Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Day 4: Galaba

Kadang Firman bingung, bagaimana cara kerja sebuah rasa yang bernama cinta. Masih jelas di ingatannya, bagaimana gelabanya Rendi seminggu ini, hanya gara-gara diputuskan oleh Ririn. Tapi lihatlah sekarang, hanya dengan keluar dari kosan selama sejam, Rendi berhasil mengembalikan senyumnya yang beberapa hari ini entah bersembunyi di mana. Entah apa yang terjadi selama Rendi pergi, mungkin saat keluar Rendi bertemu dengan gadis lain yang membuatnya jatuh cinta atau kemungkinan-kemungkinan lain yang sangat tidak ingin Firman pikirkan.

"Man, pacar lu ada di bawah tuh," ucap seseorang dari balik pintu kamar kosannya.

"Yo, makasih ya, Jib," jawab Firman tanpa membuka pintu. Dia sudah sangat mengenali suara Najib tetangga kosannya.

Dengan segera Firman mengambil jaket dan bindernya yang tergeletak di atas kasur. Sebelum pacarnya yang cerewet itu mengomel karena terlalu lama menunggu.

"Lama amat." Bukan ucapan selamat pagi atau kalimat penuh cinta yang Firman dapatkan ketika ia muncul di hadapan kekasihnya. Tapi bukannya marah, Firman justru tersenyum mendengar sindiran itu.

"Itu lagi, kebiasaan banget mau kuliah cuma bawa binder!"

"Galak amat sih, Yang. Ucapin selamat pagi atau peluk cium gitu biar semangat kuliah," goda Firman yang sukses membuat sang pacar tersipu.

"Amit-amit, gue tuh cowok!" tukas cowok manis bernama Aelvin itu.

Ya, pacar Firman adalah seorang laki-laki sama sepertinya. Salah satu hal yang untuk kesian kalinya, membuat Firman mempertanyakan tentang cinta. Bagaimana cinta itu buta, sehingga tidak melihat dengan siapa dia berlabuh.

End

Andieeeeer
Pinrang, 4 Desember 2017

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro