Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Episode 31

Berita penahanan [Name] tersebar. Kediaman Count Beneviento langsung ramai diserang dari berbagai media surat kabar untuk dimintai keterangan.

Bukan hanya keluarganya, bahkan Neuvillette juga ikut dimintai penjelasan tentang kredibilitas [Name] sebagai seorang Hakim Pendampingnya. Bahkan mulai muncul rumor yang mengatakan Neuvillette menerima sejumlah besar mora dari Count Beneviento untuk membiarkan putrinya bekerja di Palais Mermonia, beberapa lapis orang menuntutnya untuk segera melakukan pemeriksaan latar belakang dan menjelaskannya kepada publik.

Akan tetapi baik dari pihak Count Beneviento atau Neuvillette sendiri, keduanya tetap bungkam. Count menutup kediamannya dan Neuvillette menutup akses ke Palais Mermonia untuk sementara demi mengurangi keributan sampai dia menurunkan pernyataan resmi.

[Name] mengetahui semua itu dari Wriothesley selama ia diinterogasi.

Lalu sekarang pria itu kembali menunjukan foto dari jejak sepatu beserta sepatu yang ia ambil dari kediaman Beneviento, dan pecahan gelas yang ada di kediaman Michel Fourniret.

Wriothesley berkata, "sidik jari dan jejak sepatunya cocok dengan milikmu yang membuktikan kedatanganmu ke kediaman Michel Fourniret sebelumnya."

"Jika saya yang membunuhnya, Anda tidak akan menemukan jejak saya satu pun di sana, Duke."

"Kau benar, karena kau sangat berhati-hati pasti begitu."

"Anda menilai saya terlalu tinggi." [Name] memejamkan matanya sesaat.

Suasananya menjadi sangat serius, bukan hanya itu tapi Duke Wriothesley saat ini terlihat sangat marah sekarang. [Name] merasa ia sangat berbeda dari dirinya yang biasa, saat ini dia benar-benar menganggap wanita itu sebagai seorang kriminal.

"Tapi tidak ada kejahatan yang sempurna, Nona Hakim... ah, bukan... [Name]."

Ada yang pernah bilang untuk tidak pernah melanggar hukum apa pun yang ada di Fontaine termasuk hukum paling konyol yang ada di sini dan [Name] tidak pernah meragukan itu. Jadi bisa dibayangkan kalau melanggar hukum yang terdengar sepele saja bisa dihukum berat, apalagi kejahatan serius seperti membunuh orang lain.

"Apa kau tidak akan mengakuinya, [Name]?" tanya Wriothesley kembali.

"Bagaimana saya bisa mengakui kejahatan yang tidak saya lakukan, Duke?" [Name] membalas santai. Masih menatap lurus ke arah pria di depannya. "Apa Anda tahu kalau pemaksaan seperti ini juga termasuk pelanggaran hukum?"

Wriothesley mendengus dan tertawa. "Ternyata benar, aku harus selalu berhati-hati pada orang yang mengerti hukum."

"Saya tidak akan menolak jika Anda ingin melakukan penyelidikan lebih lanjut, silakan Anda lakukan."

"Baiklah. Kalau begitu bagaimana kau menjelaskan tentang ini?" Wriothesley mengeluarkan beberapa lembar foto.

[Name] tahu jelas siapa yang ada di dalam foto yang Wriothesley tunjukan padanya. Ia tidak mungkin tidak mengenali dirinya sendiri, 'kan?

Dia yang saat itu tengah berbicara dengan Lyney; dia yang memasuki Hotel Bouffes d'ete dan disambut oleh Lyney, Lynette, dan Freminet; pun dia yang sedang berbicara dengan The Knave, Arlecchino. [Name] tahu jelas apa yang dipikirkan Wriothesley dengan menunjukan foto-foto itu.

Dia tidak salah juga dan [Name] tidak akan mengelaknya, lagi pula itu bukan kerja sama seperti yang ia pikirkan.

"Apa yang kau bicarakan dengannya?" tanya Wriothesley. "Jika kau mengatakannya, mungkin saja Neuvillette dapat meringankan hukumanmu."

Tapi [Name] tidak bisa.

"Maafkan saya, Duke." Lalu [Name] dengan yakin berkata, "saya menolak untuk menjawabnya."

"Kau...." Wriothesley tampak gusar. "Waktumu tidak banyak, [Name]. Persidanganmu akan dimulai besok lusa dan tutup mulut tidak akan membantumu sama sekali."

"...." 

Wriothesley mendesis kesal dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat [Name] tetap diam.

"Baiklah. Terserah kau saja."

—oOo—

"Kedua pihak sudah hadir, mari kita mulai persidangan mengenai kasus pembunuhan Tuan Michel Fourniret."

Ruang sidang dibuka kembali. Walaupun persidangan dibuka dengan suasana yang tenang sampai tidak ada satu suara pun yang terdengar, tapi ruang sidang lebih ramai daripada persidangan yang biasanya dan ketegangan tidak lepas dari sana.

Detik berikutnya, Neuvillette membuka kasusnya. Semuanya dimulai dari bagaimana mendiang Michel Fourniret bisa dibunuh.

Berdasarkan penjelasannya, Michel Fourniret diberikan obat jenis halusinogen dalam dosis tinggi yang membuat tubuhnya tidak berdaya bahkan untuk melawan saat pelaku—dalam kasus ini adalah [Name]—berusaha untuk membunuhnya dengan cara mencekiknya dengan kuat.

Setelah itu terjadi, pelaku segera pergi dari kamar korban dan tubuh korban yang tak bernyawa ditemukan oleh pelayan yang bertugas di kediamannya.

"Berdasarkan pernyataan Anda, Anda sudah berada di kediaman Anda saat waktu kejadian. Apa benar demikian?" tanya Neuvillette pada [Name].

"Benar, Yang Mulia."

"Kalau begitu kepada pihak penuntut. Apakah Anda ingin membantah pernyataan terdakwa?"

"Iya, Yang Mulia." Pria yang kini berhadapan dengan [Name] dengan tegas berkata, "Nona Beneviento berdusta, Yang Mulia. Tepat sebelum ia kembali, Nona Beneviento pergi kekediaman korban lebih dulu. Anda bahkan tak memerlukan waktu lama untuk sampai ke sana."

"Itu hanya dugaan Anda yang didasari atas asumsi diri saya yang bersalah."

"Lalu, bagaimana Anda menjelaskan kesaksian penjaga gerbang kediaman korban yang melihat Anda datang?"

"Bagaimana penjaga bisa yakin kalau saya yang datang malam itu?"

"Mungkin Anda menutupi wajah Anda tetapi rambut merah Anda itu tidak bisa berbohong."

Tidak banyak orang yang memiliki rambut merah menyala. Keluarga Beneviento termasuk diantaranya dan hanya [Name] dan Count Beneviento yang mempunyai rambut seperti itu.

Namun ada keunikan pada rambut merah wanita itu. Dia memiliki rambut merah yang menyala layaknya api yang berkobar bukan rambut merah tua yang dalam.

Saat itulah pria dihadapannya melanjutkan, "saya akan menunjukan buktinya. Silakan Anda lihat ke arah layar."

Saat itulah seluruh pasang mata terfokus pada layar yang ditampilkan di dalam gedung Opera Epiclese dengan suara tercekat dikerongkongan. Mereka hanya bisa menahan napasnya dan menunjukan ekspresi ketidakpercayaan yang sama.

"Bagaimana mungkin!?"

"Dasar tidak beradab!"

"Menjijikan ...! Wanita rendahan ...!"

Dada [Name] berdegup kencang, dia menghelakan napasnya dan berusaha menenangkan dirinya. Dia tahu itu bukan dirinya tapi tekanan yang diberikan kepadanya benar-benar menguras energi dalam dirinya.

Gambar pada layar menunjukan sosok seorang wanita berambut merah dari belakang sedang duduk di atas tubuh korban tanpa sehelai pakaian yang menutupinya.

Wriothesley tidak menunjukan foto ini padanya, jadi ini pertama kali ia melihatnya.

Dengan pongah pria yang berhadapan dengan [Name] berkata, "sejujurnya saya tidak ingin menunjukan bukti seperti ini, tapi tentu kita tidak bisa mengecualikan semuanya, 'kan?"

"Tentu saja," kata wanita itu masih tetap tenang. "Tapi orang dalam foto itu bukan saya."

"Apakah ini penyangkalan lainnya? Baiklah jika itu yang Anda inginkan," katanya kembali. "Bagaimana Anda menjelaskan hal ini? Jujurlah, Anda bekerjasama dengan House of The Hearth, benar?"

Layar kembali berganti, kali ini adalah foto-fotonya saat bertemu dengan anak-anak dari House of The Hearth dan Arlecchino seperti yang sudah ia lihat sebelumnya.

Ruang sidang di Opera Epiclese kembali ramai, keteganngan kembali memuncak. Sebagian orang bersorak tak percaya dan sebagian lagi meminta [Name] untuk segera menerima tuntutannya dan dihukum.

[Name] terdiam sejenak. Bagaimana aku mengatakannya?

Jika [Name] mengatakan kesepakatan yang ia lakukan dengan Arlecchino, itu artinya ia harus membuka percakapannya tentang organisasi yang sedang ia cari tahu dan jika itu terjadi, ada kemungkinan organisasi itu tidak akan tinggal diam dan langsung bertindak. Korban akan bertambah banyak karena menganggap posisi mereka sekarang sudah dalam bahaya mengingat banyak orang yang sudah tahu tentang mereka, mereka akan bertindak lebih ceroboh dan berbahaya.

Tapi jika [Name] tetap bungkam, ia akan dianggap sebagai kaki tangan Fatui yang ada di dalam kekuasaan kehakiman dan jika itu ia lakukan, kepercayaan orang-orang yang sudah Neuvillette bangun selama 500 tahun bisa runtuh.

"Harap tenang. Nona [Name], izinkan saya menegaskan faktanya sekali lagi," tegas Neuvillette. "Pertama, sebelumnya Anda sudah menyangkalnya jika foto sebelumnya bukanlah Anda, apa Anda bisa membuktikannya? Kedua, pertemuan yang Anda lakukan dengan pihak dari House of The Hearth, The Knave. Apakah pernyataan ini benar?"

[Name] menatap lurus ke arah Neuvillette. Saat itulah ia sadar kalau pria itu bertindak sedikit aneh seakan ada yang berbeda darinya. Dia cenderung diam dan tidak tanggap dalam sidang kali ini seakan ada yang ia pikirkan.

"Izinkan saya menjawab fakta kedua, Yang Mulia," kata [Name]. "Sebelumnya maafkan saya, saya tidak bisa menjawabnya lebih detail dari ini. Benar, saya melakukan kesepakatan dengan The Knave."

Suara orang-orang kembali tertahan dikerongkongan. Ujaran kebencian dan cacian tak luput dari pendengarannya, bahkan diantaranya memintanya untuk segera turun dari posisinya saat ini.

"... akan tetapi." Dengan tegas [Namr] berkata, "itu tidak ada hubungannya dengan kasus ini."

"Alasannya?"

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya tidak bisa memberitahu fakta yang bahkan saya tidak yakini."

"... baiklah." Neuvillette terdengar kecewa. Atau itu hanya perasaan [Name] saja? "Bagaimana dengan fakta lainnya?"

"Bukti yang akan saya berikan bukanlah bukti fisik, tetapi bukti langsung. Apa Anda berkenan untuk mengirimkan dua orang wanita sebagai saksi saya dan memberikan saya penangguhan sementara?"

"Diizinkan."

Detik berikutnya, Neuvillette meminta seorang staff hukum untuk memanggilkan seseorang dan tak perlu waktu lama, Clorinde dan Furina memasuki bilik tempat [Name] berdiri.

[Name] menunduk memberikan salam formal kepada keduanya. Wanita itu meminta keduanya untuk ikut ke sebuah ruangan kosong yang ada di Opera Epiclese.

"Kami hanya harus melakukan itu?" tanya Clorinde memastikan.

"Benar." [Name] mengangguk dan tersenyum. "Walaupun saya tidak tahu apa ini bisa dijadikan bukti atau tidak, setidaknya saya ingin mencobanya."

[Name] mengalihkan eksistensinya kepada Neuvillette, seakan tahu apa yang dia inginkan pria itu berkata, "persidangan ditangguhkan, sidang akan dilanjutkan satu jam dari sekarang."

Dikawal oleh para Garde di depan dan belakangnya, [Name] dibawa ke sebuah ruangan kosong. Setelah sampai di sana, wanita itu meminta para Garde untuk berjaga dan tak mengizinkan siapa pun untuk masuk sementara Clorinde dan Furina akan masuk bersamanya.

Sejujurnya [Name] sendiri tidak ingin melakukan ini, alasannya karena Ibunya masih berharap padanya dan hal ini dapat berdampak besar pada itu.

"Maafkan aku karena tiba-tiba membuat kalian terlibat," ujarnya.

"Tidak apa-apa. Jadi apa yang akan kau tunjukan?"

"Sebelumnya maafkan aku kalau ini mungkin sedikit tidak sopan."

[Name] berbalik, menarik rambutnya ke arah depan dengan membelahnya menjadi dua, perlahan membuka kancing kemeja yang ia kenakan.

"A-apa yang kau lakukan!?" Furina berteriak terkejut.

Namun [Name] mengabaikan kata-kata Furina dan melanjutkannya. Setelah selesai dengan kancingnya, [Name] menurunkan kemeja yang ia kenakan dan berkata, "ini bukti yang ingin kutunjukan."

"Ini—!?"

"Kejam sekali ...!"

Bagi Nona muda baik yang sudah dan belum melewati masa Debutnya, mungkin yang ditunjukannya adalah hal yang menjijikan dan mengerikan. Bahkan luka gores yang bukan apa-apa saja dapat menurunkan nilainya di dunia sosial.

[Name] yang berasal dari dunia modern sangat memahami dan sangat merasakan perbedaannya di era saat ini dimana patriaki masih sangat kuat. Walaupun saat menikah wanita memiliki kekuasaan internal di rumah yang mereka jaga dan di dalam dunia sosial, posisinya tetap tidak akan berubah.

Pendidikan formal yang diberikan kepada para wanita adalah sebuah kemewahan dan mereka yang mendapat pendidikan tinggi itu dianggap wanita yang lancang. Karenanya hanya para wanita dari kalangan menengah ke bawah yang mendapatkan pendidikan cukup dengan alasan untuk dimanfaatkan sebagai alat pekerja bagi kaum bangsawan.

"... bagaimana bisa seperti ini?" tanya Furina dengan intonasi rendah.

Sambil kembali mengancing pakaiannya, ia menjawab, "empat tahun lalu saya tersambar petir setelah menyelamatkan seorang anak. Seharusnya surat kabar Steambird sempat memuat beritanya, kalian bisa memastikannya langsung."

"Ah...."

"... dan bekas luka itu...."

[Name] menganggukkan kepalanya. "Benar, ini bekas luka bakar karena sambaran petir. Saya sudah mencoba berbagai cara untuk menghilangkannya tapi percuma, jadi saya membiarkannya begitu saja."

Sejujurnya [Name] kurang nyaman membicarakannya karena baik Ibu atau pelayannya, Donna, selalu melihatnya dengan ekspresi sedih seakan mereka yang terluka, padahal ia tidak masalah dengan itu.

Bahkan Donna menjadi sangat sensitif dengan kondisinya setiap kali [Name] mengeluh sakit punggung karena terlalu lama duduk. Mungkin ia berpikir kalau bekas luka itu masih terasa sakit walaupun 4 tahun sudah berlalu.

"Mungkin ini lancang, tapi aku akan memperjelasnya," kata Clorinde. "Kau ingin membuktikan kalau wanita pada foto itu bukan dirimu karena tidak ada bekas luka bakar ini, 'kan?"

[Name] mengangguk dan tersenyum. "Benar."

"Dengan kata lain kau ingin menunjukan ini kepada semua orang yang ada di Persidangan?"

"Iya."

"Aku menolaknya!" Bukan Clorinde, tetapi Furina yang mengatakan itu. "Lalu apa yang akan terjadi padamu? Mungkin kau bebas, tetapi kau tidak akan bisa lari dari sanksi sosial. Itu terlalu kejam!"

[Name] tahu tapi itu risiko untuk kebebasan yang ia terima. Dia sering mendengar kata-kata lebih baik membiarkan seorang penjahat berkeliaran daripada menahan seseorang yang tak bersalah. Dengan kata lain pengorbanannya ini tidaklah seberapa.

Namun perhatian yang Furina berikan padanya cukup menyetuhnya. Sambil tersenyum cerah wanita itu menjawab, "saya tidak apa-apa, Nona Furina. Saya akan menerima semuanya."


































—oOo—

Halo ha! Reader Mikajeh yang tercinta, terkasih, dan tersayang! 🥰💕💕

Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya baik-baik aja ya! BTW ini udh minggu ke-2 update versi terbaru, gimana pengalaman wish-nya? Buluk seperti biasa atau lagi pada hoki nih? BTW Mikajeh gak pull krn lg ngejar yang laen huhuhuuuu 😭 semoga kalean yg masih ngejar chara di phase pertama pada bagus yak!

Sekian dari Mikajeh, kurangnya kalo ada yang kurang nanti dikabar keun~ see ya!!





Xoxo,

Mikajeh

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro