Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Day 30: Reunited (SnK)

Di atas rerumputan, dua orang dara duduk di sana. Awan enggan menyinggahi bumantara yang membentang di atas keduanya, alhasil bintang-bintang dan purnama tanpa ragu menyebarkan cahayanya.

Si gadis berambut cokelat menoleh ke gadis yang lebih pendek darinya. Gigi menggigit bibir dari dalam, kulit cokelat dihinggapi warna merah. Jantung berdebar abnormal. Kedua tangan yang berada di sisi tubuh terkepal.

Ada secuil rasa takut menghinggapi hati si gadis, mengalahkan perasaan hangat yang bersemayam lama di hatinya.

Haruskah ia ungkap sekarang?

Ya, harus. Jika bukan sekarang, kapan lagi? Mereka hidup sebagai prajurit yang mempertaruhkan nyawa setiap hari, tidak ada yang tahu siapa yang akan bertahan hingga akhir di antara keduanya. Prajurit Survey Corps dan kematian adalah dua hal yang berkaitan erat. Menjadi prajurit pejuang kebebasan sama saja artinya menjual nyawa sendiri.

“Ymir, langitnya in—”

“Christa, aku mencintaimu,” potong Ymir, menatap lekat kolam samudra di depannya.

Apapun yang akan Christa katakan dan ucapkan padanya, Ymir siap menerima. Inilah konsekuensi mencintai seseorang sejenis.

Ymir harus siap meninggalkan dan ditinggalkan, semesta melarang dua anak manusia sejenis bersama.

Alih-alih menerima tamparan dan cacian penuh jijik, justru yang terlihat di depannya senyum lembut si pirang.

“Hm? Aku juga mencintaimu, Ymir.”

Dasar tidak peka, bukan itu maksudku.

Ymir menarik napas. Baiklah, ia harus menjelaskan perasaannya agar Christa tak salah paham.

“Perasaanku bukan sebatas pada sahabat saja, tapi perasaan romantis yang harusnya kurasakan untuk laki-laki.”

Sepasang mata Christa membulat, mulut mungil terbuka. Terkejut mendengar fakta dari sahabat yang selalu bersamanya.

“Jadi ... kau benar-benar ingin menikahiku?”

“Ya ... dulu aku ingin menikahimu.” Ymir mengangguk.

“Sekarang bagaimana?”

“Aku berpikir itu satu hal yang mustahil. Kita sama-sama perempuan. Kau hanya menganggapku sahabat.”

Ymir pun menaruh kedua tangan di bahu kecil Christa. “Karena itu, Christa ... mari bertemu lagi di kehidupan selanjutnya. Jika di antara kita adalah terlahir kembali sebagai laki-laki, ayo menikah. Jika kita berjenis kelamin yang sama ... aku ingin kita bersahabat atau bersaudara saja.

“Berjanjilah padaku untuk bertemu lagi, Christa. Di dunia tanpa titan. Di dunia yang damai, hanya ada manusia di sana.”

Ymir sedikit takut Christa akan mendorongnya.

Lagi-lagi di luar perkiraan, Christa masih tersenyum padanya.

Christa gadis yang baik, kenapa aku sempat berprasangka buruk padanya?

Menarik sudut bibir ke atas, Ymir menurunkan tangan dan mengulurkan kelingking. Christa menyambut uluran kelingking dan menautkannya.

“Aku berjanji. Maaf tidak membalas perasaanmu,” ucap Christa, disertai setitik air yang jatuh dari mata.

Hati Christa terluka oleh perasaan bersalah. Ia tak mau menyakiti Ymir, tetapi hatinya enggan menaruh perasaan romantis untuk gadis itu.

“Tidak apa-apa. Ini salahku yang mencintaimu lebih dari seorang sahabat.”

“Kau tidak salah, Ymir. Jatuh cinta itu wajar, tak peduli pada siapapun yang kau cintai. Aku menghargai perasaanmu.”

Christa melepas tautan kelingking dan merengkuh tubuh yang lebih besar darinya. “Terima kasih sudah jujur. Aku takkan meninggalkanmu, kau juga jangan pergi dariku.”

“Di masa depan nanti kau harus menikahi laki-laki baik hati. Kandung dan lahirkanlah anak-anaknya. Bahagiamu adalah bahagiaku, Christa. Hiduplah demi dirimu sendiri.”

“Aku mengerti. Kuharap kau juga menemukan laki-laki yang baik.”

Waktu terus mengalir hingga tibalah saat Ymir terpaksa meninggalkan sang sahabat, Christa Lenz. Oh bukan, nama aslinya Historia Reiss.

Dilingkupi rasa bersalah karena sudah memakan rekan Bertholdt dan Reiner, Ymir memutuskan menyerahkan diri pada Marley.

Sebelum Ymir pergi, ia menulis surat untuk Historia dan ia titipkan pada Reiner. Inilah yang terbaik untuk dirinya dan Historia.

Ymir akan terbebas dari dosa dan rasa bersalah. Historia juga akan hidup demi dirinya sendiri dan mendapat kehidupan yang lebih baik.

Semoga kita bertemu lagi di kehidupan selanjutnya. Aku akan menemukanmu sejauh apapun jarak kita, Historia.

Langit swastamita menjadi saksi detik-detik perginya Ymir dari Historia. Mereka merobek dan menebas tengkuk titan bersama. Inilah pertarungan terakhir yang sama-sama mereka lakukan.

Kau sebenarnya kuat, Historia. Peringkat sepuluh pantas untukmu, batin Ymir. Maniknya masih setia memerhatikan tubuh mungil Historia yang bermanuver dan dengan mudah menebas tengkuk titan.

Menjelang malam, Survey Corps berhasil merebut Eren kembali, pertanda mereka harus pulang. Historia menaiki kuda yang diberi Connie. Sedikit jauh di belakang mereka, Reiner dan Bertholdt dikepung sekumpulan titan yang tanpa sengaja diperintahkan Eren.

Aku harus membantu dua idiot itu dan menyerahkan diriku pada Marley.

Sebelum Ymir berlari ke titan armor, Historia memacu kuda mendekatinya dan berseru, “Ymir!”

“Oi, jelek! Apa yang kau lakukan? Kita pulang sekarang!” seru Connie kemudian menghentikan kudanya tak jauh dari Historia.

Ymir menoleh pada Historia. Inilah saat kepergiannya. Meski hatinya berat, ia harus pergi agar Historia mendapat kehidupan yang layak. Tangan besarnya menggenggam lembut kepala Historia, yang membuatnya ditatap heran bercampur sedih.

Jari mengelus pelan rambut pirang, inilah terakhir kalinya Ymir merasakan halusnya rambut panjang itu. Ini pula kali terakhir ia melihat wajah manis yang selalu tersenyum ke orang-orang. Setelah ini Ymir akan ditemani gelapnya kematian sebelum reinkernasi tanpa Historia menemani.

Sial. Mengapa di detik-detik terakhir ia enggan berbalik ke Reiner? Keegoisan meneriakinya agar tinggal di sini dan membiarkan dua pemuda di belakangnya dimakan titan. Di sisi lain, nurani terus membisikkan kalimat yang berusaha mematahkan keegoisannya.

Perseteruan nurani dan egoisme dimenangkan nurani. Nyawa Marcel Galliard harus ditukar dengan nyawanya. Ymir tidak boleh egois, ia sudah merenggut paksa nyawa seseorang, maka inilah kesempatannya untuk membayar. Historia tak boleh mengetahui dosa masa lalu yang akan dibayarnya.

“Maaf.” Menguatkan hati, Ymir mengangkat tangan dari kepala Historia dan berbalik.

“Eh?”

Hiduplah dengan baik. Sampai jumpa di kehidupan sesudah ini.

“Ymir! Ke mana kau akan pergi?” Historia berteriak tak rela, kaget ditinggalkan begitu saja tanpa alasan oleh Ymir. Punggung sang sahabat terpantul di manik biru muda.

Menggunakan keempat anggota geraknya, Ymir berlari dan melompat ke tubuh Reiner. Gigi tajam dan besarnya mengoyak leher para titan yang mengerubungi Reiner.

Connie mendekat dan berseru, “Tinggalkan dia!”

“Tapi Ymir—”

Historia bimbang.

Ikut Ymir? Pulang bersama Survey Corps?

Belum sempat Historia memutuskan, Connie menarik paksa tali kekang kudanya. Historia berbalik ke belakang, tangan terulur hendak menggapai Ymir yang tengah berjuang.

“Ymir!”

“Jangan pedulikan dia! Dia mengikuti dua pengkhianat itu!”

Historia pasrah diseret Connie, ia menggenggam tali kekang. Kepala masih tertoleh ke belakang. Tirta menggenang di pelupuk, eksistensi Ymir semakin jauh dari mata.

Menoleh ke depan, Historia merasa detik ini terakhir kali ia bertemu Ymir. Cahaya di matanya meredup dan tubuh melemas. Luka nan lebar menganga di hati.

Pada akhirnya, orang yang ia cintai pergi. Ibunya pergi. Sekarang Ymir pergi darinya. Pantaskah Historia mendapatkan cinta di dunia ini? Setiap ia mulai disayang dan menyayangi seseorang, ia ditinggalkan tanpa alasan.

Alma pergi tanpa alasan setelah wanita itu berbicara untuk pertama kali padanya, lalu saat kembali ia malah dipenggal di depan mata Historia. Kini Ymir meninggalkan Historia dengan keadaan kebingungan.

Apa salah Historia? Mengapa ia selalu ditinggal sendiri?

Karena aku lemah dan tak berdaya aku selalu ditinggalkan 'kan? Aku tidak mampu menahan mereka untuk selalu bersamaku.

“Historia, fokus pada jalanmu,” tegur Connie. Historia tak menjawab dan menatap kosong ke depan.

Historia dan Ymir bergerak ke arah berlawanan, membawa luka yang menganga beserta lembar kenangan yang pernah diciptakan bersama.

Pada hari eksekusi, wajah manis Historia terbayang di benak Ymir. Si gadis tersenyum di detik terakhir menghirup napas.

Jangan lupa bawa suratku, Reiner.

Di kehidupan selanjutnya, kita akan bertemu dan bersatu untuk selamanya.

Tunggu aku, Historia. Aku akan menunggumu pula menemukanku. Siapa yang akan duluan di antara kita?

***

“Oh, dasar manusia rendahan. Adik kecilmu yang aktif itu lebih baik kau masukkan saja ke lubang pelacur.”

Tiga orang pemuda terbaring tak berdaya di gang sepi dengan tangan memegang selangkangan. Si gadis ber-hoodie menatap mereka dingin dan melangkah ke seorang gadis pirang yang meringkuk ketakutan di sudut gang.

“Cepat berdiri. Abaikan para sampah itu.”

“Si-siapa kau? Jangan sentuh aku!”

“Oke oke. Namaku Ymir. Kau boleh memilih tinggal di sini menunggu orang lain bersama tiga sampah itu atau pergi bersamaku. Apapun pilihanmu tak ada pengaruhya untukku, tapi aku tidak menjamin kau akan aman bersama mereka.”

“Hi-historia!”

“Hm?”

“Namaku Historia Reiss! Terima kasih sudah menyelamatkanku!”

Tubuh mungil menerjang tubuh jangkung. Kaki Ymir menahan bobot mereka agar tak jatuh ke tanah.

Historia Reiss.

Entah mengapa nama itu pernah ia dengar sebelumnya. Tubuh mungil yang merengkuhnya dan kehangatan yang dirasakannya ... sangat familier.

Historia juga merasa gadis berwajah sangar di depannya pernah ia lihat. Ymir. Seorang gadis tangguh yang suka berkelahi, namun juga memiliki sisi baik. Rasanya ada seseorang yang Historia kenal di masa lampau yang memiliki kepribadian seperti itu.

Seandainya memang benar mereka pernah mengenal di kehidupan yang lalu, artinya pertemuan di kehidupan sekarang bermakna memenuhi janji satu sama lain dan memperbaiki kesalahan.

Ymir dan Historia Reiss dipertemukan lagi di kehidupan baru, demi membangun hubungan dari awal. Kini mereka dua orang sahabat yang saling mendukung dan bersama di keadaan apapun. Murni persahabatan tanpa perasaan romantis.

[]

Aku nangis dan merinding nulis chapt ini sambil dengarin lagu The One That Got Away - Katy Perry. Rasanya ngena dan nusuk gitu :". Agak aneh juga rasanya sedikit memasukkan unsur yuri di sini, tapi ending-nya mereka nggak yuri-an kok. Aku bukan pendukung LGBTQ.

Chap depan prompt bonus ya, jangan dihapus dulu book ini dari library~

Btw di mulmed day 29 udah aku kasih foto + lagu the one that got away biar kompak sama chap ini :>

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro