Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

24. Bisa melihat hantu

Kini, aku, Orchid, Farel, ayahnya, dan juga Jamaika duduk mengelilingi meja dekat kolam ikan. Aku menjelaskan siapa diriku, namaku dan maksud kedatanganku.

"Jadi Farel bisa lihat hantu? Jam-Jamaika bener ada di situ? Ngapain!" Orchid tak sabaran.

Aku menatap Farel. Matanya bulat. Wajahnya putih, rambutnya lurus tipis.

"Farel masih kecil, masih suci-sucinya makanya bisa lihat hantu," diagnosaku.

"Tenang aja, kemampuan Farel bukan kayak aku yang otodidak, kampiun, dan bisa ngelihat sampai kapanpun. Kalo udah gede, kemampuan Farel akan hilang sendirinya."

"Dulu Jamaika sering main ke sini. Apa yang dilakuin dia di sini?" Kali ini ayah Orhid yang bertanya.

Aku mengelus dagu, menoleh ke arah Jamaika yang menyengir.

Jamaika bergumam, "Gue kangen." Kangen dengan Farel dan ayahnya, semuanya. "Makanya gue iseng ke lantai atas!"

Aku menepuk jidat, meneruskan ucapan Jamaika ke Orchid dan ayahnya.

"Abang Gandi!" Tiba-tiba Farel memanggilku.

"Ya?"

"Kaka Jamahika masi idup! Dia kayak telbang gihtu. Farel mau deh kayak gihtu." Farel menangis haru bisa melihat Jamaika. "Hiks. Kok semua holang bilang Jamahika mati...."

Farel kemudian teringat sesuatu.
"Kalo di game, nyawa olang tu ada tiga! Kalo mati sekali, kudunya bica idup lagi!"

Ruangan sunyi.

Semua orang tertegun.

Aku hanya mengangguk agar Farel senang.

"Iya. Kakak Jamaika masih hidup," akuku. "Semua orang yang bohong."

Jamaika masih ada.

Dia hidup di hatimu, hati kita semua.



--

#TBC!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro