Ariel di Pantai Toba (Ariel The Little Mermaid × Ikan Mas di Danau Toba)
Sudah baca judul? Ya, sekarang korbannya kembali ke Kakei, dengan kekuatan sains dan ancaman, Hiruma berhasil merubah Kakei yang tinggi besar layaknya tongkat pramuka menjadi duyung cantik idaman kaum adam, bonus sifat dia yang konsisten dari awal buku "Isi Buku Ancaman" seperti emak-emak PMS dan cewe tsundere. Mohon dimaklumi, Julie meminta Kakei untuk lebih ekspresif, ditambah lagi kalau dia diluar lapangan itu tipe cowo malu-malu kucing, terus lawan mainnya yang stoic, kalem dan ga ribut. Julie sangat bangga dengan naskah buatannya ini.
Oh iya, katanya mereka akan syuting di pantai beneran dan Kakei sudah dirubah saat mereka masih di ruang rapat untuk judi peran. Katanya itu dilakukan agar Kakei tidak bisa lari dari takdirnya itu, tidak mungkin Kakei bisa berlari dengan ekor ikan benar? Apalagi ngesot bak hantu.
Fanservice kali ini ya ... pasti kalian tofu. Akaba gendong Kakei sampai ke pantai terdekat dan Kakei memegang baskom kecil berisi air agar bisa membasahi kulitnya yang akan kering lebih cepat ketika terkena sinar matahari.
🏈🏈🏈
Ibu pangeran: Kobayakawa Sena
"Kenapa judulnya Ariel di Pantai Toba?" tanya Sena, dia sudah didandani layaknya ratu dan kelihatannya Sena terima saja dengan perannya ini.
🏈🏈🏈
Pengganti ikan sahabat Ariel: Raimon Taro
Monta si monyet laut yang mendapatkan bisikan setan menyahut, "Katanya gabungan Ikan Mas di danau toba dan Ariel The Little Mermaid."
🏈🏈🏈
Bapak Ariel: Kongo Unsui
"Yang baca narasi beneran Julie?" tanya Unsui tidak percaya.
🏈🏈🏈
Bapak pangeran: Seijuro Shin.
"Tidak tetap Sakuraba," jawab Shin singkat. "Katanya Julie baca narasinya di bagian tertentu saja dan di parodi ini sutradaranya Julie."
🏈🏈🏈
Samosir: Sasaki Kotaro
"GA SMAARTTTT LU HIRUMA! MASA GUA JADI ANAK MEREKA BERDUA LAGI!" Kotaro kembali memisuhi perannya.
🏈🏈🏈
Pangeran: Akaba Hayato
"Fuh ... tidak buruk, selama bermain dengan Kakei-kun aku tidak masalah."
🏈🏈🏈
Ariel aka Ikan Mas: Kakei Shun
"PENGHINAAN! KEMBALIKAN AKU SEPERTI SEMULA!" teriaknya, ekornya bergerak naik turun.
"Fuh ... Kakei-kun jangan terlalu banyak gerak, nanti kamu jatuh dari tanganku."
"BODO AMAT! Dan gendong aku yang benar! JAUHKAN TANGAN MESUMMU ITU DARI DADAKU PEDOBEAR MERAH!"
🏈🏈🏈
Kru beserta babu tambahan menonton Akaba dan Kakei bak sedang menonton film romansa-fantasi, dipikir-pikir Akaba dan Kakei hanya beda satu tahun kenapa Kakei menyebut Akaba pedobear?
🏈MERMAID KAKEI CANTIK BANGET! KAMERA BERGULING DAN AKSI!🏈
Kisah ini dimulai oleh seorang pangeran muda yang bernama Akatoba--tobanga do? tobanga patrick--DUH! Laki-laki berambut merah ini adalah pangeran yang rajin bersedekah, dia banyak menghabiskan waktunya di sawah--kerajaannya di tengah sawah, dia bantu-bantu rakyatnya dalam mengurus sawah. Pangeran ini juga suka genjreng-genjreng gitar kaya orang ngamen di kerajaannya sendiri.
"Fuh ... sepertinya isabel bosan, lebih baik aku mancing saja," gumam si pangeran, dia pun memasuki istananya, maneruh isabel di kamar, gitar berganti pancingan.
Dia juga suka pergi memancing ikan untuk dimakan atau dijual ke pasar. Pada hari jum'at kliwon pagi dia lebih memilih untuk pergi memancing ikan di pantai daripada bantu rakyatnya di sawah. Saat Akatoba memancing, dia mendapatkan ikan duyung raksasa, cantik, bohay, idaman doi.
Akatoba dan duyung itu saling bertatapan, lama-lama jatuh cin--AW! Maksudnya ikan tangkapannya itu dalam posisi terbalik. Wajahnya kusam namun cantik, semua orang pasti akan terpesona dengan putri duyung ini dalam keadaan basah yang menambah efek cling-cling dan membuat orang-orang makin jatuh cinta pada putri duyung ini saking menggodanya.
"Apa lu liat-liat mata merah mesum?!" samber si putri duyung.
"Fuh ... aku tidak menyangka mendapatkan ikan sebesar ini dan juga cantik."
Sebelum lanjut ayo kita flashback mengapa putri duyung sebelum terlilit kail pancingan.
Di dalam laut ada seorang putri duyung cantik idaman kaum adam sebangsanya, saat itu dia sudah berumur 18 tahun, umur 18 menjadi simbol kebebasannya, dia dibolehkan untuk melihat permukaan oleh sang ayah, duyung cantik kita ini berenang mengujungi ayahnya bersama monyet laut--yang aslinya dia memakai kostum monyet tambah alat penyelam.
Ajaibnya, ayahnya ini bukan duyung melainkan manusia memakai pakaian selam dan untuk berkomunikasi menggunakan papan putih.
Unsui selaku bapak Kariel menunjukkan papan putih bertuliskan, "Gausah buka kartu kampret", dilanjut oleh teman monyet laut Kariel. "MUKYAAA! JANGAN BILANG KALO AKU PAKE KOSTUM MONYET DAN PAKAI ALAT SELAM!". Saat protes mukanya Monta jadi makin mirip dengan monyet.
"MUKYAAAA! Blubuk blubuk blubuk."
Monyet laut dinyatakan tewas mengganaskan dalam laut.
"Ayah."
Unsui langsung memberikan papan putih bertuliskan, "Titi DJ nak."
"Aku 'kan belum bilang apa-apa," katanya.
Kita bisa bayangkan Unsui yang serius ini menahan tawa, soalnya ini parodi terabstrak yang pernah dia tau.
Dan itulah cerita singkat kenapa duyung tercantik kita ini terlilit kail pancing si pangeran Akatoba.
Kariel harus tahan tergantung selama beberapa menit, menit itu juga satu-satu helai kain yang menutupi dadanya itu lepas, karena ada korban jiwa, terpaksa syuting dihentikan sebentar.
🏈ACTION!🏈
Akatoba pun membawa pulang ikan itu ke istana, Akatoba sangat terkejut karena ikan ini seorang perempuan yang sangat cantik. Perempuan ini pun bercerita pada Akatoba bahwa sebenarnya dia adalah seorang putri raja (bawah laut), dia dikutuk karena terlalu tinggi.
"Alasan yang aneh."
"Yang ngutuk aku itu setan pirang yang suka ketawa 'kekeke' gitu, kayaknya dia iri aja aku tinggi."
"Fuh ... kutuk balik saja dia, Kakei-kun."
"Emang bisa?"
"Bisa, nanti kita kutuk dia bersama-sama."
Percakapan yang sungguh absurd.
Dia menjelaskan kondisinya, sang putri berterima kasih pada Akatoba karena sudah menyelamatkannya. Sebagai rasa terima kasihnya, putri bermata rubah cantik smelehoy ini bersedia menjadi istri Akatoba dengan syarat orang-orang lain tidak boleh tahu keberadaannya.
Setelah mereka menikah, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki. Kalian kebayang ga sih Akaba *** sama ikan (duyung)? Aku sempet nemu fanart di pixiv anak fandom lain sih ... *** sama duyung--IYA-IYA AKU LANJUTIN!
"BERISIK SAKURABA!" Kakei melempar pasir pada Sakuraba, wajahnya sudah seperti kepiting rebus.
Ampun Kakei! Ampun!
Oke, lanjut, Anak mereka dinamakan mereka Kotaro Sisir disingkat Komosir. Sense namanya jelek banget--aw! Sisir lipat siapa ini?
Mereka berdua merasa sangat senang dan semangat menjadi orang tua, mereka membesarkan Komosir dengan penuh kasih sayang dan memanjakannya. Komosir tumbuh menjadi anak yang sangat aktif, suka ngomong "Smart" padahal ga smart dan bisa dibilang sedikit nakal--suka tendang-tendang kaleng kosong.
Komosir tidak pernah mau membantu ayahnya bekerja di sawah. Bahkan, saat ibunya meminta dia hanya sekadar untuk mengantarkan bekal untuk ayahnya, dia sering menolak, monyong-monyongin mulut terus bilang, "Ga smart banget masa aku disuruh nganter bekal buat si gitar otaku itu?"
"GELUD KITA SAKURABA!"
Iya maaf Kotaro, sengaja.
Dia lebih memilih di rumah atau bermain american football. Ditambah lagi, Komosir memiliki nafsu makan yang sangat smart, sehingga Akatoba harus menyuruh babunya untuk memasak lebih banyak agar segala kebutuhan gizi Komosir dapat terpenuhi. Saking tinggi nafsu makan Komosir, terkadang jatah makan satu keluarga bisa habis hanya untuk mengenyangkan perutnya, sisir lipatnya pun dimak--DUH SAKIT!
"Fuh ... makanya pelan-pelan Komosir."
"Iya, nanti kalau keselek, mati kamu, mampus," tambah ibunya.
"Ga smart banget sih, masa mampusin anaknya sendiri."
Meski begitu, Akatoba dan istrinya tidak merasa keberatan dan tetap berusaha agar anaknya bisa selalu merasa senang dan kenyang, walaupun sering dikatain ga smart sama anaknya sendiri, saking ga relanya dia jadi anak dua orang ini.
Lalu pada suatu hari, Komosir bersedia mengantarkan bekal ayahnya ke sawah setelah dibujuk dan diancam akan kena pukul sapu lidi oleh ibunya. Dengan berat hati dan melawan rasa malasnya sekuat tenaga, Komosir berjalan ke sawah sambil membawa bekal ayahnya.
Di tengah jalan dia merasa lapar dan haus. Komosir pun membuka bekal ayahnya dan memakannya sedikit. Awalnya Komosir hanya memakan satu gigit, tapi dia masih merasa lapar dan belum puas.
"Makanan buatan Julie emang smart," pujinya disela-sela makan bekal ayahnya.
Komosir pun membuka bekal ayahnya kembali dan memakan beberapa suap, hingga pada akhirnya hanya tersisa sedikit makanan dan minuman di dalam bekal ayahnya.
Di sawa, ayahnya sangat senang melihat anaknya dari kejauhan menghampirinya. Saat Komosir memberikan bekal itu pada ayahnya dan membukanya, raut wajah ayahnya berubah menjadi kesal.
"Fuh ... Kotaro kenapa kotak bekal ini kosong?" tanya Akatba dengan nada sedikit tinggi.
"Lu kan ga suka sama makanan buatan Julie, mending gua makan dong. Nanti lu minta aja istrimu yang tinggi bagaikan tongkat pramuka itu masak."
Anaknya pun menjelaskan bahwa ia merasa sangat lapar di tengah jalan tadi, dan seharusnya ayahnya tidak marah karena dia tahu ayahnya ini kalem.
Akatoba pun tidak bisa menahan amarahnya dan ia bahkan berkata kasar pada anaknya. "Anak kurang ajar! Dasar kamu keturunan Dewa Poseidon!"
"SALAH! ANAK KETURUNAN IKAN! GA SMART LU AKABA!"
Komosir pun sangat terkejut dengan perkataan ayahnya dan merasa sakit hati. Komosir pun berlari menangis ke rumah.
"Julieee! Si gitar otaku itu bilang gua keturunan ikan!" adunya pada si sutradara.
Sesampainya di rumah, ibunya terkejut melihat anaknya histeris menangis. Komosir pun menceritakan apa yang terjadi di sawah tadi saat dia bertemu ayahnya. Mendengar kejadian itu, sang ibu merasa kecewa dengan Akatoba karena dia sudah mengingkari janjinya untuk tidak memberi tahu asal-usulnya pada siapa pun.
Kemudian, sang ibu berdiri sambil memegang tangan Komosir. Dalam hitungan detik, mereka sudah menghilang. Tiba-tiba, ada sebuah keajaiban muncul dari bekas pijakan Komosir dan ibunya. Ada sebuah aliran air yang sangat deras hingga tidak bisa dibendung dari bekas pijakan kaki mereka berdua.
Saking derasnya aliran air yang mengalir, kerajaan itu pun lama-lama tenggelam.
"Terus aku sama Kak Shin gimana?" tanya Ratu Sena.
"Di halaman belakang naskah ini mengatakan kalian ciuman," jawab Sakuraba.
"Hieeee?!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro