Kamu tahu bagaimana rasanya bertahan sendirian? Menaklukan jarak, mencoba terus percaya. Kita sudah jauh, jangan kamu tambah dengan segala sensimu perihal kesukaanku.

Kita memang tak pernah bertemu secara nyata. Tapi hadirmu dalam hariku bukan hayal belaka. Tapi cerita kita bukan hanya sebatas dunia maya.

Bertahan sendirian bukan perkara mudah. Terlebih terlalu banyak perbedaan terbentang. Juga kamu yang membangun dinding tinggi, membatasi kedekatan kita. Membuatku bersusah payah, menaklukannya.

Aku bukan orang yang gampang menyerah. Tapi melihat abaimu terhadap perjuanganku, aku mulai lelah. Kenapa seakan hanya aku yang butuh persahabatan ini terus bertahan?

Aku lelah. Ingin mengakhiri semua omong kosong ini dengan segera. Tapi nyatanya, tak kunjung kulakukan hal itu. Mengapa? Karena aku tak ingin kamu kembali tenggelam, dalam hal kelam itu.

Aku membenci keegoisanmu. Tapi aku sadar, aku juga egois. Jadi kenapa dua orang egois ini tak kembali saja seperti dulu?

Selesai.