Day6 - Redut
Fela tersenyum kecut lantaran Ara yang sedari tadi meledeknya. Kodrat telah pergi beberapa menit yang lalu. Dokter mengatakan bahwa tulang hidung lelaki patah dan tidak ada lagi masalah lainnya.
"Makanya, kalau buka pintu tuh biasa aja. Jangan pakai tenaga badak! Lihat! Anak orang jadi patah hidungnya. Gila kamu! Luar biasa, loh, Fel." Lagi-lagi Ara meledeknya.
Redut, Fela pun membentak Ara, "Diam! Ribut banget, sih! Bikin pusing tau, gak?"
Dibentak serta dipelototi oleh Fela membuat nyali Ara menciut. Ia menutup mulutnya rapat-rapat karena paham Fela sudah naik pitam. Jalan satu-satunya agar nyawanya tetap aman hanyalah dengan diam.
"Ayo, makan! Aku lapar. Saking tegangnya tadi aku jadi lapar," ajak Fela sambil menggamit tangan Ara yang hanya menurut saja. Sejujurnya gadis berkulit kuning langsat itu juga lapar karena memang belum makan siang. Jadilah ia hanya menurut saja.
Mereka berdua masuk ke salah satu restoran cepat saji yang menjual ayam goreng. Fela memesan begitu banyak makanan, saking banyaknya orang-orang bakal mengira ia akan membelikan makanan untuk para tunawisma.
Ara menatapnya ngeri dan bertanya, "Fel? Sehat? Segitu banyak habis?"
Fela mengangguk dan mengunyah makanannya dengan lahap. Setelah menelan makanannya, ia membalas, "Tenang aja! Habis, kok. Aku lapar banget. Tadi aku takut banget bakal dilapor ke polisi atau dituntut gitu. Aku tadi sampe gak bisa mikir. Makanya sekarang aku butuh pelepasan. Tapi untungnya, orangnya baik. Hah ... lega banget aku."
6 Desember 2018
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro