Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Episode 42

"Neuvillette! Apa yang kau lakukan!?"

"... apa?"

Neuvillette jelas tahu apa yang ingin dikatakan Furina padanya. Tapi baginya ini bukan waktu yang tepat untuk itu, dia harus menyelesaikan putusan perkara dari tiga sidang tempo hari dan bersiap untuk tiga sidang hari ini.

Setelah ini aku harus melakukan investigasi untuk kasus Nona [Name].

"Kau... lihat dirimu, Neuvillette! Sudah 3 hari kau tidak beristirahat dan terus berada di kantormu semalaman!"

"Nona Furina, jika tidak ada hal penting yang kau butuhkan, silakan keluar dari kantorku."

"Kau...." Furina mendesis, menatapnya dengan kesal. "Berhentilah sekarang, Neuvillette ...!"

Neuvillette tidak mendengarkan. Baginya apa yang diakatakan Furina tidak ada gunanya, bagaimana pun ia harus menyelesaikan tugasnya hari ini lebih cepat dan tak boleh ada waktu yang terbuang sia-sia. [Name] sudah ditahan selama tiga hari dan dia sangat khawatir.

Dia sudah menemukan sedikit banyak informasi tambahan dan berencana untuk menyelesaikannya hari ini, dia harus membebaskan [Name] dari segala tuduhan yang menimpanya.

"Apa yang akan dikatakan Nona [Name] jika dia melihatmu sekarang?" kata Furina tiba-tiba.

Tangan Neuvillette berhenti bergerak, ia mengangkat kepalanya dan menatap Furina yang melihatnya dengan pandangan serius. Furina menghelakan napasnya dengan lelah dan berkata, "ada seseorang yang ingin bertemu denganmu."

"Siapa?"

"Count dan Countess Beneviento."

—oOo—

Hari itu Count dan Countess Beneviento datang berkunjung. Ini bukan kunjungan pertama mereka ke Palais Mermonia. Saat [Name] bekerja, mereka pernah datang membuat janji yang sebetulnya bisa dilakukan di kediaman mereka tapi keduanya bersikeras untuk datang.

"Terima kasih karena sudah menerima kunjungan kami yang mendadak ini, Monsieur Neuvillette," sapa Count Beneviento.

"Tidak apa-apa," balas Neuvillette. "Apa kalian ke sini untuk membicarakan vonis Nona [Name] jika persidangan keduanya dia dinyatakan bersalah?"

"Ah, itu...."

"Maafkan aku," kata Neuvillette, dia sedikit membungkukkan kepalanya. "Untuk saat ini tidak ada yang bisa aku katakan, tapi aku sedang mengusahakan untuk mencari bukti ketidakbersalahannya."

"...." keduanya saling melirik satu sama lain.

Tentu saja, pastinya Count dan Countess Beneviento pasti ingin tahu kabar putri satu-satunya itu karena mengirimkan surat ke Benteng Meropide lebih sulit daripada menerimanya dari sana. Ditambah rumor soal Benteng Meropide tidak terlalu baik, mereka pasti khawatir dengan apa yang terjadi selama [Name] ada di sana.

Apa yang harus kukatakan pada mereka?

"Yang Mulia, sehari sebelum putri kami ditahan, dia mengirimkan kami surat," kata Countess. "Dia meminta kami untuk tidak mengeluarkan bukti dari orang yang kami kirim untuk menjaganya, dia khawatir bukti itu akan memicu kecurigaan pada keluarga Beneviento dan Palais Mermonia."

"Ah...."

"Selain itu...." Countess melirik ke arah Count dan Count pun menghelakan napasnya pasrah.

"Dia meminta kami membantu Anda," Count Beneviento menimpali.

Dia bahkan masih berpikir untuk membantuku dalam keadaan seperti ini?

Detik berikutnya, Count dan Countess Beneviento tidak mengatakan apa pun, mereka hanya memberikan hasil penyelidikan yang mereka lakukan terkait Michel Fourniret.

Salah satunya adalah wawancaranya untuk mencari seorang pegawai. Awalnya terdengar tidak aneh, tapi saat membaca daftar kriteria yang dibutuhkan Neuvillette lantas merasa curiga. Selain hal itu, Count Beneviento juga memberikan daftar pelamar beserta profilenya. Semua lengkap mulai dari foto sampai proporsi tubuhnya.

Disamping itu, Neuvillette hanya menerima hasil autopsi lanjutan di tempat kejadian. Sidik jari [Name] memang ditemukan pada sebuah gelas yang ada di TKP, tapi tidak ditemukan pada gelas yang pecah. Kalau memang dia yang memberikan minuman itu, seharusnya ada sidik jari miliknya juga di sana. Bukan hanya itu, sidik jarinya bahkan tidak ditemukan di gagang pintu dan sekitar kasur dimana korban dibunuh.

Jejak miliknya juga terasa janggal dan dia baru menemukan jejak baru dan berhasil mengidentifikasi pemiliknya. Selain itu dengan bantuan para Melusine dari Marechaussee Phantom, Neuvillette juga menemukan jejak darah yang sudah dibersihkan.

"Kami hanya dapat membantu sampai di sini saja," ujar Count Beneviento menambahkan.

Begitu keduanya berdiri, Neuvillette ikut untuk mengantarkan kepergian mereka. Saat itulah keduanya menolak dan COuntess berkata, "Yang Mulia, jika Anda mempergayai putri kami, maka percayalah sepenuhnya pada dia. Dia bukan orang yang mudah menyerah, Anda pasti mengenalnya lebih baik daripada saya."

"... !?"

"Selain itu. Terima kasih sudah mengkhawatirkan anak itu, tolong beristirahatlah dengan baik hari ini."

Selama setengah tahun Neuvillette bekerja dengannya. Melihatnya bagaimana ia bersemangat dengan persidangan, serius dengan argumennya, tegas saat berbicara dengan para krimina. Seperti kata Countess, hal seperti ini tidak mungkin menjatuhkannya.

"Nona Furina, aku akan beristirahat sampai besok."

"Akhirnya! Apa sekarang aku bisa menggantikanmu untuk penyelidikan lebih lanjut?"

"... silakan lakukan. Tapi tolong bawa beberapa orang bersama Anda."

"Aku mengerti!"

—oOo—

Pada hari yang sama, Neuvillette mengirimkan seluruh hasil investigasi yang sudah ia lakukan ke Benteng Meropide—tepatnya ditujukan kepada [Name].

[Name] juga meminta Neuvillette untuk melakukan pengecekan ulang di kediaman Michel Fourniret. Kali ini dia meminta bantuan para Melusine dari Marechaussee Phantom untuk memeriksa sesuatu.

Lalu 3 hari berlalu, malam sebelumnya Neuvillette sudah menerima laporan penyelidikan dari para Melusine. Semuanya seperti yang diperkirakan [Name], memang ada yang mencurigakan dari Michel Fourniret. Sekali lagi Neuvillette mengirimkan surat dan meminta [Name] untuk keluar dari benteng Meropide. Namun saat itu Wriothesley membalas jika [Name] tidak dapat keluar secara mendadak karena ada prosedur resmi yang harus dilewatinya.

Kenapa tiba-tiba seperti ini?

Wriothesley terbiasa menerima kunjungannya yang mendadak, dia pasti menerimanya begitu Neuvillette mengabari kedatangannya di hari yang sama dengan kunjungan. Aneh rasanya dia meminta untuk mengundurnya selama satu hari. Namun tanpa rasa curiga, Neuvillette mengizinkannya. Dia percaya pada Wriothesley karena bagaimana pun keduanya sudah bekerja cukup lama dengannya juga.

Keesokan paginya, Sedene datang dan berkata, "Monsieur Neuvillette, Pengadilan selanjutnya akan segera dimulai."

"Ah, terima kasih, Sedene."

"Lalu ada yang ingin aku laporkan...."

Gelas di tangan Neuvillette terjatuh dan menghamburkan isi di dalamnya. Ia membeku begitu mendengar laporan yang ia terima dari Sedene dan tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

Bagaimana bisa terjadi? Nona [Name]... terluka?

—oOo—

Neuvillette selalu berkata pada Wriothesley untuk selalu memperhatikan Sigewinne dengan baik karena dia sangatlah rentan dan mudan diintimidasi, tapi bukan berarti dia tutup mata dengan orang lain di Benteng Meropide apalagi itu yang berhubungan dengannya.

Setelah berusaha menunggu kedatangan Wriothesley dan [Name] dengan sabar, akhirnya kedua orang itu tiba.

"Selamat siang, Monsieur Neuvillette. Sudah lama tidak bertemu," [Name] menyapanya secara formal.

Wajah dan suara yang sudah lama tidak didengarnya itu menyapa dengan ramah seperti biasa. Neuvillette berdiri dan menghampiri [Name] yang masih menunduk kepadanya.

Saat itulah dadanya berdenyut begitu melihat perban yang membalut lehernya. Neuvillette sudah mendengar semuanya, kejadiannya baru kemarin terjadi dan seharusnya dia masih bisa mengabarinya juga, tapi Wriothesley memilih untuk memberikan alasan dan Neuvillette mempercayainya begitu saja.

"Duke Wriothesley, sepertinya banyak yang harus kau jelaskan padaku," kata Neuvillette akhirnya.

"Aku sudah menjelaskan semuanya pada surat yang kukirimkan tempo hari."

"Benar, tapi kau tidak mengatakan apa pun soal ini. Jadi apa penjelasanmu?"

"Nona [Name] harus bersiap untuk keluar dari sini, dia tidak bisa mendadak keluar begitu saja."

"Bersiap?" Mata Neuvillette terpincing. "Apa yang kau maksud dengan bersiap adalah untuk menutupi kecelakaan kemarin?"

"...."

Seperti yang Neuvillette duga, Wriothesley berencana untuk menutupi kejadian kemarin darinya. Padahal dia begitu mempercayainya untuk menjaga [Name] selama menjalani masa tahanan darurat, tapi apa yang diperbuatnya?

Di tengah suasana yang mulai memanas itu, [Name] menengahi dan meminta kedua pria jangkung itu untuk berbicara sembari duduk sambil menikmati secangkir teh. [Name] mulai menceritakan semua hal yang terjadi padanya selama dia ada di Benteng Meropide, termasuk dia yang diserang dengan air panas oleh seorang wanita bernama Rosetta.

"Monsieur Neuvillette, saya mengerti dengan kekhawatiran Anda tapi saat ini keputusan Wriothesley adalah yang terbaik. Saya mohon agar Anda mempertimbangkannya," ujarnya.

Wriothesley ...? Ada perasaan tak menyenangkan yang datang kepada Neuvillette saat mendengar [Name] memanggil nama pria itu. Apa perasaan tidak enak yang kurasakan ini?

"Bukan berarti kau bisa tidak menjelaskan apa pun padaku. Apa kau tahu darimana aku mendapatkan kabarmu ini?" kata Neuvillette. Suaranya sedikit bergetar.

Dia merasa sudah cukup tahu dan tak bisa membiarkan [Name] lebih lama lagi di sini. Dia harus keluar dari Benteng Meropide sekarang juga dengan atau tanpa prosedur resmi. Selain itu Neuvillette sudah berpikir untuk menyiapkan perawatan terbaik yang ada di Court of Fontaine untuk memulihkannya dari trauma dan luka yang ia dapat.

"Aku akan membawamu keluar sekarang," kata Neuvillette tegas. "Untuk perawatannya, aku yang akan mengurus semuanya sendiri."

"Mon—"

"Aku keberatan!" Duke menyela. Wajahnya terlihat lebih serius daripada biasanya. "Apa kau lupa dimana kita sekarang? Aku yakin di sini ada aturan yang jelas kalau Court of Fontaine tidak memiliki otoritas apa pun di sini."

"Sepertinya Duke yang tidak mengerti. Bukankah pihak dari Benteng Meropide sendiri yang tidak kompeten mengurus masalahnya di sini?"

"Kami punya prosedur untuk setiap masalah yang ada dan selama Nona [Name] masih menjadi tahanan di sini, dia akan mengikuti prosedur yang ada tanpa terkecuali."

"Mohon maafkan aku, Duke. Tapi Nona [Name] adalah karyawan milik Palais Mermonia," balas Neuvillette sengit dengan penekanan pada kata-katanya. "Masalah apa pun yang terjadi padanya, sudah menjadi tanggungjawabku untuk mengurusnya."

"Dia juga tahanan milik Benteng Meropide, Monsieur Neuvillette," Wriothesley membalas demikian. "Masalah yang ada di dalam Benteng Meropide akan di selesaikan di dalam benteng."

[Name] menghelakan napasnya pelan dan berkata dengan wajah lesuh, "kalian berdua sudah selesai?"

"...!"

"...?"

[Name] pun membuka mulut, "sebelumnya saya ingin berterima kasih atas perhatian Anda sekalian. Tapi Tuan Duke, seperti yang dikatakan Monsieur Neuvillette kalau saya ini adalah karyawan Palais Mermonia. Saya harap Anda mengerti itu."

"... !?"

[Name] tidak akan selama itu berada di Benteng Meropide. Membuatnya sampai berkata seperti itu pada Neuvillette membuat [Name] merasa terbebani. Dia bukannya tidak percaya, tapi hanya berusaha jujur mengungkapkan apa yang dipikirkannya.

"Lalu Monsieur Neuvillette," kata [Name] melanjutkan. "Untuk saat ini status saya adalah tahanan Benteng Meropide. Berdasarkan aturan di sini, saya tidak bisa keluar tanpa seizin dari Pengelola yang bersangkutan dan tanpa prosedur yang lengkap, jadi saya hanya akan menerima niat baik Anda dan tetap berada di benteng sementara waktu untuk menerima perawatan."

"...."

[Name] berharap keduanya mengerti apa yang ingin disampaikannya. Dia sungguh-sungguh saat mengatakan dirinya sangat menghargai perhatian keduanya, bagaimana pun keduanya hanya sedang berusaha bertanggungjawab atas apa yang terjadi padanya. Dia tidak ingin membuat kesalahpahaman dengan hanya memihak salah satu sisi. Sebelumnya [Name] sempat berurusan dengan gosip yang berhubungan dengan kedua pria jangkung ini, untung saja dia bisa menggunakan "namanya yang lain" dan membuat gosipnya mereda.

[Name] tahu mereka berdua sangat menjaga jaraknya dengan hubungan bersama orang lain, karenanya wanita itu juga membatasi dirinya dengan mereka berdua demi menghargai posisi nyaman masing-masing. Bagaimana pun gadis itu seorang profesional, dia tidak bisa sembarangan menghadapi keduanya.

"Baiklah, aku mengerti," ujar Neuvillette. "Sebagai gantinya, aku akan mengirimkan sesuatu padamu. Aku harap kau menerimanya."

[Name] menyunggingkan senyuman yang kaku, lantas mengangguk. "Baiklah, saya mengerti."

"Besok aku juga akan menunggumu di pintu masuk Erinnyes," katanya menambahkan. "Kau tidak keberatan bukan, Duke Wriothesley?"

Wriothesley memejamkan matanya singkat dan menjawab, "silakan kau lakukan."

"Kalau begitu, aku akan pergi sekarang."

—oOo—

Pada akhirnya Neuvillette keluar dari Benteng Meropide diantar Wriothesley. Melihatnya tidak bicara sampai sejauh ini, sepertinya ada hal yang ingin ia sampaikan tanpa ada seorang pun yang mendengarnya.

Begitu Neuvillette sampai di pintu masuk Benteng Meropide yang berada di Erinnyes, dia berkata, "katakan, apa yang kau inginkan, Duke?"

"Bagaimana jika kukatakan aku menginginkan Nona Hakim?"

Pandangan Neuvillette berubah. Entah kenapa tiba-tiba ia menjadi waspada saat mendengar Wriothesley mengatakan hal itu dengan wajah seriusnya.

"Jangan bercanda. Katakan apa yang kau inginkan?"

"Aku sedang tidak bercanda, Monsieur Neuvillette," katanya. "Aku benar-benar serius saat ini. Aku menginginkan Nona Hakim."

Neuvillette memejamkan matanya sejenak. "Lupakan. Sepertinya tidak ada yang ingin kau sampaikan. Kalau begitu aku pergi. Terima kasih sudah mengantarku sampai di sini, Duke."

"Aku berencana meminta Nona Hakim untuk bekerja di Benteng Meropide," ujarnya tiba-tiba. Neuvillette berhenti melangkah dan menoleh sedikit ke belakang. "Tidak ada orang yang lebih cocok selain dirinya dan aku menginginkannya."

perasaan bergejolak muncul dalam dadanya dan tanpa ia sadari tangannya terkepal erat. Sejak tadi Neuvillette sangat penasaran dengan perasaannya saat ini, kenapa ia begitu terganggu? Kenapa ia begitu merasa tidak senang? Saat [Name] berkata kalau dia akan tetap di dalam Benteng Meropide untuk menghormati sang Duke, rasanya ia sangat marah. Itu sungguh sudah sangat mengganggunya.

Lalu sambil tersenyum miring, Wriothesley menambahkan, "kau tidak keberatan untuk memberikan salah satu karyawanmu padaku bukan, Monsieur Neuvillette? Kau bisa memindahtugaskannya ke Benteng Meropide seperti yang biasa kau lakukan."

"Aku keberatan." Neuvillette menegaskan. "Palais Mermonia juga membutuhkannya. Silakan cari orang lain, Duke Wriothesley."

"Begitu rupanya...." Wriothesley mendengus. "Sepertinya aku akan kesulitan untuk membawanya."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro