Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

18. Mantan

Setibanya Zera di pohon ceri, ia melihat Hasga sudah menunggunya. Seulas senyum tipis tercetak di bibir Zera. "Udah lama nunggu?"

"Nggak kok. Baru sampai."

Zera mengangguk. "Gimana sama olimpiade fisika-nya, menang lagi?"

"Syukur lah menang."

"Congrats, ya!" Zera menjabat tangan Hasga dengan semangat.

"Iya. Gue pernah minta sesuatu dari lo kan kalo gue menang," ucap Hasga.

"Oh, slow. Kantong gue masih tebel, nih," ucap Zera sambil menepuk kantung roknya.

"Hahaha ... bukan itu. Gue minta yang lain."

"Ap–" Belum sempat Zera menyelesaikan ucapannya, Hasga sudah memeluknya erat. Ia mencekang.

"Gue minta lo bales pelukan gue."

Zera pun membalas pelukan Hasga.

Di balik tembok, Arman sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Melihat Arman berjalan menghampiri dua orang yang berpelukan itu, Tita menarik kerah seragamnya. "Jangan Dakar. Biarin aja mereka kayak gitu."

"Lo gila apa, ya?!"

"Kenapa?"

"Pacar gue dipeluk orang lain!"

"Mantan."

"Serah!"

Arman berlalu meninggalkan Tita. Dari sudut matanya, Tita melihat Hasga tersenyum ke arahnya.

Bajingan!

•••

Bogor, 23 Desember 2017

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro