Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

18. Terkencar-kencar

Langkah Andi menuju ruang rapat tegas dan penuh amarah. Tengah malam tadi, ia sudah menerima laporan mendesak dari Cinta mengenai hasil penyelidikannya—walau tidak sempurna. Hari ini, ia mengadakan rapat darurat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Walau ia tak yakin para pria tua yang hanya memikirkan keuntungan mereka sendiri bisa memberikan solusi atas masalah tersebut, tetapi ia tetap memanggil mereka sebagai bentuk dari formalitas atas keputusan yang akan diambilnya nanti.

"Apa mereka semua sudah berkumpul di dalam?" tanya Andi pada prajurit yang menjaga pintu.

Prajurit itu tergagap. Ia memang sudah melihat beberapa bangsawan yang datang secara terkencar-kencar. Walau begitu, ia yakin jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jumlah bangsawan yang biasanya hadir rapat.

"Sudahlah! Pasti hanya sedikit yang hadir," ujar Andi dengan nada lelah. Ia pun segera masuk ke dalam ruang rapat yang sedang ricuh akibat ia panggil secara tiba-tiba. Walau begitu, ia tak terlihat peduli sama sekali. Langkahnya mantap menuju kursi miliknya.

Di belakang Andi, Cinta mengikuti dengan tampang sebal. Ia memutar bola matanya malas melihat para bangsawan yang masih saja berbisik-bisik kesal akibat rapat mendadak ini. Cinta segera mengambil posisinya tepat satu langkah di belakang kanan Andi.

"Aku yakin kalian sudah tahu apa tujuan dari rapat darurat ini," desisnya penuh geram membuat seisi ruangan menjadi senyap. Diam-diam, Cinta tertawa kecil melihat ketakutan di wajah para bangsawan.

Melihat seisi ruangan yang mendadak senyap, Andi menyeringai lebar. Senyum yang membuat seisi ruangan bergidik ngeri. "Ah!" desahnya paham. Semua yang ada di ruangan terkesiap karena menangkap kesenangan dalam desahan itu. "Sepertinya karena rapat ini diadakan secara terburu-buru kalian lupa membawa otak kalian kemari," ujarnya membuat semua yang ada di ruangan itu tercekat, kecuali Cinta.

Andi melirik Cinta yang tengah menahan tawa di belakangnya. Wajah gadis itu terlihat puas saat ia berhasil menakuti para bangsawan itu. Cinta berdeham kecil karena tertangkap basah sedang menahan tawa. Gadis itu kembali memaksakan dirinya untuk fokus. Walau rapat ini akan menjadi rapat yang panjang dan melelahkan, perasaannya sedikit senang karena melihat bangsawan serakah itu kalang kabut.






-------------
332.18122021
Yo! Gimana kabar kalian? Di tempat kalian ujan gak? Cuacanya dingin gak??

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro