Pemandangan di mana Cindy menangis kemarin, selalu menghantui pikiran Diana seharian ini. Jika boleh jujur, hatinya tersentuh. Tapi bagaimana mungkin jika ia adalah penyebab tangis itu?

Awalnya, Diana pikir ia akan merasa sangat senang melihat rivalnya itu terpuruk. Namun yang terjadi adalah sebaliknya Diana justru merasa sebuah beban berat disamatkan pada bahunya.

Diana jadi teringat kejadian dua hari yang lalu.

"Alah gak usah ngeles deh. Gua tau apa rahasia lu. Putusin Cindy atau semua rahasia lu kebongkar," ancam Diana pada seorang laki-laki yang berambut gondrong sebahu.

"Anjir maksud lo apa, nyuruh gue putus sama Cindy!"

"Lu gak perlu tahu alasan gue apa. Pokoknya lu harus putusin Cindy dalam waktu 3x24 jam!"

Sejak awal Diana sangat yakin Michel akan melakukan apa yang ia minta. Mungkin berpacu pada kompulsi yang diutaran oleh Diana. Michel benar-benar melakukan apa yang ia nantikan.

Mungkin karena itulah, rasa bersalah pada sang saudara kembarnya itu tetasa begitu menyiksa.