Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6. Paranoid

Setengah sembilan pas, Zera sudah ada di rumah Jessica. Pilihannya tidak salah, ia takut terjadi sesuatu pada temannya itu karena perumahan ini sangat sepi.

Pukul delapan tadi Zera menghubungi Arman, meminta antar padanya. Tapi tak disangka Arman menolak dan beralasan kalau besok ada ulangan fisika dan kimia.

Kala Zera menunggu taksi,  sebuah motor berhenti di depannya. Si pengendara motor membuka helmnya. "Mau ke mana, gue anter," ucapnya.

"Gak usah."

"Ini udah malem loh, kalo terjadi sesuatu gimana?"

"Nggak akan."

"Masa? Sekarang aja lo ditemenin sama––"

"Hasga! Lo jangan bikin gue takut!" Zera memukul bahu si pengendara dengan kencang.

"Maaf, maaf. Tapi gue serius, apalagi sekarang malam jumat. Setan pada keluar, nemenin lo di sini biar gak sendirian."

Tanpa pikir panjang Zera menaiki motornya dan taajul menuju rumah Jessica. Ia jadi parno karena ucapan Hasga.

"Zera, jangan bengong mulu, ih! Ayo tidur," seru Jessica di sampingnya.

Zera terkesiap. "Gue takut."

Jessica memutar matanya malas, "Apa yang dibilang si brondong itu, sampe bikin lo gak bisa tidur?"

"Dia bilang gue ditemenin 'orang', kan rese!"

"Hasga sialan! Ini malem jumat!" Bertepatan dengan itu suara petir menggelegar di luar sana.

"ASTOGE!!" Keduanya berteriak, segera menutupi tubuh dengan selimut.


•••

Bogor, 07 Desember 2017

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro