Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

《 PROLOG 》

Siapa yang benar? Siapa yang salah? Gadis itu tidak tahu.

Entah kenapa dia tetap berada di dalam lukisan itu. Padahal kalau tadi dia ingin menghindarinya dengan kemampuannya, dia sudah bisa.

Atau mungkin saja, sebenarnya dia tahu, hanya saja tidak ingin mengakuinya.

Koridor sekolah terlihat mengerikan pada malam hari. Pada siang hari, koridor ini selalu dipenuhi dengan murid-murid dari berbagai kelas.

Tanpa semua murid itu, koridor ini terlihat panjang, mengerikan dan tak berujung. Padahal senja baru saja turun. Dari arah samping, terlihat semburat jingga yang senada dengan surai laki-laki bertopi itu.

Padahal hanya lukisan, tapi rasanya terlalu nyata untuk dipercaya.

"Akhirnya kita bertemu lagi, ya?"

Gadis itu memutar tubuhnya hingga lurus melihat ke arah suara yang menyapanya.

Sosok yang begitu mirip seperti duplikat dari dirinya, sayangnya dia tidak nyata tapi sungguh ada dalam dirinya.

"Sudah lama, ya?" kata gadis itu.

Sosok itu tersenyum. "Tidak, kok," balasnya. "Bagaimana perasaanmu?"

Gadis itu terdiam. Ia menggigit bibir, menguatkan kepalan pada tangannya dengan kepala yang tertunduk.

Entah kenapa, air mata tak keluar lagi dari pelupuknya.

"Aku merasa... sakit."

"Begitu?"

"Kenapa aku bisa berpikiran yang bodoh seperti itu?" tanyanya lebih pada dirinya yang lain.

"Itu hal tersulit yang bisa mereka lakukan," kata sosok di depannya.

Gadis itu kembali melangkahkan kakinya. Koridor ini semakin terasa panjang ketika ia semakin melangkahkan kakinya ke dalamnya.

"Aku akan segera menghilang," kata sosok itu dari balik bayangan.

"Kau bisa muncul dari mana saja, ya?" kata gadis itu polos usai menghentikan langkahnya.

Sosok itu menyunggingkan senyumannya, dia terlihat lebih santai. "Aku sudah memberikan hadiahmu saat itu, waktunya aku kembali," katanya. "Jaga dirimu."

Gadis itu tersenyum. "Terimakasih...."

Semakin jauh sosok itu melangkah pergi, semakin hilang dirinya seolah seperti tertelan bayangan.

"... Otousan, Okaasan. Arigatou."

[Name] memang sudah mengakuinya. Dia sudah melakukan kesalahan besar dengan keegoisan dan amarah yang menguasai dirinya.

Segala sesuatu pasti ada balasannya, gadis itu tahu dengan baik dan dia siap menerima apa pun hukumannya.

"Inilah hukuman yang harus kau jalani selamanya," tutur laki-laki itu sambil tersenyum menyeringai.

Gadis itu menolehkan pandangannya ke samping, ke arah sosok laki-laki yang ditutupi oleh kain berlapis-lapis.

"Setidaknya, buatlah kematianku menjadi lebih indah," kata gadis itu.

Sosoknya yang di depan tertawa puas. "Seperti yang kau minta," katanya. Sebuah parang besar dinaikkan ke atas dengan mata pisaunya yang mengkilap diarahkan ke arah gadis itu. "Kata-kata terakhir?"

Sebelum gadis itu menutup mata, bibir tipisnya menuturkan, "bisa kau sampaikan kalau aku bersyukur bisa bertemu dan mengenal mereka?"

Gadis itu tidak pernah mendengar jawabannya tatkala tetiba saja dirinya sudah ditelan ke dalam kegelapan.






















Hiya! Alo! Alo! Ha! Seperti yang Mikajeh janjikan di pemberitahuan, Mikajeh bakal republish cerita yang sebelumnya Kajeh unpublish dengan alasan perbaikan cerita 😊

Sebelumnya yang udah baca, bakal merasa aneh dengan adanya prolog ini karena sebelumnya nggak ada samsek 😅

Tapi tenang aja, nggak akan ada perubahan dari segi cerita sejauh terakhir kalian baca book ini yang versi lama selain teknik penulisan sama gaya bahasa yang Mikajeh pake ☺

Yaudah itu aja 😂 terimakasih sebelumnya, maaf juga bagi yang mungkin merasa HARUS baca ulang cerita ini takut-takut ada perubahan apa gitu 😅

Jangan lupa vote dan komennya!
Terimakasih!



xoxo,

Istri SAH Dazai Osamu, Selingkuhannya Chuuya Nakahara, Pacarnya Akashi Seijuuro

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro