Chapter 58
[Name] tidak akan bilang kalau dia sangat bersyukur hari ini, bagaimana pun dia tidak bisa mengatakan itu di depan seorang jasad dihadapannya.
Edgar Scoville, 55 tahun, seorang veteran anggota Maison Gardiennage yang sudah bekerja selama 20 tahun. Meninggal akibat sesak nafas dengan trakhea yang hancur, dugaan metode pembunuhan dicekik sampai mati.
"Marechaussee Phantom menduga kalau tempat ini digunakan oleh organisasi ilegal untuk menyimpan barang slundupan dan satu kontainer hilang."
"Kemungkinan Tuan Scoville masuk untuk memeriksa tempat ini."
"Iya, Nona Hakim," kata penjaga itu. "Kami sudah bertanya kepada pemilik dari kontainer itu."
"Pemilik?"
"Akulah orangnya."
Dan seorang pria muncul dari balik punggung [Name]. Mata wanita itu terbelalak tatkala dirinya mengenali pria yang kini berdiri dihadapannya, rambut jinger dengan mata biru, aksen bicaranya berbeda dari kebanyakan orang Fontaine pada umumnya yang menandakan dia datang dari luar sana.
"Penagih hutang dari Northland Bank, Tuan Tartaglia."
Tiba-tiba, permintaan Arlecchino padanya sebelum musim sosial dimulai kembali terdengar di kepalanya. [Name] bertanya-tanya dalam benaknya, bagaimana orang ini bisa terkena masalah setiap kali datang ke Fontaine? Karena itulah Arlecchino memintanya menjaga Tartaglia selama ia di sini?
Daripada itu, sejujurnya [Name] mengkhawatirkan satu dua hal lainnya mengingat dia tidak datang sendiri ke tempat kejadian. Entah apa yang dipikirkan Wriothesley saat ini begitu melihat Tartaglia di hadapannya, bagaimana pun meski status tahanan Tartaglia sudah dicabut, tapi dia tetaplah tahanan yang kabur.
"Tuan Tartaglia, apa kau tahu kalau gudang ini adalah tempat penyimpanan barang ilegal?" tanya [Name] offensif.
"Tidak, tentu tidak." Tartaglia tertawa kecil. "Aku hanya menghindari tagihan besar untuk menyimpan barang-barangku."
"Tapi apa barangmu ilegal juga? Apa isi kontainernya?"
"Hanya boneka Matryoshka," jawabnya. Saat itulah mata [Name] menyipit curiga. "Aku tidak bohong, itu benar-benar hanya boneka antik. Akan ada pelelangan di Northland Bank, jadi aku datang untuk memastikan barang-barangnya."
Itu cukup beralasan, pikir [Name].
"[Name], kita pergi sekarang," ucap Wriothesley berbisik. "Aku punya petunjuk soal ini."
—oOo—
Siang itu, [Name] kembali ke kediamannya untuk berganti pakaian sebelum melanjutkan investigasinya dengan Wriothesley—yang secara mengejutkan, Tartaglia juga ikut di dalamnya.
Sebelumnya [Name] sudah menolak dia ikut ke dalam kasus ini, tapi dia berkata, "itu barangku. Sudah kewajibanku membuat pelakunya membayar semuanya setelah ia mengusik pekerjaan para Fatui" dan tampaknya bersikeras untuk ikut, dan [Name] yang tidak ingin berdebat dengannya ditambah ada kemungkinan Tartaglia melakukan tindakan ilegal lain di Fontaine, jadi [Name] menjaminnya dan mengizinkan dia untuk ikut.
"Nona Clorinde, apa kau sudah mengabari Monsieur Neuvillette tentang ini?" tanya [Name] di tengah perjalanannya.
Clorinde mengangguk. "Anggota Marechaussee Phantom yang lain sudah pergi ke Palais Mermonia."
Jika ini hanyalah kasus penyelundupan dan perampokan biasa, [Name] tidak akan memanggil Neuvillette, tapi mengingat ini berhubungan dengan para Fatui dan Snezhnaya, jelas wanita itu harus menyampaikan hal ini pada sang Hakim Agung.
Dan di sinilah [Name] sekarang, di Court of Fontaine: Fleuve Cendre. Tempat para mantan narapidana dari Benteng Meropide tinggal setelah mereka bebas dari benteng bawah laut itu. Tempat yang berlokasi di bawah tanah Court of Fontaine dan orang-orang dari Maison Gardiennage hindari, meski begitu, tempat ini tepat ada di bawah yurisdiksi Spina di Rosula.
"Selamat datang, Tuan Wriothesley," sapa Tetraux, seorang bartender yang bekerja di sana. "Apa ada yang bisa saya bantu? Dan tampaknya...." dia menoleh ke belakang, melihat ke arah [Name]. "... ini sangat penting."
"Benar. Aku ingin meminta izin untuk sedikit membuat keributan di sini."
Tetreaux menggidikan bahunya dan berbalik, mengisyaratkan bahwa dia akan berpura-pura tidak tahu apa pun yang hendak dilakukan Wriothesley di sana.
Lalu dalam sekejap, Wriothesley menarik kerah seseorang yang sedang menikmati minumannya dan menjatuhkan wajahnya di lantai dengan keras.
"Apa—!?"
"Wriothesley! Apa yang kau lakukan!?" [Name] berteriak panik padanya, menarik lengan sang Duke untuk berhenti, tapi Wriothesley sama sekali tidak terlihat akan berhenti melakukannya. "Hentikan!"
"Aku sedang menginterogasi menggunakan cara-cara di Benteng Meropide."
"Oh, astaga! Wriothesley, hentikan!" [Name] mengembuskan napsnya pendek. "Aku tahu, tapi tidak seperti ini caranya! Hentikan!"
"Nama asli pria ini adalah Francoise, pekerjaan dia sebelumnya dan alasan dia ditahan di Benteng Meropide karena mengangkut dan menyimpan barang ilegal." Sambil bilang begitu, Wriothesley menahan lehernya dan menatapnya tajam. "Dia mengakui hal itu saat menawarkan diri untuk menjadi pengatur barang logistik dan penyimpanan Benteng Meropide selama ditahan di sana." Wriothesley menoleh, ekspresinya terlihat keras. "Jika ada yang tahu tentang barang-barang ilegal, aku sangat yakin dialah orangnya."
[Name] tidak bisa berkata apa pun dan hanya berdiri melihatnya. Itu informasi yang berharga, tapi tetap tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang dilakukan Wriothesley saat ini sangat berbahaya. Kenapa dia tiba-tiba menjadi seperti ini?
"A-aku sudah berhenti dan aku tidak mungkin mencuri barang-barang dari operasiku sendiri!" kata Francoise, berusaha mengatur napasnya yang tersendat lantaran dicekik sang Duke. "Lagi pula, gudang itu ketat dan tidak mudah mencuri barang-barang dari sana."
"Dengarkan aku, Fracoise! Siapa yang mencuri kontainer milik orang Snezhnaya ini di sana?"
"Aku tidak tahu!"
Saat itulah, Tartaglia berbisik, "sepertinya partnermu sangat berbahaya, Nona... Hakim?"
[Name] menoleh, dia tidak bisa bilang tidak setelah Wriothesley menunjukan hal ini di depan Tartaglia dan sesungguhnya pria ini tidak salah, Wriothesley sekarang sangatlah berbahaya dan mereka ada di Fleuve Cendre, semua orang di sini jelas tahu siapa Yang Mulia Duke Wriothesley.
Namun mengabaikan hal itu, saat ini ada pekerjaan di depannya dan [Name] harus segera menyelesaikannya secepat dan semenyeluruh mungkin. Jadi dia pun berdiri selangkah dihadapan Francoise dan bertanya, "siapa saja yang tahu tentang layanan ini?"
"Siapa kau?"
"Orang yang punya ini." Sambil bilang begitu, [Name] menunjukan lencana hakimnya pada Francoise. "Aku yakin kau sudah mengenal pengelola Benteng Meropide ini, dan jika aku pergi, dia bisa langsung menahanmu di tempat dan melakukan apa pun yang dia inginkan di sana," ucap [Name] menantang, saat itu Wriothesley menoleh padanya dengan agak terkejut. "Atau, jika kau tetap ingin menghindari tanggungjawabmu, kau bisa beri tahu kami siapa pelakunya. Bagaimana?"
"Ba-baiklah! Baiklah!"
—oOo—
Investigasi dilanjutkan menuju Lumidouce Harbor, dimana tempat para organisasi penyelam berkumpul di sana. Meski dibilang organisasi, mereka hanyalah sekelompok orang yang rela mengabaikan hukum demi mendapatkan beberapa keping mora dengan menangkap hewan-hewan laut secara besar-besaran tanpa izin khusus.
"Terima kasih."
[Name] menoleh dengan tatapan bertanya-tanya. "Untuk apa?"
"Kupikir kau tidak akan bisa mengatakan hal seperti itu." Wriothesley terkekeh dan tersenyum miring. "maksudku, mengancam para penjahat dan membuat mereka memilih pilihan yang kau inginkan."
"Ah, itu...."
"Dan menurutku, kau sangat cocok seperti itu," katanya lagi. "Bagaimana jika kau pindah tugas ke Benteng Meropide?"
Terkadang [Name] benar-benar tidak dapat memahami Wriothesley sama sekali. Kadang kala dia terlihat sangat serius, tapi ucapannya lebih terdengar seperti sebuah candaan. Entah apa yang dikatakannya barusan itu sebuah guyonan semata atau dia benar-benar mengatakan itu untuk membujuknya.
Meski mungkin Wriothesley sungguh-sungguh dengan ucapannya, sejujurnya [Name] sama sekali tidak memiliki minat sedikit pun. Bagaimana pun dia akan menikah pada musim ini, artinya dia akan berhenti dari pekerjaannya dan mulai fokus untuk pendidikannya sebagai penerus sementara calon suaminya nanti harus bersiap untuk membantunya.
Jadi [name] menjawab, "apa kau kekurangan tenaga kerja, Yang Mulia? Kalau begitu, tolong kirimkan surat permintaan ke Palais Mermonia, aku akan bantu untuk memerosesnya."
"...." Wriothesley terdiam dan membelalakan matanya sejenak, dia tertawa getir. "Aku sudah pernah mengirimkannya kepada Neuvillette, tapi dia menolaknya."
Sejujurnya, ini pertama kali [Name] mendengarnya dan Neuvillette sama sekali tidak pernah mengatakan apa pun tentang permintaan penambahan pegawai di Benteng Meropide. Namun karena Neuvillette yang sudah mengurusnya langsung, jadi [Name] tidak akan bisa membantu apa pun.
Dan kemudian, mereka tiba-tiba sudah sampai di Lumidouce Harbor. Di sana, Chevreuse sudah bersiaga dan melaporkan kelompok organisasi yang sebelumnya sudah [Name] sampaikan kepadanya melalui para anggota Melusine dari Marechaussee Phantom.
"Bukankah itu...."
"Bagaimana dia bisa ada di sini?"
Lalu ditengah suara berbisik itu, seorang pria pertengahan 50-an tahun muncul dan menyambut [Name] dengan senyuman. "Aku Hanky, penanggung jawab di sini. Bisa kita bicara di ruanganku?" katanya.
"Senang bisa bertemu dengan orang yang bisa diajak berbicara."
Begitulah [Name] bisa dengan mudah masuk ke dalam kelompok organisasi ilegal itu. Di tengah perjalanan, [Name] berkata, "kudengar kalian sering terlibat masalah di dermaga jika sesuatu terjadi untuk mengendalikan situasinya."
"Begitukah? Meski kami hanya kelompok penyelam biasa?" Sambil berkata begitu, pria itu duduk di kursi yang ada di balik mejanya.
"Banyak anggota kalian ditangkap dengan tuduhan aktivitas ilegal disekitar perairan."
"Kami memang orang-orang yang buruk." Dia menggidikan bahunya acuh. "Tapi kami bukan seorang pembunuh, dan aku sudah meminta anak buahku untuk mulai berhenti mengendalikan dermaga"
"Tapi itulah yang membuat kalian menjadi tersangka." Lalu [Name] tersenyum penuh makna. "Dan tampaknya, tidak semua anggotamu mendapatkan pesan itu."
"Apa maksudmu, Nona?"
"Pembunuhnya mengenakan sebuah cincin di Ibu jari, jari tengah, dan jari manisnya di tangan kanan; lalu Ibu jari dan telunjuk di tangan kiri," ucap [Name]. "Meninggalkan bekas memar di leher anggota Garde yang tewas di gudang."
"...." pria itu termenung sejenak. "Dengarkan aku, Nona. Semua anggota penyelam mengenakan cincin besi di jemarinya."
"Tentu," ucap [Name] ringan sambil menaikan kedua bahunya. "Aku juga tertarik pada anak buahmu yang mengenakan setidaknya 5 cincin."
"Aku sudah memberitahumu semuanya, silakan keluar dari sini."
"Apa?" Wriothesley berseru dengan tidak nyaman, sebelah alisnya sedikit berkerut. "Kita belum—"
"Aku mengerti." Lalu [Name] menoleh pada Wriothesley, mengangguk padanya memberikan isyarat.
Jadi keduanya segera keluar dari kantor milik pria itu dan berkumpul kembali dengan Chevreuse, Clorinde, dan Tartaglia yang menunggunya di luar.
Saat sampai dihadapan mereka, [Name] bertanya, "bagaimana?"
"Tidak ada. Kurasa pelaku sedang bersembunyi."
Clorinde mengangguk. "Aku juga sudah memastikannya."
"Begitu," kata [Name] dengan ekspresi serius. "Untuk sekarang, kita kembali ke kapal."
—oOo—
"Kenapa kita pergi? Dia jelas-jelas menyembunyikan sesuatu." Wriothesley, yang begitu gusar berkata demikian sembari berjalan di belakang [Name].
Lantas begitu keduanya sampai di dekat kapal yang mereka naiki untuk sampai ke Lumidouce Harbor, [Name] berbalik dan mendongak, melihat ke arahnya.
"Ada yang namanya 'proses hukum', Yang Mulia," katanya. "Kita tidak bisa memaksa orang untuk berbicara. Lagi pula, aku punya cara yang mudah untuk menangkap pelaku sebenarnya."
Alis Wriothesley naik sebelah. Meski begitu, dia tetap mengikuti [Name] dan naik ke geladak kapal dan masuk ke dalam anjungan. Mereka pun menunggu di dalam sana sambil melihat ke arah luar pelabuhan.
"Kau lihat wajah Tuan Hanky saat aku menyebutkan keadaan korban, bukan?" ucap [Name]. "Dia bukan pelakunya tetapi dia tahu siapa pelakunya. Aku yakin, dia pasti akan sesegara mungkin untuk mengurus ini sendiri."
"Dengan kata lain, tanpa sadar dia terpancing dengan kata-katamu dan menunjukan pelakunya?"
[Name] mengangguk. "Dia jelas tidak menyukai keadaan ini."
"Bukankah ini tindakan investigasi ilegal? Kita bahkan tidak memiliki surat tugas."
Saat [Name] menoleh mendengar itu, ekspresi wajahnya terlihat bingung. "Aku hakim sekaligus Jaksa di Fontaine, aku bisa menurunkan perintah darurat saat ini. Selain itu, sudah ada anggota Marechaussee Phantom dan satuan Patroli Keamanan Khusus yang bertugas. Tidak ada masalah apa pun tentang itu."
Wriothesley mendengus. Benar, seperti inilah [Name]. Dia adalah wanita kejam yang tahu cara menggunakan otoritas dan kekuatan yang dimilikinya dengan sangat baik. Setelah ia pikir lagi, bahkan saat di Benteng Meropide pun demikian, tidak hanya tegas dengan para pelaku kejahatan, dia juga keras pada dirinya sendiri.
Dia wanita yang kuat dengan caranya sendiri.
"Daripada itu, sebenarnya ada apa denganmu, Duke?" tanya [Name] akhirnya. "Apa kau tahu kalau sejak kita menginvestigasi kasus ini, kau terlihat sangat gusar?"
"Tentu saja." Wriothesley mendesah keras dan menyilangkan tangannya di dada. "Harusnya hari ini kita berkencan, tapi lihat dimana kita sekarang?"
"...."
"Benar begitu, Nona Hakim?"
[Name] terdiam, terlihat mengakui apa yang baru saja Wriothesley katakan padanya tidaklah salah. Lalu tiba-tiba dia berkata, "setidaknya ini memenuhi satu hari milikku untukmu dan kau masih punya dua hari lagi."
Wriothesley tergelak. "Seandainya dua hari cukup untuk menggodamu."
Dan mata [Name] terpincing. Dia tidak bisa menyangkal yang dikatakan Wriothesley meski dia tidak suka mendengarnya, mengingat mereka tidak hanya ada berdua di dalam anjungan dan jika ia melakukan itu, maka rencana untuk membuat orang berpikir dia sudah memilih seseorang untuk dinikahinya akan hancur.
"Oh, lucu sekali mendengarnya darimu," ucap wanita itu sembari menyunggingkan senyuman kecil. "Kalau begitu, bekerja keraslah, Yang Mulia."
"Sangat."
Tepat setelah percakapan kecil itu, Hanky keluar dari pondok kecil tempat kelompok penyelamnya muncul dan pergi dengan menaiki kapal.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro