Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Episode 48

"APA!? KAU SUDAH—OH, ASTAGA, IUDEX!"

"Tolong pelankan suaramu, Nona Furina. Dan aku minta dirimu untuk tenang."

"Bagaimana aku bisa tentang saat mendengar kau berciuman dengan Nona [Name]!?"

Sejujurnya, ia tidak menduga kalau akan jadi seheboh ini. Sungguh. Maksudnya, dia hanya berciuman dengan wanita itu, tidak lebih. Lalu apa yang salah? Padahal alasan dia menceritakan ini pada Furina bukan tentang itu.

"Jadi intinya, kau merasa sangat terganggu saat tahu Nona [Name] tidak mengingatnya?" Tanya Furina berusaha memperjelasnya, ia menambahkan tekanan pada beberapa kata di sana. Ia bergumam, "pantas saja selama beberapa hari ini hujan terus turun sampai membuatku takut."

"Nona Furina...."

"Maaf." Furina berdeham, dia melanjutkan, "tapi aku tidak akan heran kalau Nona [Name] tidak mengingatnya, maksudku... kau tahu...."

"Ah...." Neuvillette membuka mulutnya sejenak dan menutupnya kembali.

Dia berpikir, seharusnya sejak awal dia tidak perlu membujuk [Name] untuk mencoba minum-minum saat peata barang sekali saja saat itu jika tahu hal ini akan terjadi.

Dan jika harus dikatakan dengan jujur, Neuvillette tidak membenci apa yang sudah dilakukannya dengan [Name] malam itu, ia tidak merasa keberatan sama sekali. Sebaliknya, dia merasa sangat senang saat melakukannya. Membayangkan bagaimana wajah manis wanita itu sangat dekat dengannya, hanya menatap ke arahnya, bagaimana manisnya saat ia merengkuh bibir merahnya yang merekah, Neuvillette tidak membencinya sama sekali.

"Sebaiknya aku mengadakan pesta teh selagi cuacanya secerah ini."

Neuvillette berdeham. "Nona Furina."

"Pokoknya, seperti yang dikatakan Nona [Name]. Kau jangan pernah mengatakan ini pada siapa pun."

Dia tahu itu, tapi alasan Neuvillette mengatakannya pada Furina karena dia hanya bisa meminta bantuannya untuk menata pikirannya mengingat selama ini hanya dia dan Clorinde yang membantunya. Namun saat ini, Clorinde sedang sibuk bertugas.

"Tapi kenapa Nona [Name] ingin aku tidak mengatakannya pada siapa pun?" tanya Neuvillette yang sejak kemarin penasaran.

Saat [Name] memintanya demikian, sebenarnya Neuvillette agak terkejut. Posisinya sebagai Hakim Agung tidak serapuh itu sampai membuatnya tidak harus mengatakan itu, lagi pula dia tidak keberatan sama sekali jika orang lain tahu. Toh dia tidak merasa itu hal yang memalukan sama sekali.

Tapi kenapa segitunya [Name] ingin melupakan ciuman malam itu?

Saat Neuvillette tengah berpikir demikian dalam benaknya, Furina berkata, "karena reputasi itu sangat mudah untuk dirusak bahkan hanya dari satu gosip yang beredar."

"Maksudmu?"

"Dunia sosial para bangsawan itu sangat mengerikan, Neuvillette." Furina mendesah keras dengan lelah, dia berkacak pinggang. "Karena itulah aku memintamu mendekatinya perlahan. Selain itu, sebentar lagi hari itu, 'kan?"

Lantas Neuvillette menurunkan pandangannya ke arah dokumen yang ada di sampingnya. Surat permintaan yang datang dari kelompok bangsawan belum lama ini.

Seperti yang dikatakan Furina. Bahkan ketika dirinya sudah diturunkan dari posisinya sebagai Archon Hydro, fakta bahwa dia masihlah bintang teratas Fontaine tidak sirna juga. Memang benar sebagian orang masih mengeluhkan kelalaiannya untuk korban dalam kasus 4 tahun lalu, tapi itu sudah selesai meski luka yang diterima tidak akan hilang semudah itu.

"Coba bayangkan apa yang terjadi pada Nona [Name] nanti saat mendengar gosip itu?" tanya Furina kembali. "Aku yakin kau sudah tahu jawabannya."

Neuvillette akui kalau dia sendiri pun menghindari para wartawan dan tak berniat mengklarifikasi gosip yang beredar tentangnya hari ini, alasannya bahwa itu sangatlah melelahkan sementara dia sibuk mengurus berbagai macam persidangan setiap harinya.

"Ngomong-ngomong, bukankah kau sudah melihatnya sendiri, Nona Furina? Jadi kenapa pura-pura terkejut seperti itu?"

"A-apa maksudmu?" Furina tertawa kaku, menghindari tatapan Neuvillette. "Mana mungkin aku melihat kau sedang berciuman dengan Nona [Name]."

"...."

—oOo—

Di minggu yang sama, Duke dari Benteng Meropide kedatangan tamu yang sangat merepotkan.

"Terima kasih untuk sambutan hangatnya, Yang Mulia. Kuharap anak-anakku tidak menimbulkan banyak masalah selama berada di Benteng Meropide."

"Wah, aku takut sekali mendengar kau bicara begitu. Tapi kalau boleh jujur, memang anak-anakmu tidak banyak membuat masalah."

"Saya tersanjung mendengarnya."

Walaupun The Knave berkata demikian, Wriothesley tahu ada perasaan puas yang ia tunjukkan saat ini begitu mendengarnya.

Jadi apa tujuannya?

Dia tidak sedang berpura-pura melepaskan pandangannya dari anak-anaknya dan menunggu apa yang mereka lakukan, tapi memang mereka tidak melakukan apa pun selain bekerja, makan, tidur, dan sebagainya.

Setelah meneguk teh yang dibuat oleh Wriothesley, Arlecchino berkata, "tapi Nona [Name] memang diluar dugaanku."

"Jika kau melakukan hal seperti itu lagi, kali ini aku tidak akan membiarkannya."

Dia tertawa. "Aku akan berhati-hati."

Mungkin [Name] bisa memaafkannya, tapi tidak dengan Wriothesley. Pada dasarnya pria itu memang menyalahkan kebodohannya karena percaya begitu saja dengan foto-foto jebakan yang dikirimkan Arlecchino tanpa berusaha mendengarkan kesaksian [Name], tapi dia lebih marah dengan fakta bahwa The Knave hanya bermain-main saja.

"Baiklah, seperti yang sudah kau tahu, anak-anakku cukup berkelakuan baik. Jadi bagaimana pendapatmu, Yang Mulia?"

"Apanya? Tentu saja aku tidak akan membebaskannya semudah itu," kata Wriothesley. "Kecuali jika kau bisa membebaskan mereka sendiri, aku tidak keberatan."

Apa yang dibicarakan Arlecchino dan Wriothesley adalah pedang bermata dua.

Membebaskan kedua anak-anak Arlecchino sama seperti dirinya menyalahkan aturan, tetapi jika mempertahankannya sama seperti dia membiarkan mata-mata memasuki Benteng Meropide semudah itu. Posisi Wriothesley sama sekali tidak menguntungkan.

Namun apa yang dikatakan Wriothesley mengenai bisa atau tidaknya para tahanan melarikan diri sendiri itu memang benar—walaupun kebanyakan pada akhirnya mereka akan tertangkap kembali sebelum bisa keluar dari Benteng Meropide dengan sempurna.

Lagi pula ini bukan pertama kalinya ada seseorang yang bisa kabur dari benteng, setidaknya ada satu orang dari pihak Harbingers yang berhasil dan dia tidak bisa menangkapnya lagi.

"Anda tidak perlu khawatir, 'Ayah'!"

"Kami baik-baik saja di sini."

Yeva Snezhevna dan Slava Snezhevna, kedua anak-anak The Knave yang ditangkap setelah terbukti membunuh Madame Luiza di vila miliknya.

Berdasarkan informasi yang Wriothesley terima, keduanya adalah seorang anggota "Operative" yang dipilih oleh The Knave langsung setelah melalui pelatihan panjang yang ketat selama bertahun-tahun di bawah bimbingannya.

Awalnya pria itu curiga dengan apa yang mereka lakukan dan khawatir dengan apa yang terjadi pada [Name], bagaimana pun karena wanita itu juga keduanya bisa mendekam di Benteng Meropide—secara tidak langsung, tentu saja.

"Tapi Nona [Name] benar-benar luar biasa," kata Yeva, wanita dengan rambut berpotongan pendek. Dia duduk sambil menaikan kedua kakinya di atas sofa. "Dia sangat tenang dan tahu apa yang harus dilakukannya."

"Aku setuju," timpal Slava sembari mengambil posisi duduk disamping The Knave. "Kudengar dia pengguna vision, tapi dia lebih terbiasa untuk tidak menggunakannya."

"Oh, ini menarik."

"Hei, tolong patuhi aturan manajemen dalam ruangan. Turunkan kakimu."

"Baik, maafkan aku, Yang Mulia." Yeva menurunkan kedua kakinya dan berkata, "biasanya para pemilik vision akan mendambakan kekuatan lebih."

"Tapi tidak dengan Nona [Name]," tambah Slava setelah ia mengambil secangkir teh dihadapannya. "Dia tidak sekali pun menggunakannya bahkan ketika diintimidasi atau untuk mengancam orang-orang dengan kekuatannya dan menguasai tempat ini."

"Lalu, apa lagi yang kalian temukan?" tanya The Knave.

Di waktu yang sama, Wriothesley sadar jika The Knave sengaja mengatakan semua ini dihadapannya tanpa ada yang ia sembunyikan seolah ia harus mendengarnya.

"Kalau diminta untuk melawan Yang Mulia atau Nona [Name], aku lebih memilih pasrah dan mati."

The Knave tertawa. "Begitu. Aku sudah menduganya."

"Aku juga."

"Kenapa percakapan ini jadi terdengar mengerikan?" ujar Wriothesley.

Jika Yeva sampai berkata begitu dan The Knave tidak menyangkalnya, artinya dia punya alasan yang kuat untuk mengakui itu. Pria berambut gelap itu penasaran apa yang ingin wanita dihadapannya ini katakan.

Namun satu hal yang dapat ia simpulkan: The Knave mengetahui hal yang tidak ia ketahui tentang [Name] dan itu adalah hal yang sangat penting.

Apa aku paksa mereka untuk mengatakannya? pikirnya.

Melihat Wriothesley mulai tertarik pada percakapan ketiga orang dihadapannya, The Knave berkata, "Yang Mulia, apa kau tahu kalau menggenggam rahasia seseorang sama dengan menggenggam hidup orang itu?"

"Apa yang kau bicarakan?"

"Aku baru mendapatkan kata-kata itu dari seseorang dan kupikir dia tidaklah salah."

Usai berkata demikian, Arlecchino berdiri dari posisinya diikuti kedua anaknya. Mereka akan segera keluar dari kantornya.

"Terima kasih untuk jamuannya hari ini," katanya. Dia bertanya pada Yeva dan Slava, "bagaimana dengan kalian berdua?"

"Tenang saja, 'Ayah'!" ujar Slava.

"Semuanya aman, tidak ada masalah."

The Knave tersenyum bangga dan ber-oh-ria. "Sepertinya kalian sudah menemukan jalannya."

"Berkat petunjuk dari Nona [Name], kami mungkin bisa menemukan jalan keluarnya."

Jalan keluar? Mata Wriothesley menyipit. Wriothesley adalah penguasa sekaligus pengelola Benteng Meropide. Ia paling tahu seluk beluk yang ada di dalam benteng tanpa terkecuali. Tidak jarang ia bahkan menyelam hanya untuk memastikan keadaan benteng dan di waktu lampau ia bahkan menyelam untuk memastikan air di sekitar benteng.

Wriothesley jelas-jelas ingat pintu air yang dulu sering digunakan sekarang sudah ditutup secara permanen untuk beberapa alasan.

Tapi mereka membicarakan jalan keluar?

"Lubang cacing yang muncul 5 tahun lalu," tambah Slava. "Itu yang dikatakan Nona [Name]."

"Baiklah kalau begitu."

Tidak ada jalan keluar, Wriothesley sangat yakin dengan itu. Berbagai macam percobaan sudah ia lakukan dan memastikan tidak ada Narapidana yang bisa lolos.

Tapi [Name] yang baru pertama kali di sini menemukan sesuatu?

Bagaimana dia menemukannya? Darimana informasinya berasal? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus muncul dari benaknya. [Name] selalu berlagak layaknya Nona bangsawan biasa.

Aku benar-benar tidak tahu apa pun tentangnya....

—oOo—

Seminggu kemudian.

[Name] kembali kepada kesehariannya bekerja di Palais Mermonia, memberikan laporan perkara seperti biasa pada Neuvillette usai sidang pagi ini. Semua lancar tanpa ada kendala dan suasana Palais Mermonia tidak ada yang berubah—itu sebelum Furina datang ke tempat ini sambil merengek tidak terima.

"Kenapa orang-orang itu memintaku untuk melakukan ini lagi!?"

Furina yang belum lama ini menyelesaikan pertunjukannya datang ke kantor Neuvillette sembari membawakan berkas berisi rencana untuk kegiatan musim ini.

"Uh...."

[Name] sangat memahami kekhawatiran Furina, itu seperti saus apa yang harus ia gunakan untuk makan siang hari ini, tiba-tiba dia mendapatkan permintaan untuk membuka acara sosial pada musim ini dua minggu lagi.

Furina tidak akan menolaknya jika ia masih menjadi Archon bagi Fontaine, tapi saat ini posisinya hanyalah rakyat biasa seperti mereka karena itulah ia merasa sangat keberatan. Namun karena sejak dahulu ia yang melakukannya secara rutin tanpa bisa menolak mengingat posisinya sebagai sang Archon Hydro, sekali lagi orang-orang memintanya setelah ia menolaknya selama empat tahun terakhir.

Oleh karena itulah ia mendatangi kantor Neuvillette. [Name] jelas tahu kalau Furina bermaksud menyerahkan masalah ini kepada sang Iudex.

"Mereka tidak akan menyerah kalau pun aku menolaknya lagi," ujar Furina. "Kali ini kau harus melakukannya, Neuvillette."

"...." Neuvillette memejamkan matanya sejenak. "Kau terlalu meninggikan diriku, Nona Furina. Aku yakin kalau aku sudah pernah mengatakannya bahwa—"

"—berinteraksi dan berkomunikasi diluar ranah pengadilan bukan keahlianmu, aku tahu itu."

"...."

Selagi keduanya berdebat tentang siapa yang harus memimpin acara sosial musim ini, [Name] menilik dokumen yang Furina bawa. Semuanya sudah dirincikan oleh para pemimpin keluarga bangsawan utama di Fontaine mulai dari acara untuk para Debutant sampai acara minum teh yang rutin dilaksanakan secara bergilir di setiap keluarga bangsawan.

"Baiklah! Kalau begitu, bagaimana denganmu, [Name]?" tanya Furina. "Kau bisa melakukannya?"

[Name] tersenyum canggung mendengar permintaan Furina. Pada dasarnya Neuvillette yang harus melakukannya bagaimana pun dia penguasa Fontaine saat ini, tapi dia menolak untuk melakukannya.

"Maafkan aku, Furina. Itu sudah diluar kewenanganku," ujar [Name]. "Ditambah... mungkin selama Musim Sosial ini aku tidak akan bisa membantu banyak bahkan di Palais Mermonia."

"Eh! Kenapa!?"

"Apa ada masalah, Nona [Name]?"

[Name] menyerahkan selembar kertas pada Furina dan Neuvillette. Itu bukanlah selembar kertas biasa, melainkan daftar nama para peserta Debutante untuk musim sosial tahun ini.

"Namaku... ada di sana."

Sesungguhnya, ini bukan Debut pertama [Name]. Enam tahun yang lalu—tepatnya saat ia baru berusia 18 tahun—dia sudah pernah melakukan Debut Sosial walaupun gagal. Secara harfiah bukan [Name] saat ini, tapi "[Name] Beneviento"—pemilik asli tubuhnya saat ini.

Sebenarnya [Name] sudah curiga jika Ibunya merencanakan sesuatu tapi ia tidak menduganya jika Countess akan mendaftarkan namanya lagi sebagai calon Debutant. Sepertinya pertemuannya dengan para Nyonya bangsawan yang membuatnya melakukan ini dan dia tidak berniat menyerah untuk Debutnya.

"Astaga, ya ampun! Aku senang mendengarnya!" Ujar Furina antusias. "Baiklah. Aku tidak akan memintamu untuk mengurus acara Debutante yang akan datang agar kau bisa bersiap untuk Debut-mu sendiri."

"Terima kasih banyak, Furina."

"Lalu, Iudex! Jangan memberikan banyak pekerjaan kepada [Name], kau harus ingat itu."

"...."

"Kalau begitu, aku akan menerima permintaan merepotkan dari para bangsawan ini kali ini." Sambil melenggang pergi, [Name] bisa mendengar Furina berkata, "sepertinya Debut musim ini akan menyenangkan."

Melihat tiba-tiba Furina berubah pikiran seperti itu, sedikit banyak membuat [Name] khawatir. Dia tidak ingin Furina memaksakan dirinya untuk melakukan hal yang tidak dia inginkan, ditambah ia tidak wajib menuruti permintaan para bangsawan.

"Monsieur Neuvillette, Anda melamun. Apa ada masalah?"

"Ah, maafkan aku. Aku tidak apa-apa," katanya. "Jadi tahun ini... kau akan Debut?"

"Iya," kata [Name]. "Maaf karena baru memberitahu Anda sekarang. Saya berencana mendiskusikannya saat pekerjaan saya selesai hari ini."

"Begitu rupanya...."

Sebenarnya ada yang ingin [Name] bicarakan dengan Neuvillette disamping hal ini tentang pekerjaannya di masa depan.

Jika Debutnya musim ini sukses, artinya pernikahan akan terjadi di penghujung musim sampai akhir tahun ini. Mengingat ada rencana di Palais Mermonia yang belum terealisasikan, dia harus membicarakan masalah ini dengan serius bersama Neuvillette. [Name] tidak ingin menyerahkan masalah ini pada orang lain dan berkat Ibunya, dia harus memajukan rencana lima tahunnya lebih cepat.

Selain karena Ibunya, Ayahnya sempat bertanya tentang kapan dia siap untuk memulai kelas penerusnya tapi ia menolak dan menjelaskan rencananya.

Alasan [Name] tidak bisa meninggalkan Palais Mermonia begitu saja karena dia masih menjadi satu-satunya Hakim Pendamping di sini. Karena itulah ia berencana untuk membuka ujian Advokat dan tes untuk mendapat surat penugasan resmi dari Palais Mermonia untuk menjadi pengacara.

Jika mengikuti struktur kehakiman di kehidupannya sebelumnya, setidaknya dia harus mencari dua Hakim Pendamping, dua orang Panitera, Jaksa Penuntut Umum, dan Penasihat Hukum. Namun mengingat Neuvillette kurang nyaman berinteraksi dengan para manusia, [Name] ragu untuk mengajukannya.

Karena itulah ia dengan yakin rencananya baru berjalan sampai 4 atau 5 tahun kedepan.

"Apa ada lagi yang ingin kau katakan?"

Ah, apa dia menyadarinya? "Saya akan kirimkan detailnya untuk yang satu ini."

"Baiklah...."

Entah kenapa saat itu [Name] merasa Neuvillette tidak dalam kondisi yang baik seolah ada hal yang ia pikirkan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro