna key-nya masih nyambung dengan tulisan aku. Cuma, kalau untuk besok, aku gak tau deh.
Semoga masih nyambung sih..

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro