07:00
Warn: entah harus berapa kali ku warning ini bakal super drama, chessy, dkk.
Kalau udahh capek sama 24 hours bilang ya:((
🍀
Irene udah tau kenapa Taehyung tiba-tiba datang ke kamarnya dengan wajah murung. Mama menjelaskan, dia sengaja mengerjai Taehyung. Mama bilang, bikin Taehyung kesel tuh gampang kalo sekarang, tinggal bawa-bawa Irene. Meskipun dia berusaha menyembunyikan rasa kesalnya, tetap aja Mama tau. Taehyung itu anaknya.
Irene senang, kali ini Taehyung ngerayain ulang tahunnya di sini. Jadi dia juga ingin ikut ngerjain Taehyung. Kira-kira apa ya yang bisa bikin dia marah dan kesal? Irene bingung. Karena selama ini Taehyung tuh gak pernah benar-benar marah padanya. Serius.
Bagaimana cara membuat cowok kita marah?
Begitulah yang Irene ketik di laptopnya, dia sampai browsing dengan bodohnya. Tanpa menyadari hal mudah yang bisa dia lakukan.
"Hm, kok aneh semua jawabannya?" Gumam Irene menatap serius pada layar.
1. Ketika kamu membicarakan 'mantan'
"Gimana mau ngomongin mantan? Aku gak ada mantan woy!" Dia ngerengek kesal sendiri. Lanjut membaca tips-tips berikutnya.
2. Ketika tim olahraganya kalah
Ini sih Irene sendiri can't relate karena tim basket si Taehyung itu gak pernah kalah. Mereka selalu berhasil banggain sekolah dan bawa nama sekolah di tingkat nasional. Ya iyalah latihannya aja kayak orang kesetanan.
3. Mengganggunya ketika dia main games
Irene kemudian mencatat point yang sekiranya masuk akal buat dia lakuin. Dasar, entah terlalu bego atau terlalu niat. Emang ada cewek yang buat bikin pacar kesel aja harus browsing.
Maklum aja, mereka sama-sama yang pertama buat satu sama lain. Pacar pertama Taehyung, Irene. Pacar pertama Irene ya Taehyung. Jadi masih agak buta dikit lah pokoknya. Lagian, selama mereka bersama, Irene ingat betul kalau Taehyung itu gak pernah marah padanya. Yang sering mengomeli karena hal-hal konyol yang ia lakukan. Mereka pernah bertengkar, tapi selalu Irene yang marah. Cowok itu sabar sekali. Padahal, dulu Irene lihat Taehyung sebagai cowok sok cool yang sombong, gak pernah senyum, jutek, seenaknya.
Makanya Irene memikirkan cara supaya cowok itu marah.
Irene juga sampai bertanya kepada bundanya. "Bun, cara bikin Ayah kesel gimana, Bun?"
"Hm? Kenapa emang?"
"Ih gak papa, jawab aja."
"Kalo uang bulanan boros, kalo naro kunci mobil teledor, kalo nilaimu jelek, kalo Bunda selingkuh tuh apalagi." Bunda tertawa mengakhiri kalimatnya apalagi melihat wajah anaknya tertekuk. "Kenapa kamu nanya gitu?"
"Bunda jawabannya rumah tangga life banget ih-"
"Ya Bunda sama Ayah kan suami-istri gimana sih kamu?"
"Maksud aku, Bun, pas pacaran gitu lho."
"Berantem kamu sama anak Bunda?"
Tuh kan, cuma Taehyung yang diakui sebagai anaknya. Dia enggak.
"Tau ah Bunda kepo amat tinggal jawab."
"Hayo lho kenapa-"
"Aish Bun udah ya aku mau ke kamar. Bye!"
Bunda hanya bisa melongo melihat Irene beranjak menaiki tangga menuju kamarnya. Nanya sama Bunda tidak membuahkan apa-apa.
Akhirnya Irene melakukan hal-hal yang dia dapat dari internet. Jadi ketika Taehyung main game dia tidak berhenti mengganggunya, mengatai Taehyung autis, menyenggol lengan Taehyung, memencet layar ponsel Taehyung asal, mendesak Taehyung dengan bahunya.
Yang Irene bayangkan, Taehyung akan marah, membentaknya sehingga dia punya alasan untuk memarahi Taehyung balik, kemudian mereka bertengkar. Kenyataannya, cowok itu hanya menghela napas menatap Irene lekat, menepuk tempat duduk di sampingnya supaya Irene duduk manis, kemudian memutarkannya salah satu reality show berjudul The return of superman yang tanpa Irene sadari dia melupakan misinya. Memekik riang melihat anak kecil kesukaannya sedangkan Taehyung hanya merangkul bahu cewek itu, mendorong kepala Irene agar bersandar di bahunya. Tersenyum sedikit heran tidak mengerti kenapa Irene bersikap aneh hari ini.
Dia gagal. Kemudian selanjutnya pun dia tetap gagal. Irene curiga saraf emosi Taehyung telah putus.
"Aduh anjir ni anak, masa ngerjain cowok sendiri aja minta saran sih?" Kata Seulgi heran. "Banyak kali yang bikin cowok marah."
"Ya tapi apa?" Irene menghembuskan napas frustasi. "Lo gak tau aja gue udah gangguin dia main game, sengaja numpahin minum ke komik kesayangannya, nusuk bola basketnya sampe kempes, bersikap kayak orang gila biar dia kesel-"
"GILA! Terus cowok lo gimana?"
"Gak Seul, dia gak marah!"
Seulgi berdecak, padahal dia saja mendengarnya kesal. Apalagi setaunya yang Irene sebutkan benar-benar hal penting bagi Taehyung.
"Tuh kan, bingung kan lo."
"Gak Rene, gue keknya tau deh caranya." Seulgi tersenyum menatap Irene yang memberinya pandangan super antusias.
Mengikuti saran Seulgi, Irene pulang bersamanya ke rumah cewek itu. Sedangkan Taehyung ada ekskul hari ini.
"Taehyung, aku ke rumah Seulgi ya. Kamu mau ikut?"
"Aku ada rapat buat basket. Kamu hati-hati."
"Basket terus. Bosen dengernya." Irene berakting. "Basket atau aku?"
Taehyung mengernyit. "Maksudnya?"
"Jawab aja kenapa sih?!"
"Itu bukan pertanyaan, Irene."
"Nyebelin. Pasti aku gak penting. Emang aku gak penting. Males sama kamu. Bye!"
Gila, apakah aktingnya bagus? Sebenarnya Irene jijik sendiri dengan aktingnya sumpah, drama banget. Mana pernah dia mempermasalahkan soal hobi Taehyung itu? Tapi tidak apa, chill.
"Tapi sebenernya gue gak tega lho sama Taehyung." Irene mengeluh.
"Dasar bucin kuadrat kalian berdua. Ya udah sih Rene kapan lagi lo kerjain si Taehyung dari jauh-jauh hari lagi. Fokus!"
Irene akhirnya ngangguk aja. Duduk di depan televisi kamar Seulgi menonton salah satu acara. Entah apa yang Seulgi lakukan.
"Halo? Taehyung?" Irene sontak menoleh mendengar Seulgi menelpon Taehyung. Seulgi menempelkan jari telunjuknya di mulut mengisyaratkan Irene diam.
"Ya?"
"I-ini Irenenya, Irene-"
"Irene? Dia sama lo kan? Kenapa?"
"Irene pingsan! Iya! Gak tau tiba-tiba dia pingsan!"
"Pingsan?"
Irene melotot.
"IYA LO CEPET KE SINI!"
"Tapi-"
"ADUH GUE GAK TAU HARUS APA NIH, ORANG TUA GUE GAK ADA. CEPET YA TAEHYUNG."
"Tunggu, tunggu sebentar."
"Oke!"
"GILA YA LO?!" Jerit Irene setelah Seulgi memutuskan panggilannya. Seulgi terbahak.
"Bagus kan ide gue?"
"Tapi- Taehyung lagi rapat oon."
"Ya justru itu, dia pasti marah dan bakal maki-maki lo kalo lo kekanakan."
"Oh iya juga. Tapi- tapi kalo dia marahnya-"
"Gak usah lebay oke? Pacaran gak ada berantem-berantemnya gak seru amat."
"Ih Seulgi. Pernah kok." Irene cemberut.
🍀
"Ini yang katanya pingsan?" Taehyung melihat gadis yang diberitakan padanya pingsan itu kini bukannya berbaring dengan mata terpejam layaknya orang pingsan, melainkan meloncat-loncat di kasur dengan popcorn di genggamannya dan mulutnya.
Irene menelan kunyahannya. "T-tae aku-"
"Untung kamu gak apa-apa." Taehyung menghampiri Irene menarik tangan gadis itu membantunya turun dari kasur. "Kamu gak pingsan kan?"
"Enggak. Si Irene cuma main-main." Celetuk Seulgi memancing agar Taehyung marah. "Supaya ganggu lo rapat."
"Oh gitu. Kita pulang ya?"
Seulgi speechless. She means- that's all? Seriously?
"Iya Taehyung. Seul, makasih ya." Irene pasrah. Taehyung ke luar dari kamar Seulgi menyisakan Irene yang menatap Seulgi mengeluh.
"Gue bilang juga apa?!" Katanya tanpa suara. Seulgi menghela napas mengikuti Irene dan Taehyung mengantar mereka sampai gerbang.
"Taehyung, kamu marah?"
"Gak, kenapa marah?"
"Tapi- tadi aku main-main cuma biar kamu gak rapat terus dimarahin."
"Gak kok. Kamu gak papa kan? Gak sakit?"
"Enggak Taehyung." Rasanya Irene ingin menangis saja, dia yang ngerjain tapi kenapa dia yang selalu merasa kesal dan capek hati. Ya Tuhan.
"Hueee Bunda, Mama."
🍀
"Aku gak mau berangkat sama kamu. Aku mau berangkat sama Sehun."
"Kenapa?"
"YA GAK KENAPA-NAPA ISH. AKU BOSEN. POKOKNYA MARAH SAMA TAEHYUNG."
"Kamu marah?"
"Pake nanya lagi. Pikir sendiri. Gak usah nyamperin aku titik. Aku berangkat sama Sehun."
"Hhh, ya udah. Kamu hati-hati. Jangan kesiangan ya."
"TUH KAN KAMU GAK PEDULI SAMA AKU."
"Aku-"
"JADI AKU BOLEH BERANGKAT SAMA SEHUN TERUS KAMU SAMA CEWEK-CEWEK LAIN HUHUHU."
"Hei, enggak. Aku gak niat kayak gitu."
"TERUS KENAPA GAK LARANG AKU?! KAMU GAK CEMBURU BERATI KAMU GAK SAYANG SAMA AKU TAEHYUNG."
"Oke, kamu gak boleh berangkat sama Sehun, jangan centil. Ngapain kamu berangkat sama cowok lain."
"UDAH TELAT NGOMELNYA!"
"Terus kamu maunya gimana?"
"Tau ah, gak suka Taehyung. Mau marah."
"Ok. Terserah kamu."
Dan akhirnya, Taehyung marah padanya. Mereka tidak berbicara kepada satu sama lain selama empat hari.
ITU REKOR BARU MEREKA!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro