12. Menokong
Bosan. Cinta mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja makan. Ia merasa sudah melakukan hampir semua kegiatan; menunggang kuda, melihat taman, memberi pakan untuk kuda, jalan-jalan di sekitar kediaman, bahkan bermalas-malasan juga sudah ia lakukan. Sekarang, ia tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan.
"Nona, bagaimana kalau Nona meminta Nyonya Ara untuk datang ke sini? Sudah lama juga 'kan Nona tidak menokong?" usul Jonas sembari tersenyum ramah.
Cinta memandang Jonas penuh pertimbangan. Benar juga apa yang dikatakan oleh kepala pengurus rumah tangganya. Mungkin dengan bergantinya model rambut, ia juga bisa mengganti suasana hatinya. Baiklah! Ia sudah memutuskan. "Panggillah," pintanya sembari berjalan ke arah kamarnya.
Jonas pergi melakukan perintah sang majikan. Ia meminta seorang pesuruh untuk memanggil sang stylist yang paling terkenal di seluruh penjuru kerajaan ini. Selain itu—untuk berjaga-jaga—ia juga memanggil Indah, seorang perancang busana terkenal di kerajaan. Ia berharap dengan begitu kebosanan sang majikan bisa hilang sepenuhnya. Ia juga mempersiapkan segala hal yang akan dibutuhkan nona majikannya malam nanti saat ia pergi ke festival yang ada di ibu kota.
Tanpa perlu menunggu waktu yang lama, Ara sudah berdiri di depan Cinta dengan wajah riang. "Selamat Siang, Nona Cinta," sapanya riang.
Cinta hanya mengangguk singkat. "Siang, Nyonya. Apa kabar Anda baik?" tanyanya basa-basi. Sebenarnya ia tak begitu penasaran—kalau ia boleh jujur. Ia hanya melakukan itu sebagai bentuk kesopanan.
"Tak ada hari yang lebih baik daripada hari ini. Sebuah kehormatan bagi saya untuk bertemu dengan pahlawan perang sekaligus ajudan Raja seperti Anda, Nona," balas Ara, masih dengan nada riang.
Cinta hanya tersenyum tipis. Mau seberapa banyak kali ia berjumpa dengan Ara, ia selalu takjub dengan kepribadiannya yang riang itu. Menurutnya, Ara wanita yang hebat. Walau ditinggal mati oleh suaminya di usia muda, wanita itu tidak menikah lagi. Ia memilih untuk membuka salon kecantikan dan berhasil tak lama setelahnya. Sungguh luar biasa!
"Silakan lalukan pekerjaan Anda, Nyonya." Cinta mendaratkan bokongnya dengan nyaman di atas kursi.
Ara berjalan ke belakang Cinta dan mengeluarkan semua alat perangnya; sisir, gunting, air, dan yang lainnya. Ara berpaling pada rambut kemerahan Cinta yang sudah digerai. Matanya langsung menatap horor pada ujung rambut Cinta yang pecah. Bibirnya mengerucut sebal.
"Bagaimana bisa Anda membiarkannya menjadi seperti ini, Nona?" omelnya membuat Cinta meringis. Inilah alasan mengapa selama ini ia menghindari Ara mati-matian. Ara terkenal sekali suka mengomeli pelanggannya kalau menemukan rambut indah mereka rusak.
---------------
392.12122021
Yo~~~~
Hei, kalian! Ada yang tadi pagi nunggu jam 00.00??
Ada yang begadang buat ngejar flash sale di olshop?
Sini merapat
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro