Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

bag : 9

Kami akhirnya pulang lebih awal, ini bahkan pukul 11:00, itu karena laron, celana pak rektor sobek dan semut merah, belum lagi seorang tentara kerasukan, dia bicara omong kosong, karanya acara ini tidak mina ijin denganya, tentara yang kerasukan itu mengaku sebagai jin penungu kampus, jin itu minta 7 jenis kue, 7 jenia bunga, 7 jenis sayur mayur dan 7 ekor anak kambing, apa jin iti serius?.

"Anak kambing saya ada dimana-mana," terdengar jin bayangan itu bernyanyi, dia terlihat menyatu dengan bayangan ku.

Kami berjalan hari ini ditrotoar Jakarta. Jin bayangan berbicara panjang lebar, iya menceritakan tentang kota Yerusallem, Petra, Damaskus, Hadralmaut dan tentang Raja Sulaiman, iya juga banyak bercerita tentang bangunan kaca dan para Setan yang mengomel karena di suruh menyelam kedalam laut "aku tidak mau sampai disengat para ikan pari sialan itu" kata mereka kesal.

Saat itu para setan berkumpul di sebuah pantai yang menghadap laut Mideterania, dengan wujud seperti manusia namun bertanduk dan berkulit merah gelap mereka asik bermalas-malasan. Namun tiba-tiba muncul sesuatu jatuh dari langit seperti batu sebesar gunung, batu itu hampir menimpa mereka, "Iblis sialan!," teriak mereka.

Batu itu ternyata adalah Ifrit sebesar gunung, tanduknya panjang menyerupai antelop dan kakinya seperti kaki sapi dan berbulu, tubuhnya hitam dan kedua tanganya sangat besar, "para setan pemalas, aku membawa perintah raja Sulaiman, raja menyuruh kalian menyelam mencari mutiara, lakukan cepat, aku malas bersama para pecundang seperti kalian."

"Sialan kau," kata para setan, "kami tidak mau, dilaut banyak ikan pari, mereka suka menyengat pantat kami, ya ampun para cumi dan udang!, kenapa harus pantat!," mereka mengomel.

"Dasar tukang omel, lakukan saja, kau lihat dua tinju besar ku ini, jangan sampai aku meninjumu sampai gepeng seperti karpet!," kata sang Ifrit, sengan wajah masam para setan pun akhirnya menyelam namun sambil mengomel, "demi udang dan teripang!."

Itulah kisahnya.

"Aku bisa membuat kita langsung ada dirumah," kata jin bayangan, tapi aku hanya mengeleng, "apa kau lapar?," tanya sang jin, aku menganguk, memang aku lapar.

Tiba-tiba kaki ku bergerak sendiri kesebuah rumah makan, beberapa pegawai rumah makan menyambut ku, "selamat mba, anda pengunjung ke 30 di rumah makan kami 30 Sayap laron, semua makanan yang anda pesan geratis" kata mereka, 30 sayap laron?, kata-kata itu sepertinya tidak asing.

Dirumah makan ini banyak sekali menu yang enak, namun aku harus menahan diri, ku tulis di kertas pesanan, nasi, ayam bacem, pecel dan teh manis hangat, tapi ya ampun, makanan yang darang banyak sekali, jin nakal itu, dia menambah pesanan di kertas yang ku tulis tadi. Aku malu, malu sekali beberapa orang pelangan melihat kearah ku, banyak makanan berdatangan, dan tidak lama hidangan yang banyak itu habis, "aduh masih belum kenyang," kata jin bayangan, dia makan semua makañya, kecuali makanan ku. Setelah makan aku langsung pergi, aku malu sekali.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: