12. Rumah tanpa gerbang
Ternyata, jarak rumah Orchid amatlah jauh. Jalanan padat hari ini membuat semuanya menjadi susah.
Lampu hijau. Mobilku melaju lagi, kutekan pedal gas, pelan. Kutengok jalanan kanan kiri. Semakin berjalan semakin sepi. Banyak ruko kecil dan bermacam hantu menggelikan yang terlihat di sini.
"Jamaika?" gumamku ketika tanpa sadar melihat Jamaika di rumah antara ruko-ruko itu.
Rambut hitam panjang, gaun krem, badan kurus.
Itu sungguh Jamaika!
Kulihat Jamaika sedang berada di depan sebuah rumah tanpa gerbang. Dia sedang mengintip, tersenyum kepada lelaki berkusi roda dalam rumah yang diapit ruko itu.
Apa yang Jamaika lakukan di sini?
Rapik.
Aku mengamati Jamaika dari jendela mobil, dari kejauhan. Aku bisa melihat Jamaika tersenyum di sana. Bahunya bergetar. Ditatapnya seorang lelaki berkusi roda yang asyik bersenggama, dengan keluarganya.
Kulirik kertas alamat Orchid.
Aku terdiam sebentar.
Tunggu.
Itu jelas bukan rumah Orchid.
--
#TBC!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro