Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Episode 3

Waktu berlalu begitu cepat.

Aku mengingat dengan baik kejadian saat musim panas dimana aku tertidur di dalam bus setelah kelelahan bekerja di kehidupanku sebelumnya, lalu bangun di Teyvat sebagai seorang nona bangsawan muda di Fontaine yang mengalami kecelakaan mengerikan dan koma selama 3 bulan—dan tak terasa sudah 3 tahun berlalu.

Sekarang usiaku 24 tahun, umur yang terlalu tua untuk seorang gadis bangsawan yang belum menikah. Ada rumor mengatakan kalau aku tidak akan bisa menghindari kondisi mengerikan dan suram yang disebut "perawan tua". Benar, terkutuklah aturan merepotkan para bangsawan ini.

Tentu aku tak pusing memikirkan itu, toh usiaku di kehidupanku sebelumnya jauh lebih tua dari usiaku saat ini. Aku tidak akan menyebutkan secara spesifik, tapi intinya seperti itu.

Ngomong-ngomong, seharusnya tiga tahun lalu aku sudah melakukan debut sosial, tapi mengingat tiba-tiba sebuah petir menyambarku dan aku tidak sadarkan diri selama 3 bulan, aku melewatkan musim sosialku.

Lalu sekarang, tidak ada apa pun yang terjadi pada Teyvat. Semuanya berjalan seperti biasa dan diriku akhirnya tetap ada di sini, tidak ada yang berubah. Satu-satunya yang berbeda adalah fakta bahwa aku akan mewarisi kekayaan Count Beneviento yang lebih baik daripada 3 tahun yang lalu—seperti yang Ayah umumkan kepada para bangsawan—ditambah keputusanku untuk bekerja sendiri sebagai jaksa di Fontaine. Bagaimana pun pengalaman tidak akan datang sendiri, ditambah aku tidak benar-benar mengenal bagaimana Fontaine—atau Teyvat—sesungguhnya jadi akan lebih baik jika aku melihatnya sendiri secara langsung.

Benar, pada akhirnya aku kembali pada pekerjaan lamaku di kehidupan sebelumnya.

Seharusnya aku lulus tahun lalu, tapi Profesor tempatku melanjutkan studi menahanku karena satu dua alasan. Alasannya mudah, karena aku sering kali membuat rancangan yang tidak pernah ada sebelumnya ditambah itu seperti menyempurnakan undang-undang yang ada.

Jika dilihat selama tiga tahun ini, aku sudah berusaha keras untuk beradaptasi di dunia ini. Aku sudah melakukan banyak hal seperti membuat koneksi, meningkatkan kemampuanku dalam menggunakan vision, memperkuat posisiku, dan....

... ya, mendapatkan pekerjaan.

"Akhirnya aku sampai di sini...."

Palais Mermonia. Gedung administrasi utama di Fontaine yang fungsinya seperti Mahkama Agung di kehidupanlu sebelumnya. Benar, ini adalah titik tertinggi pengadilan di Fontaine.

Berdasarkan rincian dalam game, selain menjadi gedung administrasi utama, tempat ini adalah tempat di mana Maison Gardiennage dan Marechaussee Phantom berada. Selain itu ini adalah tempat dimana kantor Neuvilette—Hakim Agung Fontaine itu—berada, ditambah Furina juga dinggal di sini dengan penjagaan ketat oleh Pasukan Patroli Khusus, Maison Gardiennage dan Marechaussee Phantom.

Bisa dibilang ini tempat yang cukup berbahaya mengingat karakter dengan kelangkaan bintang lima tinggal di sini sementara aku hanyalah seorang NPC yang akan mengambil administrasi di sini. Seharusnya aku tidak akan berurusan langsung dengan mereka, jadi semua akan aman.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" sapa seorang gadis berambut kecoklatan di depan pintu masuk Palais Mermonia.

Seingatku memang ada NPC ini di sini, dia yang menjaga gerbang masuk Palais Mermonia sekaligus Asisten Kardinal.

Aku membukuk hormat dan balas menyapa, "selamat siang, aku staff administrasi baru yang direkomendasikan Profesor René."

"Ah, aku sudah mendengarnya. Bisa berikan kartu pengenal dan surat rekomendasinya?"

"Silakan."

"Terima kasih banyak." Beberapa detik kemudian, alisnya berkerut. "Nona tadi bilang staff administrasi, 'kan?"

"Benar."

Ia melihatku dengan lekat, sementara aku yang ditatapnya melihatnya dengan aneh. Memangnya ada masalah apa? Apa mungkin Profesor René membuat kesalahan di surat rekomendasinya?

Profesor bukan orang yang seperti itu. Lagi pula, surat itu baru kuterima kemarin jadi aku belum membaca keseluruhan isinya kecuali bagian kepala suratnya karena itu sudah cukup.

"Maafkan kelancangan saya, silakan masuk."

"Baiklah, terima kasih banyak." Sekali lagi aku menunduk seraya menerima kembali tanda pengenal dan surat rekomendasiku.

Sembari memasuki ruangan, aku melihat surat rekomendasi yang kuterima darinya dan membacanya cepat.

Mataku terhenti saat di sana tertulis bahwa ia merekomendasikanku sebagai Hakim Pendamping. Benar, Hakim Pendamping bukan staff Administrasi.

Profesor, apa yang Anda lakukan!?

Lalu terselip sebuah catatan kecil di sana yang bertuliskan, "ini hadiah kecil dariku, tolong diterima dan bantu dia disisinya, Nona Hakim [Name] Beneviento".

Di ujung suratnya terdapat tanda tangannya yang sangat kukenal. Tidak salah lagi, dia benar-benar memutuskan ini seenaknya tanpa mengatakan apa pun padaku, padahal aku jelas-jelas memintanya menjadikanku staff Administrasi.

Lagi pula, siapa yang Profesor René maksud dengan "dia"? Memangnya ada hakim lain atau semacamnya? Benar, lagi pula sistem Pengadilan di Fontaine sudah berubah 4 tahun yang lalu saat Pengembara menyelesaikan masalah di sini. Pasti setidaknya dia adalah Panitera atau Sekretaris, 'kan?

Namun angan-anganku segera runtuh saat Melusine bernama Sedene di depanku ini berkata, "Nona [Name] akan menjadi Hakim Pendamping Monsieur Neuvilette dan jadwalmu mulai sekarang akan disamakan dengan Beliau."

"... ya?" Aku mematung seketika. "Maaf, tapi ada sebuah kesalahan pada surat rekomendasinya. Seharusnya aku mendaftar sebagai staff administrasi...."

"Maafkan aku, Nona [Name]. Aku hanya mengikuti prosedur yang ada."

Rasanya jiwaku baru saja keluar dari ragaku.

Dia bukan biasku, bahkan dalam game pun begitu. Satu-satunya yang kusuka darinya adalah pengisi suara dari Jepang-nya karena itulah aku tetap me-gacha Neuvilette walaupun dia bukan biasku. Tapi kuakui bahwa desainnya sangat memikat. Lagi pula hampir semua karakter pria di dalam gamenya memikat, bukan?

Sudah terlanjur seperti ini, untuk saat ini aku harus menerimanya dulu. Tapi apa mungkin aku bisa mengatakan kesalahan ini langsung pada Neuvilette dan memintanya untuk menempatkanku sebagai staff administratif? Lagi pula dia adalah orang yang selalu menjaga jarak dengan manusia, jadi paling tidak dia akan menyetujui permintaanku, bukan?

"Aku akan mengantarmu menemui Monsieur Neuvilette, silakan ikuti aku," ucap Sedene dan keluar dari posisinya.

Ia memanduku dengan berjalan di depan sementara aku mengikutinya tanpa banyak bicara.

Lalu tak butuh waktu lama, akhirnya kami berdua sampai di depan kantor milik Neuvilette. Sedene mengetuk pintunya dan berkata, "Nona [Name] yang direkomendasikan Tuan René sudah datang."

"Masuklah."

Pintu pun terbuka, Sedene memintaku untuk memasuki ruangan. Itu artinya mulai dari sini aku akan berhadapan dengan Neuvilette seorang diri sementara ia kembali ke tempatnya. Aku pun menuruti dan mengambil langkah masuk.

Sembari berjalan pelan, aku memutar bola mataku ke seluruh ruangan berlangit-langit tinggi di depanku. Semuanya terlihat seperti yang ada di dalam game.

Ruangan luas dengan cukup banyak sofa hijau dan biru sejauh aku melangkah di sisi setiap ruangan, lalu ruangan di tengah berdiri megah rak buku bernuansa kecoklatan yang sudah penuh, ditambah kotak musik klasik, jam dinding dan mejanya yang berdiri megah di depan jendela besar di belakangnya. Ruangannya benar-benar rapih dan mirip seperti yang dalam ingatanku.

Namun yang paling menjadi perhatianku tidak lain adalah sosok yang duduk di balik meja di depanku itu.

Pria jangkung bertelinga runcing dengan postur tegap, kulit putih bersih yang cocok dengan rambut putihnya yang panjang. Matanya yang tegas dan berhias garis mata yang panjang. Seperti karakteristik dalam gamenya, hanya saja dia sungguh nyata dan terlihat lebih menawan.

"Selamat siang, Monsieur Neuvilette. Saya [Name] Beneviento yang akan mulai bekerja di sini," aku menyapanya tepat saat berdiri dihadapannya.

"Ah, aku sudah mendengarnya dari René," balasnya. "Kau yang akan menjadi Hakim Pendampingku, bukan?"

"Benar, tapi mohon maafkan saya, Monsieur. Profesor René memang merekomendasikan saya menjadi Hakim Pendamping Anda, tapi jika Anda berkenan apa saya bisa tetap menjadi staff Administrasi bukan sebagai Hakim Pendamping Anda?"

"Alasanmu?"

"Sebelumnya saya meminta Profesor René atas posisi staff Administratif, tetapi Beliau menuliskannya sebagai Hakim Pendamping Anda."

"Begitu."

Begitu? Aku melirikkan bola mataku ke kanan dan kiri, rasanya aneh. Sementara Neuvilette masih melihat lembar resume yang ada di tangannya dan surat rekomendasi dari Profesor René.

"Ya, itu bukan masalah," katanya kemudian.

"... maaf?"

"Kau akan tetap menjadi Hakim Pendampingku."

"Ya?"

"Apa kau keberatan?"

"Tidak. Tentu tidak, Monsieur."

Dalam sebuah catatan tabloid dikatakan Neuvilette adalah sosok misterius yang selalu menolak permintaan untuk wawancara. Meskipun kata-katanya rendah hati, sesungguhnya dia hanya menghindari interaksi lebih jauh dengan manusia seakan sengaja untuk membuat jarak dengan orang-orang. Tapi tidak sedikit orang yang melihatnya berbicara dengan para Melusine, ia terlihat cukup ramah.

Jadi rasanya aneh karena dia bersikeras untuk tetap memberikan posisi Hakim Pendamping padaku padahal aku memintanya untuk memberikanku posisi staff Administrasi. Kupikir dia tidak akan menolaknya.

"... dan tolong panggil aku dengan namaku saja, kau juga tidak harus berbicara formal padaku karena bagaimana pun posisimu sama denganku."

"Ah, akan saya usahakan."

Ia memandangiku lekat. Sial, baru saja dia memintaku untuk tidak terlalu formal padanya tapi malah kelepasan. Sudahlah, sudah terjadi juga.

"Maafkan aku, mungkin aku terlalu memaksa," ucapnya kembali setelah keheningan lama.

"Bukan, bukan itu masalahnya." Aku yang bermasalah di sini, aku terlalu banyak menuntut padahal diberikan posisi yang enak. "Tapi pokoknya saya akan berusaha. Terima kasih untuk hari ini."

"Baiklah."

—oOo—

Hidup itu kalau tidak gila tentu sangat gila, seperti ini contohnya.

Sudah cukup gila mendapati fakta aku berinkarnasi, sekarang aku jadi sering berhadapan dengan karakter yang dapat dimainkan seperti dia, Neuvilette maksudku.

Ya, aku cukup bekerja seperti biasa. Mencatat berkas perkara yang baru kuterima hari ini dan menuliskan putusan yang dibuat pada sidang sebelumnya, sisanya aku harus bertemu dengan Neuvilette untuk menyampaikan laporan yang sudah selesai sebelum dibubuhi cap stampl dan tanda tangannya, selain itu...

"Kenapa keputusannya seperti ini?"

... membuat penyelesaian perkara yang sebelumnya sudah diputuskan Hakim Agung.

Neuvilette tidak akan sembarangan membuat keputusan, dia sangat memahami hukum di Fontaine lebih dari siapa pun, jadi kenapa keputusannya seperti ini?

Baroness Ancel Basten, 37 tahun. Menjadi tersangka atas pembunuhan suaminya sendiri dengan memberikan racun dalam segelas perasan buah Bulle Citrus. Hukuman 25 tahun penjara.

Bagian yang mengganjal adalah keterangan dari Baroness Ancel sendiri dimana dia berkata ia tidak tahu apa pun soal racun itu dan hanya memberikan perasan buah jeruk yang dibuatkan pelayannya; tapi pelayannya juga demikian, ia bersumpah kalau tidak tahu apa pun soal racunnya.

Di bawahnya tertulis rincian hasil investigasi mengatakan tidak menemukan racun apa pun di kediaman Baroness Ancel dan dugaan kuat bukti sudah dilenyapkan. Keputusan tidak berubah karena baik dari pihak Baroness Ancel atau pelayan itu sendiri tidak memiliki bukti ketidakbersalahannya.

"Ingin melakukan duel dengan mempertaruhkan hidup demi membersihkan nama sendiri pun percuma, ya...."

Benar, hukum di sini seperti pedang bermata dua. Sekali pun kau tidak bersalah tetapi tidak memiliki kekuatan untuk melakukan pembelaan tanpa melewati persidangan, kau akan tetap mati. Pada akhirnya pilihanya hanya dipenjara atau mati.

Aku pun meniti kehalaman berikutnya dan menemukan profil lengkap Baron Deryl Basten. Semuanya tampak bagus, ia tidak memiliki catatan kejahatan dan lainnya, semua benar-benar bersih. Namun aku berhenti pada satu data di sana.

Lalu tanpa sadar, ujung bibirku berkata, "... apa mungkin?"

Ini terdengar seperti imajinasi tetapi layak dicoba, bagaimana pun kasus ini memiliki banyak celah. Baroness jelas tidak memiliki motif untuk membunuh suaminya apalagi secara terang-terangan seperti itu, terlebih ketika suaminya—Baron Deryl—sedang menemui Viscount Evrand di kediamannya sendiri. Sebaliknya, itu justru sangat merugikannya.

Tanpa ragu, aku pun membawa semua berkas kasus terkait Baron Deryl di tanganku, mengetuk pintu ruang kerja Neuvilette dan berkata, "Monsieur Neuvilette, ada yang ingin saya bicarakan."

"Masuklah."

Aku membuka pintu. "Maaf menggangu waktu Anda."

Kulihat dari jarak yang cukup jauh, ia masih sibuk menulis di sana dengan sangat fokus. Aku pun melangkah mendekatinya tanpa ragu.

Kuberikan salah satu berkas itu dan berkata, "saya ingin melakukan minutasi ulang."

Neuvilette melihat sejenak dan membaca sekilas lalu membuka mulutnya, "minutasi ulang?"

"Iya, karena investigasi belum selesai dan aku berencana memutuskan terdakwa tidak bersalah atas kasus ini."

"Bukankah ini sudah jelas?" Kata Neuvilette kembali, ia masih sedikit bingung. "Dia membunuh Baron Deryl dengan memasukkan racun ke dalam minumannya, bahkan Vicount Evrand bersaksi melihat saat-saat terakhir Baron seperti orang yang habis meneguk racun. Dilihat dari mana pun, Baroness Ancel betsalah."

"Benar, jika melihatnya sebagai tindak pidana itu adalah sebuah kesalahan tapi bagaimana jika Anda lihat dari hukum perdata?"

Aku bisa merasakan dengan jelas jika nada suaraku sedikit tegas dan tinggi, bahkan terasa seperti menggurui. Walaupun begitu, sepertinya Neuvillette tidak ambil pusing dengan ucapanku.

"Seseorang yang dengan sengaja dan merancanakan pembunuhan kepada pewaris, pasangan atau orang yang ada dalam urutan pewarisan yang sama tidak akan mendapat harta warisan," Neuvilette menjelaskan. Tentu, dia pasti tahu hukum ini dengan baik. Ia jadi terdengar seperti kamus berjalan. "Benar, Baroness Ancel tidak akan mendapatkan harta warisan apa pun milik suaminya."

"Anda benar. Oleh karena itulah Baroness Ancel tidak memiliki motif apa pun, ia hidup dari hasil pekerjaan Baron Deryl, rumah di kota juga milik Baron Deryl, kalau dia melakukan itu jelas hanya akan merugikannya terlebih ia memiliki tiga anak yang jauh dari usia legal ditambah...."

"... terdakwa akan mengalami kesulitan secara ekonomi karena hak warisnya dicabut darinya."

Aku mengangguk, "... dengan kata lain, terdakwa tidak memiliki alasan untuk melakukan itu."

"Jadi, siapa yang membunuhnya?"





























—oOo—

Halo ha! Reader Mikajeh yang tercinta, terkasih dan tersayang! Kita ketemu lagi hari ini di waktu yang lebih cepet~ 👁👄👁

Berhubung besok Mikajeh bakal sok sibuk dan takutnya gak sempet update, jadi Mikajeh update utk chp ini hari ini hehehe~ ☺️

Sebelumnya makasih buat semuanya yg udah dukung Mikajeh terus, ya! 🥹👉🏻👈🏻

Oh, dan aku punya pengumuman penting nich 😳 setelah update Genshin Impact patch v4.1 work ini bakal update 2 chp per-minggu di hari Senin sm Kamis atau pokoknya gitu deh sikon wkwkwkwk klo gk lupa, mls revisi sm sok sibuk kek biasa gk bakal telat update hahahaha 🤣 alesannya? Setelah kuitung jumlah perkiraan total chp ini bakal banyak dan kek bakal jd work jangka panjang, makanya niatnya mau cepet selesaiin tp tergantung kondisi aku sendiri jg hehehe 🥹

Itu aja dulu dari Mikajeh, kalo ada tambahan mungkin bakal kubuat di pengumuman aja. Sekian dan terima kasih!




Xoxo,

Mikajeh

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro