Prolog
Seperti biasa, kursi ruang Opera Epiclese selalu penuh terlebih selama satu tahun terakhir ini seolah semua penduduk Fontaine sudah menunggu pertunjukkan apa yang akan diberikan. Tidak jarang bahkan banyak yang berusaha membeli kursi Opera hanya demi melihat persidangan ini, tentunya hal itu langsung dilarang dengan tegas oleh sang Hakim Agung.
"Sidang akan dimulai 30 detik lagi, Yang Mulia."
"Ya."
Layaknya persidangan milik masyarakat Fontaine, Oratrice Mecanique d'Analyse Cardinale berfungsi selayaknya sebuah aplikasi pengambilan suara milik rakyat Fontaine untuk memutuskan apakah terdakwa bersalah dan harus dihukum atau dibebaskan. Seluruh persidangan dibuat transparan dan berhasil meningkatkan antusiasme warga Fontaine yang mempertimbangkan opini rakyat, juga hukum.
"Bagaimana dengan keluarga terdakwa dan pihak penuntut?" tanya pria jangkung berambut perak kebiruan itu.
"Semuanya sudah hadir, hanya saja...."
"Apa ada masalah?"
"Tuan Duke Wriothesley masih dalam perjalanan untuk membawakan laporan autopsi dan introgasinya. Jadi mungkin dia akan terlambat."
Gadis berambut kemerahan itu bisa mendengar pria di depannya menghelakan napasnya pelan.
"Itu bukan masalah, lagi pula hasilnya sudah jelas," katanya menjawab.
"Ah... begitu, ya."
"[Name]."
"Ya?"
"Apa kau senggang siang ini?"
"... ya? Apa ada masalah, Yang Mulia?"
"Tidak ada. Aku hanya ingin mengundangmu untuk makan siang bersama, bagaimana?"
"... baiklah?"
Gadis yang disapa [Name] sesungguhnya tidak benar-benar mengenal sang Hakim Agung ini, bagaimana pun Neuvillette adalah pria yang memilih menutup semua hal tentangnya. Itu kalau dia bukan seorang reinkarnator yang mengetahui tentang sedikit banyak seluk beluk dunia ini.
Teyvat.
Benar, sekarang dia ada di Fontaine. Bangsa yang dikelilingi perairan luas, memuja Archon mereka layaknya idola dan seorang yang menyembah sekaligus menjunjung Dewa Keadilan.
Tapi mari lupakan itu sejenak karena dari semua hal yang sudah diketahui [Name], hanya Neuvillette yang semakin lama ia melihatnya semakin jauh berbeda dari kemunculannya di dalam game.
Nauvillette, Iudex Fontaine atau Hakim Agung yang memimpin semua persidangan yang terjadi di Fontaine. Dia sangat serius, penilaiannya saat duduk di kursi sidang tidak bias pada apa pun, sangat tanggap dengan semua masalah dan selalu memikirkan keputusannya dengan sangat baik.
Dia selalu mengikuti aturan dan protokol yang ada selama persidangan, sosok yang jarang muncul kecuali saat ruang Opera Epiclese terbuka, sedikit berbicara dan cenderung berbicara sebutuhnya.
Harusnya seperti itu.
Lagi pula itu yang [Name] dapatkan selama memainkan gamenya, tertulis pada lore profile karakter serta dialog singkat dari para Melusine di dalam gamenya, tetapi saat ia bereinkarnasi ke Teyvat rasanya sangat berbeda.
Seperti, ia tahu kalau Nauvilette adalah sosok yang sensitif tapi nyatanya ia kelewat sensitif. Walaupun ia tidak menunjukkan ekspresinya, tapi perasaannya lebih jujur.
Ada satu waktu ketika [Name] baru saja kembali setelah menemui Duke Wriothesley terkait hasil introgasi, ia langsung diguyur hujan deras yang membuatnya terpaksa bermalam di Palais Mermonia sembari menyelesaikan berkas kasus yang ditanganinya. [Name] benar-benar tidak tahu apa yang membuatnya sangat emosional seperti itu.
Ada lagi usai semalaman lembur, tiba-tiba begitu [Name] terbangun ia mendapati semangkuk sup hangat dan segelas susu di mejanya dan sebuah catatan kecil bertuliskan, "maafkan aku. Jangan lewatkan sarapanmu".
Dia sudah sangat mengenal tulisan tangan itu karena bagaimana pun ia bekerja langsung di bawahnya. Terlebih sup itu dihidangkan dengan desain mangkuk khusus yang sangat mirip dalam ingatannya. Jelas itu adalah hidangan istimewa yang bisa memberikan tambahan 20% crit rate dan crit damage dalam gamenya. Tapi sayangnya tidak seperti itu.
Penjelasan dalam gamenya adalah kalau hidangan khusus ini dibuat dengan air paling murni yang ada di Fontaine, kendati demikian rasanya biasa saja tapi bukan berarti tidak enak atau tidak bisa dimakan. Karena itulah [Name] tetap memakannya sampai habis ditemani pagi yang sangat cerah tanpa setetes pun air hujan seakan hujan malam itu naik kembali ke langit.
Lalu tidak sekali dua kali saja Neuvillette ikut turun ke TKP bersama [Name] untuk melihat situasinya secara langsung, biasanya ia hanya menerima laporan investigasi lapangan langsung dari Duke Wriothesley. Benar, awalnya hanya ada [Name] dan Duke tapi tiba-tiba Neuvillette—orang yang jarang ditemui selain di ruang sidang itu—memutuskan untuk ikut belakangan ini.
"Kalau begitu, aku harus menyelesaikan persidangan hari ini sesegera mungkin," ucap pria itu.
"Tolong jangan bercanda, Yang Mulia...." Raut wajah sang gadis tampak khawatir. "Persidangan hari ini juga bertujuan untuk memutuskan pengesahan rancangan Undang-Undang baru secara resmi, tolong perhatikan baik-baik."
"Aku tahu. Maafkan aku."
"... Anda tidak perlu minta maaf." Tidak ingin membuat suasana hati sang Hakim Agung muram, [Name] menambahkan. "Lalu, saya juga yang akan mereservasi restorannya jadi Anda tenang saja."
Disamping itu tanpa menyadarinya, ujung telinga runcing sang Hakim Agung memerah sementara gadis yang berjalan di sampingnya hanya berpikir bahwa ia sudah menyelamatkan satu hari yang cerah itu.
"Kalau begitu, mari kita mulai sidangnya."
—oOo—
Halo para Reader Mikajeh tercinta, terkasih dan tersayang, aku balik lagi ehe~! 😘
Betul, ini kali pertama Mikajeh bikin cerita dari fandom ini walopun udah maenin gamenya cukup lama ☺️ alesannya? Itu... males—gak, bukan itu tapi gak berani 😂 mengingat banyak banget lore di game ini, jadi jujur aja aku gak berani samsek buat bawain Fanfic-nya apalagi kalo bukan AU kayak gini, jadi mau gak mau kudu riset luar dalem, baca lore, teori, opini dsb termasuk hal-hal remeh buat disesuaiin 🤣☝🏻
Ngomong-ngomong karena Fontaine sendiri lorenya masih dikit, jadi work ini bakal slow-update karena ngikutin gamenya juga sekalian aku mau baca-baca lagi uhuyyy~ 🥸
Betewe berhubung ini ceritanya isekai dan kebanyakan nama dan bahasanya punya world-buildingnya sendiri jadi jangan heran kalo namanya nanti agak-agak aneh atau ada yang aku tambahin—ummm... penjelasan lebih lanjut nanti aja ya, biar sekalian ada contoh gitu—oh tapi, gak semua bakalan hasil "imajinasi" semata, ada penyesuaian lain yang dari RL jg soalnya aku nulisnya pake pengaturan lain buat ceritanya...
... walaupun Genshin sendiri bilang "Teyvat has its own 'laws'."
Jadi catatan dari aku sendiri adalah kalo ada yang aneh dan kurang masuk akal dikit, anggep aja hukum dari Teyvat sendiri 😂
Oke, sekian dari Mikajeh itu aja dulu. Seperti biasa, guys! Jangan lupa krisarnya dan kalo mau diskusi seputar lore dsb nih boleh banget, inget ya kita bahasnya yang positif-positif aja, tidak saling menjatuhkan atau jelek-jelekin ☺️ kalo ada yang gk nurut, langsung blok ya hehehe~ 😅
Xoxo,
Mikajeh
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro