Seorang pemuda membuka pintu kayu berwarna putih gading dengan perlahan. Keningnya berkerut tatkala melihat kamar tersebut kosong. Namun senyumnya mengembang ketika sebuah pemahaman menendangnya. Dengan senyum manis ia berjalan menuju balkon.

Senyumannya semakin lebar ketika matanya menangkap sosok yang dicarinya. Segera ia memeluk sosok tersebut dari belakang membuat gadis tersebut telonjak kaget. "Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah tidak dingin? Hmm?"

Gadis itu menggenggam tangan tersebut dan menggangguk. "Iya, Vin. Kan seperti biasa." Gadis itu—Widi—menoleh dan menatap mata coklat tersebut dengan senyum manis.

Aelvin memeluknya erat dan mengecup kepalanya penuh sayang. "Kenapa kamu suka sekali dengan udara dingin pagi hari?"

"Karena pagi hari masih segar. Dan nyamur yang menetes dari ujung-ujung daun itu sangat menarik untuk dilihat," balas Widi sambil menatap pohon bonsai yang ditanam oleh Aelvin untuknya.

Day 20
Keyword : Nyamur