Targon: Kongo Agon

Tumben-tumbenan Agon jinak, dia bener-bener diem tidak protes tetapi ekspresi wajahnya sangat memperlihatkan betapa bencinya dia terpilih memerankan karakter ini.

🏈🏈🏈

Ayah: Habashira Rui

Emak: Hiruma Youichi

"KENAPA GUA MALAH DAPET PERAN BEGINI SIH?!"

"Cih, lagi-lagi jadi perempuan."

🏈🏈🏈

Ishimaru berjalan mundur setelah merekam sedikit kedua aktor itu, Ishimaru takut berhadapan dengan berandalan dan juga setan.

Jane: Kobayakawa Sena

Sena tengah menangis di pojokan menerima nasibnya, disebelahnya ada Suzuna sedang menyemangati Sena.

🏈🏈🏈

Clayton: Seijuro Shin

"Ini shotgun-nya Hiruma?" Shin bingung, dia tiba-tiba dikasih benda berbahaya, untungnya bukan mesin.

🏈🏈🏈

Profesor Porter: Takami

"Kenapa aku lagi yang jadi ortunya Sena ... keberuntunganku jelek ...."

🏈🏈🏈

Kala: Raimon Taro

"MUKYAAAA! SEKARANG JADI GORILLA BETINA?!"

🏈🏈🏈

Kerchak: Tetsuma Jo

"..."

Kid menepuk bahu Tetsuma lalu berkata, "Yang sabar Tetsuma, aku ngerti."

🏈🏈🏈

Terk: Kisaragi Hiromi

Kisaragi membaca naskah yang telah diberikan lalu terheran-heran. "Kenapa aku ga jadi dinosaurus aja? Semua peran monyet disini cuman cocok diisi sama Monta."

Mizumachi nyeletuk, "Kalo Monta yang meranin semua monyetnya sendiri nanti malah makin ga jelas."

Sutradara hari ini adalah Yamato, semoga saja dengan terpilih Yamato menjadi sutradara bisa menyuruh Agon lebih nurut dari sebelumnya dan Yamato ini ahli dalam mengurus adegan aksi.

🏈AUWOUWO! DAN EKSYEN!🏈

Suatu hari Kamon si gorila betina mendengarkan tangisan bayi laki -laki, namun kenyataannya Kamon tidak mendengar tangisan siapapun karena bayi laki-laki itu ternyata seonggok siswa pesantren SMU Shinryuuji yang di dandanin kaya bayi.

"Pssst Agon ayo nangis," bisik sutradara menggunakan corong minyak.

Si bayi menolak nangis, wajah bayi yang harusnya lucu malah seperti bayi bagong--EHEM, bayi itu dihampiri oleh Kamon, Kamon pikir bayi itu udah mati karena tak menangis atau dimangsa hewan buas.

"Jauh-jauh dari gua monyet sampah!"

"MUKYAA! KALO BUKAN KARENA PERAN AKU JOROKIN MUKA KAU KE GOT!"

Kamon dan si bayi saling menatap, lama kelamaan Kamon kalah dengan adegan tatap menatap ini soalnya keburu takut dilempar properti oleh si bayi. Kamon kasian pada bayi laki-laki yang ditinggal oleh kedua orang tuanya dan Kamon pun mengambil bayi itu untuk diasuh layaknya anak sendiri.

Mau flashback? Bentar.

Beberapa tahun lalu sepasang suami-istri berkelana menggunakan kapal, niatnya mau membajak laut dan menginvasi tempat tinggal Kakei --dunia bawah laut-- tetapi terjadi badai dan akhirnya dua mahluk ini terdampar di hutan amazon.

"Bangun sialan, kita terdampar di hutan." Hiruma yang pakaiannya sudah compang-camping layaknya sims castaway menendang suaminya yang masih tengkurep tak sadarkan diri.

"5 menit lagi."

"Lu pikir lu lagi tidur di rumah hah?! Cepet bangun suami sialan."

Bapak Targon atau kita panggil Habashirah, bangun dari gaya tengkurepnya terus maki-maki istrinya.

Ibu Targon, bisa kita panggil Hirumah balas memaki suaminya, LEBIH KASAR DAN LEBIH DIHAYATI.

Inilah alasan utama kenapa bayi Targon tidak menangis melainkan mengumpat dengan trademark khasnya "sampah".

Suami-istri ini pun membangun rumah pohon yang megah dan mewah setelah melakukan adegan *** di tengah utan alias di rumah pohonnya, lahirnya seorang anak bayi laki-laki, setengah bunglon-setengah setan--AMPUN MAS!

Kedua orang tua Targon kembali ke kota setelah berhasil membuat kapal, sementara anaknya dilepas di alam liar padahal baru berumur 1 tahun --aslinya sudah segede bagong--.

Flashback selesai.

Sesaat setelah itu muncullah serigala tutul --Kamiya dipakein kostum macan tutul-- jadi-jadian yang dipaksa masuk TKP. Serigala tutul itu meloncat hendak menerkam Targon di pelukan Karmon tetapi dengan kekuatan bayi gimbal, dijitaklah kepala serigala tutul sampai mencium lantai kayu rumah.

Kabor si serigala tutul langsung tunduk di hadapan si bayi, tetapi Kamon membawa bayi gimbal itu dan memperlihatkannya pada seluruh hutan layaknya di film Lion King, gorila - gorila lain yang menonton perkenalan absurd si bayi bingung, makhluk apa ini? Sudah gimbal, mukanya serem, suka ngomong "sampah" lagi.

Setelah jutaan hari mengasuh bayi gimbalnya, Kamon makin cinta sama si bayi manusia ini, benar-benar menggangap bayi ini adalah anaknya sendiri.

"Targon, sini sayang~ aaaaa~ mam pisang dulu."

Kamon nyodorin pisang ke Targon yang mukanya masam dan kesla menjadi satu, yang harusnya Tarzan itu ganteng malah jadi kek lagi nahan BAB. Kamon mencoba untuk menahan tawa, untungnya badan Agon itu bak atlit meskipun hanya pakai selembar kain untuk menutupi bagian bawahnya, masih enak dipandang.

Hari demi hari, tahun demi tahun terlewati, Targon bertumbuh besar, berjalan dan berbicara seperti gorila lainnya, bedanya hanya ada tambahan kata "sampah" sebagai pengganti tanda titik (.). Suatu hari Terki benci keberadaan Targon di kelompok gorilla, soalnya berbeda.

Manusia dan gorilla memang beda, kecuali Monta.

Untuk menyingkirkan Targon. Terki mentantang Targon untuk mendatangi tempat mandi para gajah dan mencabut sehelai bulu gajah.

Dengan semangat 45 Targon langsung terjun ke sungai dan berenang menuju gajah itu. Kalian mau tau apakah Targon berhasil atau tidak? Jawabannya iya dam tidak, tergantung imajinasi pembaca saja.

Intinya ending dari kejadian ini Terki sungkem pada Targon meminta ampun.

Saat Targon berauwouwooo ria di hutan belantara, dia mendengar suara tembakan. Saat kita mengubah POV kamera CCTV menjadi ke bagian hutan yang lain, disana Clayshin habis menakuti hewan-hewan (para staf yang pake kostum boneka) yang penasaran dengan mereka.

Clayshin ini disewa untuk memuaskan--MAKSUDNYA melindungi bapak Jana, Profesor Pormi dan Jana sendiri.

Lagi asik-asiknya jalan menyusuri hutan Jana tiba-tiba diculik Targon, karena Targon sudah jatuh bangun aku--ehem, jatuh cinta pada Jana.

Setelah penculikan itu terjadi Clayshin berusaha untuk menembak Targon.

"SHIN-SAAAANNN!"

Oh iya, berbeda dengan yang versi aslinya Jana meneriakkan nama pemburu sengak sok hebat sambil berurai air mata, minta tolong.

Diikutilah kemana Targon pergi, ternyata pengejaran mereka berakhir di sarang gorilla.

Targon yang tiba-tiba bawa anak orang Langsung dimarahin emaknya aka Monta.

"Mukyaaa! Anak siapa ini?!"

"Calon istri."

"Shin-san ...."

Kertak diam aja, udah nahan diri biar ga OOC.

Tiba-tiba Kamon mukul punggung Kertak dengan keras. "MARAHIN DONG MAX! KAU BAPAKNYA."

Kertak masih diam, daripada ngomong mending langsung tawuran sama Targon.

"Agon, lepaskan Kobayakawa Sena."

Clayshin datang-datang seperti pahlawan kesiangan yang sudah siap basmi musuh dengan shotgun andalan.

"Gua kagak mau sampah, ini punya gua."

"Lepaskan."

"Tidak."

"Kalau begitu kamu tidak memberikanku pilihan lain."

"Hah?! Lu ngajak gua berantem?"

Terjadilah tawuran antara manusia dan gorilla, Pormi dan gorilla waras yang tidak mau terluka langsung mencari tempat berlindung.

"Eh ada Takami," celetuk Togano berkostuk gorilla.

"Eh ada Ha-ha bersaudara."

Profesor dan tiga gorila jadi-jadian ini pun berjabat tangan dan berbincang (baca: gosip).

Ehem, pertarungan sengit antara Targon dan Clayshin, dari pohon ke pohon, dan dihiasi dengan suara tembakan dari shotgun yang Clayshin bawa, sementara Jana ditinggal gitu aja sama Kamon dan Kertak.

"Terus abis ini ngapain?" tanya Jana pada Kamon.

Kamon menonton Clayshin dan Targo di atas pohon. "Auk, sampe mereka capek kali."

"Bubar ... bubar ...," bisik Kertak ke mereka berdua.

Dua gorilla ini balik badan langsung pergi ke belakang kamera, sementara Jana baru balik badan langsung dikejar sama Targon. Jana berlari dengan cepat, pakaian compang-camping menghindari Targon, emang serem banget muka Agon yang udah abstrak makin seperti piring pecah.

"HIEEEEEE TOLONG AKU!"

"SAMPAH CEBOL LU MILIK GUA!"

"Tidak akan kubiarkan."

Di belakang kamera Unsui garuk-garuk kepala plontosnya. "Kayaknya salah aku ngomong Sena di-give away sama Shin alias bilang Sena udah putus sama Shin."

"KALIAN BEEDUA BERHENTI NGEJAR SI CEBOL SIALANNN!"