21. Sakit
Wajah Orchid terlihat begitu segar. Dia tidak sedang ralip dan mengantuk.
"Dia mati karena... sakit?" tanyaku.
Haruskah kupercaya semua ini?!
Orchid bercanda?! Jadi ini jawaban mengapa dia berkata Jamaika tak bunuh diri?
Aku menoleh ke samping. Mendadak tidak ada Jamaika di sana. Padahal aku yakin dia masih berdiri di sana sedari tadi.
"Dia sakit apa? Kenapa? Lalu bagaimana dia melalui sekolahnya?!" Aku bertanya bertubi-tubi.
Orchid hanya tertawa melihat keseriusanku. Dia bangkit dari duduknya, cekatan mengambil sebuah album dari rak, menaruhnya di atas meja depanku, lalu duduk kembali.
"Jamaika sakit. Nahasnya, dia kena HIV. Lo tahu sendiri presentasenya hidup cuma sedikit. Lo tahu saat ketika gue berada di stasiun saat itu?"
Aku membuka mulut, tak bersuara.
Orchid menambahkan, "Gue ada di stasiun setelah dari rumah Jamaika. Saat terakhir gue bertemu sama dia." Itu adalah perpisahan paling menyakitkan sepanjang hidupnya.
Jamaika...
"Kenapa dia bisa kena HIV?"
--
#TBC!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro