
Chapter 5
Rite of Parting adalah upacara pemakaman yang diadakan untuk memperingati perpisahan para Dewa yang telah mangkat, tak terkecuali dengan Rex Lapis. Namun selaku sang terutama, sang Prime of Adeptus, yang telah memimpin dan membangun sejarah Liyue selama tiga ribu tujuh ratus tahun tentunya mendapatkan perlakuan khusus.
Demi menghormati warisan dan sejarah yang sudah ditinggalkan Rex Lapis, Liyue Qixing memutuskan untuk membuat upacara khusus demi memperingati kematiannya. Mengingat bagaimana para Adeptus masih terus mengenangnya, ini bukan hal aneh untuk dilakukan.
[Name] masih memandangi buku-buku di tangannya dengan perasaan campur aduk. Rite of Parting tahun ini bukanlah sekadar upacara biasa. Ini adalah momen penting yang dirayakan seluruh Liyue, dan dia—seorang pegawai baru di Wangsheng Funeral Parlor—dipilih untuk memimpin persiapannya. Rasanya seperti beban berat yang tiba-tiba ditimpakan ke pundaknya.
"Liyue Qixing sudah mengatur detail utama upacaranya," Zhongli mulai menjelaskan, mengalihkan perhatian [Name] dari keraguannya. "Tapi kita yang bertanggung jawab atas bagian ritual. Seperti biasa, ini melibatkan pemilihan persembahan, lokasi untuk meletakkan persembahan tersebut, serta doa yang akan diucapkan. Kau harus memutuskan barang-barang yang tepat untuk persembahan kepada Rex Lapis."
[Name] mengangguk pelan. "Barang-barang persembahan… apa yang harus aku pilih? Apa masih sama dengan yang digunakan untuk Rite of Parting?"
"Kurang lebih," jawab Zhongli. "Jika kita menggunakan Noctilucous Jade untuk Rite of Parting, maka kita menggunakan Cor Lapis tingkat radiant mendapatkan perlakuan panas pada upacara kali ini."
"…."
Akhirnya muncul masalah pertama yang [Name] tidak yakini bisa ia tangani: mendapatkan Cor Lapis yang mendapatkan perlakuan panas.
Meski banyak penjual Cor Lapis dan penambang di Liyue, hanya sedikit orang yang bisa memberikan perawatan panas padanya. Alasannya sederhana—karena jika satu kesalahan saja dalam memperlakukannya, maka nilai Cor Lapis akan langsung turun drastis hingga kehilangan sebagian nilainya sementara sistem penilaian kualitas tetap sama terlepas dari apakah Cor Lapis itu sudah dipanaskan atau tidak.
"Jangan terlalu khawatir," kata Zhongli sambil mengulum senyuman lembut di kedua sudut bibirnya. "Yang terpenting kau mempersembahkannya dari hati. Bagaimana hasilnya setelah dipanaskan, Rex Lapis tidak akan marah."
Meski kata-kata Zhongli terdengar menenangkan, tanggung jawab ini tetap terasa menakutkan bagi [Name]. Upacara ini adalah bagian dari warisan Liyue yang begitu besar, dan salah satu perayaan paling penting sepanjang tahun. Rasanya seolah semua mata akan tertuju padanya jika ada kesalahan yang muncul dalam prosesnya.
"Tapi, bukankah persembahan ini harus sesuai dengan tradisi? Sesuatu yang punya makna khusus bagi Rex Lapis?" tanya [Name], matanya masih terpaku pada buku-buku yang dipegangnya.
"Benar," kata Zhongli sambil menyesap tehnya. "Tapi tradisi itu sendiri juga terus berkembang. Pada akhirnya, esensi dari persembahan bukanlah pada benda itu sendiri, melainkan pada niat di baliknya. Jika kau memilih dengan hati yang tulus, Rex Lapis pasti akan menerimanya."
Ya, itu benar. Sejak Rite of Parting saat Rex Lapis meninggalkan Liyue kala itu, Qixing sepenuhnya mengumumkan bahwa Liyue berada di tangan para manusia untuk mempertahankan sejarahnya yang panjang. Itu juga yang [Name] dengar dari Tianquan, Ningguang, saat ia masih bekerja menjadi karyawan magang Liyue Qixing beberapa bulan yang lalu.
Pada akhirnya, apa yang diinginkan Rex Lapis mungkin hanya melihat bagaimana manusia bertahan tanpanya dengan memberinya bukti yang jelas.
"Xiānshēng," panggil [Name] dengan nada bimbang setelah keheningan sejenak. "Bagaimana kalau aku tidak bisa menemukan orang yang bisa memperlakukannya dengan benar? Jika kualitas Cor Lapis menurun, mungkin upacaranya bisa dianggap gagal."
Zhongli menatapnya dengan tenang, seolah sudah mengantisipasi kekhawatiran tersebut. "Ada beberapa penambang di Mingyun Village yang mampu menangani Cor Lapis dengan teknik pemanasan yang presisi. Aku sudah mengatur pertemuan dengan mereka. Kita hanya perlu membawakan Cor Lapis tingkat radiant kepada mereka."
[Name] mengembuskan napasnya dengan lega kala mendengar Zhongli telah menemukan solusi untuk itu, tapi tentu saja ia tahu kalau masalah ini tidak hanya sampai di sini.
Jika prosedurnya sedikit banyak akan mirip dengan Rite of Parting, itu artinya [Name] membutuhkan seorang pengerajin untuk menjadikannya perhiasan sebelum diletakan di altar persembahan.
"Lalu untuk pendanaannya…." [Name] bergumam. Lalu ia melirik ke arah Zhongli yang hanya sedang meneguk tehnya dalam diam seolah sedang menghindari sesuatu darinya. "Xiānshēng, jangan bilang kau belum—" Zhongli terdiam, dan [Name] mendesah. Dia tersenyum kaku. "Kau pasti tidak membuat rincian pengeluaran dananya."
Zhongli tersenyum lembut, mengalihkan pandangannya sejenak dari tatapan [Name]. "Detail pendanaan memang belum kuatur. Namun, jangan khawatir. Kita punya seseorang yang siap mensponsori kita sepenuhnya."
[Name] menggeleng perlahan, merasa sedikit putus asa. Meskipun dia sudah terbiasa dengan kebiasaan Zhongli yang selalu lupa membawa Mora, kali ini—kali ini sangat melewati batas! Bagaimana bisa dia mendapatkan sponsor tanpa membuat proposal lebih dulu sebelumnya dan dengan percaya diri berkata seperti itu?
"Oh, demi Rex Lapis dan dengan segala kekayaan di seluruh Teyvat," gumam [Name], kesabarannya yang sudah tipis itu kembali terbagi. "Sepertinya hari ini aku akan pergi ke kuil dan meminta kelapangan dari-Nya."
"Oh, aku baru tahu kalau kau adalah orang yang cukup taat," sembur Zhongli setelah ia menghabiskan tehnya dalam satu tegukan.
"Bukan! Tidak begitu—oh, Archon Geo!" Teriak [Name] lelah, wanita itu hampir ingin membenturkan kepalanya di atas meja. "Begini, Xiānshēng… kita tidak bisa hanya berharap pada kedermawanan para sponsor kita yang baik hati tanpa rencana anggaran yang jelas. Bagaimana pun kita harus transparan pada mereka."
Zhongli kembali menatapnya dengan tatapan yang menenangkan, seolah meyakinkan bahwa segalanya akan baik-baik saja. "Aku akan mengurusnya. Kau fokus saja pada persiapan yang lain. Setelah bertemu dengan penambang di Mingyun Village, aku akan menyampaikan rinciannya kepada Liyue Qixing."
[Name] masih ragu, tapi dia tidak punya pilihan selain mempercayai Zhongli. Pemuda itu selalu memiliki cara untuk menyelesaikan masalahnya, meski kadang dengan cara yang sesungguhnya tidak dapat [Name] pahami. Sambil mengembuskan napas panjang, dia menerima kenyataan bahwa tanggung jawab besar ini benar-benar ada di pundaknya.
"Baiklah," gumam [Name] akhirnya. "Tapi kau tetap harus membiarkanku mengecek rincian dananya lebih dulu, Xiānshēng."
"Iya."
✦•┈✦•┈⋆⋅☆⋅⋆┈•✦┈•✦
Sejujurnya, itu bukan hanya tentang bijih Cor Lapis tapi juga bayaran untuk para pengerajin, bunga untuk dekorasi, peracik parfum, dupa… dan banyak lagi yang harus [Name] buat daftarnya. Semua ini jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
[Name] sangat bersyukur karena Liyue Qixing masih berniat untuk membantunya dengan memberi ia tempat untuk melakukan upacara, karena itulah dia tidak terlalu banyak memikirkan tentang urusan perizinan tempat dan tetek bengek lainnya. Setidaknya ini meringankan sedikit banyak tugas yang harus diselesaikannya.
"Sisanya…." [Name] bergumam, membaca detail upacara yang sudah ditulis pada selembar kertas di tangannya. Dia mengembuskan napasnya pelan. "Bagaimana aku bisa mengundang pada Adeptus? Lagi pula, memangnya aku bisa melakukan itu?"
Para Adeptus biasanya hanya muncul ketika Rite of Descension bersama dengan turunnya Rex Lapis untuk menghiasi daratan ini dengan ramalannya, memberikan petunjuk tentang jalur ekonomi yang harus ditempuh Liyue di tahun mendatang. Bagaimana pun, sebelum Rex Lapis mangkat, Liyue terkenal sebagai bangsa yang selalu dituntun oleh-Nya sampai beberapa tahun yang lalu.
"Kalau tidak salah, orang terakhir yang diberi kehormatan untuk mendapatkan ramalan suci-Nya adalah Yuheng…." kata [Name], lebih kepada dirinya. "Itu dia …! Keqing!"
"Ada apa?"
"Uwah!"—[Name] segera berbalik, mendapati seorang gadis berambut violet berdiri di depannya, membalasnya—"Keqing!"
"Kebiasaan terkejutmu masih belum hilang, ya?" Keqing menggulirkan bola matanya ke arah tumpukan lembaran kertas di tangan [Name], lalu kembali melihat ke arahnya dan berkata, "apa ini untuk upacara peringatan kematian Rex Lapis?"
"Iya." [Name] tersenyum canggung. Merasa tidak enak karena Keqing mendengar ia menyebut-nyebut namanya barusan. "Aku baru saja ingin ke Yuehai Pavilion."
"Oh, aku tadi tidak sengaja mendengarnya," kata Keqing. Dia menyilangkan tangannya di dada. "Apa kau sedang memikirkan cara untuk mengundang para Adeptus?"
[Name] menghela napas dan mengangguk, lalu sambil menunjukkan proposal yang dibawanya, dia menjelaskan, "iya. Aku merasa, untuk membuat upacara ini benar-benar berarti, para Adeptus harus dilibatkan. Tapi aku tidak yakin bagaimana cara mengundang mereka. Mereka tidak mudah dihubungi, dan bahkan jika aku berhasil, belum tentu mereka akan datang."
Keqing mengangguk, tampak berpikir sejenak. "Para Adeptus memang jarang muncul tanpa alasan yang jelas, apalagi setelah Rex Lapis memutuskan untuk mundur dari perannya sebagai pelindung Liyue. Tapi mungkin kita tidak perlu mengundang mereka secara formal. Para Adeptus menghormati Rex Lapis dengan caranya sendiri. Jika upacara ini cukup penting, mereka mungkin akan datang sendiri."
Mendengar itu, [Name] merasa sedikit lebih lega, tapi masih ada banyak kekhawatiran yang menghantuinya. "Aku harap akan semudah itu…."
"Kalau kau tetap ingin memberikan undangan formal kepada mereka, mungkin kau bisa mengundang dan bicara dengan Ganyu lebih dulu, lalu memintanya untuk mempertemukanmu dengan Cloud Retainer," jelasnya. "Aku yakin setelah itu, kau tahu apa yang harus kau lakukan."
Benar, jika dia bisa mengundang dan berbicara dengan Ganyu sebelum dia meminta izinnya untuk mempertemukan [Name] dengan Cloud Retainer, dia bisa bertanya pada sang Adeptus tentang cara agar ia bisa mengundang Adeptus yang lainnya. Meski mungkin caranya sedikit berkelit, tapi ini mungkin satu-satunya kesempatan [Name].
[Name] mengangguk pelan, merasa sedikit lega dengan saran Keqing. Ganyu memang dikenal sebagai salah satu yang paling dekat dengan para Adeptus, terutama Cloud Retainer. Jika ada yang bisa membantunya, itu pasti Ganyu. Dia juga tahu bahwa Ganyu, dengan kesetiaannya pada Rex Lapis dan rasa tanggung jawabnya terhadap Liyue, pasti akan memahami pentingnya upacara ini.
"Baiklah, aku akan mencoba menghubungi Ganyu," kata [Name]. "Terima kasih atas saranmu, Keqing."
Keqing mengangguk. "Tidak perlu berterima kasih. Ini juga penting untuk Liyue. Aku harap upacara ini berjalan lancar."
"Iya."
Setelah berpamitan pada Keqing, [Name] segera menuju ke Yuehai Pavilion, tempat di mana Ganyu biasanya bekerja. Jalanan Liyue Harbor hari itu cukup ramai dengan aktivitas perdagangan, tetapi dalam pikirannya, [Name] hanya memikirkan satu hal—bagaimana cara berbicara dengan Ganyu tentang hal ini? Dan bagaimana membuat para Adeptus tertarik untuk datang?
Mengingat bagaimana rasa kebanggaan diri para Adeptus—terutama mereka yang paling dekat dengan Rex Lapis—ada kemungkinan mereka tidak akan menerima undangan dari manusia fana sepertinya begitu saja. Dengan kata lain, seperti yang ia pikirkan sebelumnya; meski [Name] berhasil menghubungi mereka, belum tentu mereka akan datang. Itu tantangannya.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba [Name] mendengar seseorang memanggil namanya, "[Name] …!"
[Name] terhenti sejenak, menoleh dan mendapati Zhongli berderap melangkah ke arahnya. Pria itu terlihat tenang, dengan tangan di belakang punggungnya dan ekspresi bijak di wajahnya.
"Oh, Xiānshēng," kata [Name]. Dia menghentikan langkahnya sejenak. "Aku sedang menuju Yuehai Pavilion. Ada urusan penting yang harus kubicarakan dengan Ganyu mengenai upacara untuk menghormati Rex Lapis."
Zhongli mengangguk, tampak puas dengan jawabannya. "Kau bekerja dengan sangat cepat. Seperti yang bisa diharapkan dari dirimu."
[Name] tersenyum kecil, merasa sedikit sombong mendengar ucapan pria di depannya ini. Lalu ia mengernyit, seakan baru saja mengingat sesuatu di sana. "Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan di sini? Bukankah seharusnya kau berada di Wangsheng Funeral Parlor? Kita masih dalam jam kerja."
Zhongli hanya tersenyum tipis, lalu dengan tenang menjawab, "aku baru saja selesai mendengarkan pinghua di Heyu Tea House sambil menikmati secangkir teh. Cerita mereka tentang Liyue dan para Adeptus selalu menarik, terutama di saat-saat seperti ini."
[Name] mendesah dalam hati. Zhongli dan kebiasaannya….
"Tidakkah kau merasa kalau dirimu terlalu santai, Xiānshēng?" katanya sambil tersenyum kecut. "Padahal persiapan untuk upacara ini semakin mendekati tenggat waktu, dan masih banyak hal yang perlu kita selesaikan."
Zhongli menatapnya dengan mata yang teduh dan bijak, dia tertawa sedikit rendah. "Terkadang, ketenangan adalah kunci untuk menyelesaikan masalah yang rumit. Jangan biarkan tekanan membuatmu lupa bernapas. Segala sesuatu akan selesai pada waktunya, asalkan kau tetap fokus dan tenang."
[Name] menghela napas, tahu bahwa berdebat dengan Zhongli tentang hal ini tidak akan ada gunanya dan dia tisak ingin mendengar kata-kata filosofinya di saat seperti ini. Pria itu selalu punya caranya sendiri dalam menghadapi masalah, tapi sebelum dia bisa menanggapi lebih jauh, Zhongli melanjutkan dengan suaranya yang terdengar lebih serius, "tapi sepertinya… mungkin kita akan segera mendapat pekerjaan lain."
"…." [Name] terdiam sejenak, lalu segera memahami kata-kata Zhongli. "Tunggu—maksudmu…."
Zhongli mengangguk, "aku baru mendapatkan kabar kalau baru saja ada seseorang yang meninggal dunia. Sebaiknya kau bersiap untuk melakukan pembersihan, [Name]."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro