Parodi Acara Termewek-Mewek
"BENTARRR! BENTARRR!"
"Ada apa Ikkyu? lo kok semangat banget sih?" tanya Agon yang duduk di sebelah kanannya.
"Mana ada aku semangat ngomongin acara penuh setingan ini," keluh Ikkyu, dia cuman takut yang jadi korban saja.
"Yang jadi host acara gajelas ini siapa?" tanyanya sambil baca selembaran yang baru saja dibagikan Kid.
"Takami dan Mamori kan?" Kid sendiri ragu, lalu dia melirik ke Hiruma. "Iya kan?"
"KEKEKEKE!"
Tawa itu mengubah suasana ruang rapat menjadi suram.
Suzuna mengangkat tangannya. "Ya! Pasangan siapa yang melapor?"
Semua pasang mata tertuju pada Julie, Julie yang diliatin hampir satu penghuni ruang rapat berkata, "Kayaknya korbannya Akaba dan Kakei lagi feat. Sena."
"GAK SMART! Terus aja mereka berdua! Siapa kek, Gaou dan Kisaragi kek kali-kali!" Seorang kicker jabrik hobi nyisir protes dengan lantang. Sebenernya dia aja sih yang iri karena kurang banyak mampang. Setelah menjadi nenek dan crossdress menjadi perempuan buat dia kurang cukup, kurang cukup normal.
Tiba-tiba Karin muncul sambil angkat tangan, wajahnya penuh keringat, raut wajahnya nampak panik. "Aku mau lapor! Kameranya udah on kan? Acara termewek-meweknya udah mulai kan?"
"KEKEKE! UDAH! CEPETAN APA YANG LU MAU LAPORIN KARINRO?!"
Karin mengelap keringatnya dengan tisu lalu dia menitikkan air mata, semua orang yang ada di ruang rapat langsug mikir pasti ini masalah Yamato dan Taka. Biasanya nih ya, kalau Karin muncul sebagai klien, pasti Taka atau Yamato yang sedang bermasalah.
Karin berbisik pada Hiruma. Hiruma ngangguk-ngangguk sambil liatin satu persatu personil di dalam ruang rapat. Selesai Karin memberitai Hiruma, reaksi Hiruma seperti biasa dengan senyum lebar menampakkan gigi runcingnya.
"DENGER KALIAN SEMUA! YANG JADI HOST DAN KLIEN SIAP-SIAP KE MOBIL APANJRENG!"
"Kyaaaa~."
Karin diculik Hiruma saat itu juga, dan dibawa lari keluar dari ruang rapat dan orang yang harus merelakan diri ikut acara tidak jelas itu juga ikut, Hiruma keluar ruang rapat meninggalkan sisanya pemuh dengan tanda tanya.
"Ehem, kalian bisa menonton acara di TV masing-masing," sabda sang ustad botak kesayangan kita semua.
.
.
.
Taka tebang dan AKSI!
Hiruma menculik Karin ke mobil apanjreng yang dimaksud, dalam mobil itu sudah ada pelapor kedua alias temennya Karin, jita sebut saja T.
Si T ini ngomong ke Karin terus Karin melapor pada Hiruma untuk menjadikan ini konten. Semua masalah orang di sini itu konten jadi jangan percaya kalau semua ini terjadi secara real time.
Kameramen, supir, dua host beserta dua pelapor sudah berada di mobil apanjreng hasil nyuri dari dealer mobil.
Host-nya? QB jangkung berkacamata dan seorang perempuan yang suka ngaku-ngaku kakak perempuan Sena.
Oh iya dalam mobil lumayan sesak karena penuh dan Takami yang sangat menjulang tinggi ini harus rela kepalanya kepentok atap mobil setiap kali melewati polisi tidur. Hiruma? Dia sebagai bos besar duduk di atap mobil sambil bawa bazoka.
Polisi aja takut sama dia.
Dimana Hiruma berpijak disitu pada ketar-ketir.
Persetan dengan polisi yang sekarang mengikuti mereka dari belakang yang terpenting sekarang adalah menuju lokasi target yang dimaksud dua pelapor.
Si sopir, kita sebut saja Mas K menginjak pedal gas dalem, ngebut atas suruhan setan dan untungnya Mas K ini udah latihan jadi pembalap alias dia berhasil nge-drift dan parkir dengan cepat.
Bagaimana keadaan yang di dalam mobil? Takami benjol, Mamori pusing tujuh keliling, Karin pingsan, Taka mual, dan sisa kru tewas mengganaskan.
Mas K sendiri benjol karena dia tinggi badannya tidak jauh dari Takami.
Mas K menengok ke belakang. "Kita udah sampe nih, siapa yang mau turun?"
"Fuh ... Yamato kelihatan dari sini."
Ah iya. Untuk sfx dan bgm dadakan untuk acara ini diatur oleh Mas A, yang suka ngaku suaminya Mas K. Mas K sendiri mengelak sudah bersuami.
"Mana? Mana?" Karin cepat tanggap mencoba melihat Yamato dari tempatnya duduk. Gadis pirang ini bangun dari pingsannya dengan cepat.
"Taka Taka Taka," Karin menepuk paha kurus Taka berulang kali, niat untuk menyadarkan sahabatnya itu dari sesi nahan mual, "Yamato lagi ngobrol sama Sena! Mau labrak sekarang?"
Takami mengelus-elus kepalanya yang benjol, lalu mendapat bisikan syaiton dari earphone yang dipakainya. "Target sepertinya sedang ngobrol dengan selingkuhannya."
Mamori bangun tetapi kadar kesadarannya masih dalam keadaan 50%.
Taka masih mencoba untuk menghilangkan rasa mual dan sakit di pahanya, Karin lumayan keras nepuk pahanya.
Mamori menarik nafas lalu berkata, "Mau diem dulu di sini atau datengin aja?"
"EH EH EH EH! YAMATO PERGI!"
Takami berteriak tiba-tiba seperti biasa abis dapet bisikan setan.
Mari kita lihat Yamato dan selingkuhannya dari kamera tersembunyi sebelum Yamato pergi dari taman.
Yamato sedang ngobrol biasa dengan Sena, perihal olahraga atau pelatihannya Sena di Amerika sana. Tidak ada yang menarik dari percakapan keduanya karena mereka bukanlah dua perempuan tukang gosip.
Mereka berdua udah sadar akan kehadiran Hiruma di atap mobil apanjreng, lebih tepat pura-pura gatau ada Hiruma mengawasi mereka.
"Anuu ... itu ada Kak Hiruma ...."
"Eh? Jadi udah mulai ya acaranya?"
"Udah dari tadi ...."
"Wah kalo gitu harusnya kita berakting kaya orang pacaran, iya kan?"
"Tapi ...--?!"
Sena menjerit kaget di dalam hatinya saat Yamato mencium punggung tangan Sena.
"Putri, maaf ya."
Balik ke dalem mobil, Takami dan Mamori teriak-teriak akting panik, memanasi suasana.
"Wah gimana nih? Bisa-bisanya Yamato mencium tangan selingkuhannya!" Takami.
"Jangan-jangan Yamato lebih demen sama selingkuhannya daripada Taka!" Mamori.
"Yamato pacaran sama Taka cuman buat pansos karena sesama ace di Teikoku?!" Takami.
"GUA MAU TURUN DARI MOBIL!" teriak Taka bak elang kesurupan.
"Tenang Taka tenang!" Karin.
"Fuh ... Taka OOC banget."
"Kan diancem sama setan diatas sini," kata Mas K sambil ngetuk-ngetuk langit mobil.
Taka berhasil keluar dari mobil dan langsung melabrak Yamato. Sena panik, Yamato mengedipkan mata, mukanya kaya orang bego.
"Yamato jadi kamu lebih milih di boncel ini daripada aku."
Hieee! Aku cuman disuruh Kak Hiruma! teriak Sena dalam hatinya.
"Engga Taka, kamu tetep nomer 1 untukku."
Dengan gombalan cap badak, Yamato mengambil beberapa helai perak Taka, lalu menciumnnya.
Sangat buaya sekali ya persimah sekalian.
"Aku pamit pergi dulu, dadah." Sena lari dari TKP.
Sementara itu Takami dan Mamori menonton rekamam kamera tersembunyi pake ipad.
"Jadi gimana ini?"
"Biarin aja, nanti juga nganu di hotel abis ini."
"Hah?" Takami melongo dengeri Mamori.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro