Sejawat
*POV: Ishtar
Sampai barusan, aku masih asyik membaca beberapa buku sejarah. Selama dua minggu ini aku sudah melakukannya, rata-rata selama dua jam.
Nah, barangkali ada yang penasaran, memangnya apa sih yang dibaca sampai begitu lama?
Pasti kalian masih ingat kan, isi dialog-ku dengan Bibi Vanya waktu beliau memintaku menemuinya usai family dinner? Kala itu, menjelang akhir diskusi, beliau memintaku lebih serius memerhatikan masalah hubungan internasional mengingat akulah pewaris berikutnya setelah Papa.
Itulah yang kini mulai kulakukan; mungkin malah sedikit lebih dari itu.
Di perpustakaan keluargaku terdapat beraneka macam bahan pelajaran, terutama sejarah klan kami yang rupanya cukup rinci--diulas dalam beberapa volume tebal mulai dari masa pemerintahan mendiang Tuan Urdin hingga Nenek Buyut Ilishtar--itu pun hanya bagian-bagian pentingnya saja yang kubaca.
Bagian yang cukup kusukai adalah ketika membaca bagaimana ternyata pernah terjadi suatu perang besar sesama supernatural, yang dikenal sebagai Perang Dunia Supernatural Kedua (terjadi pada dekade pertama pemerintahan mendiang Tuan Urdin) yang membuat Vladista menempati apa yang dinamakan 'Heptarki Supernatural'.
Perluasan pengaruh Vladista dimulai ketika mendiang Tuan Grimm I, moyangku, dalam masa pemerintahan beliau yang juga relatif panjang, mulai menundukkan sebagian besar klan supernatural yang ada sekarang, seperti Kanin, Darian serta Marshir, lantas membuat mereka semua terikat dalam pakta kemitraan yang--hebatnya--bisa berlangsung selama lima generasi, yakni hingga masaku saat ini.
Hal itu kemudian dilanjutkan putra beliau, Areena (raja manusia pertama dalam klan vampir! Ternyata pernah ada yang seperti itu!) dengan ganti mendamaikan negara-negara manusia yang hampir selalu berselisih sesamanya, melalui pakta dan senjata.
Semoga Kakek Grimm II dapat mempertahankan keadaan ini sedikit lebih lama...
Nah, pada bagian ini juga sempat kutemukan bahwa rupanya klan Osmania itu sudah ada sejak masa Ilishtar-sama. Sebelum diperintah Sultan Selim I yang sekarang, mereka sudah mengalami delapan kali pergantian sultan; dan telah pula memperluas pengaruh mereka sendiri.
Tetapi, bukan semua itu yang menjadikanku amat tertarik menelusuri sekian gulung perkamen hingga beberapa hari ini; namun, pohon silsilah klan Vladista. Lebih tepatnya, Coven Hospodia.
Percaya atau tidak, keluarga vampir kami rupanya memiliki seorang moyang yang sama, seorang manusia, yang namanya Alista. Sejak ditinggal suami pertamanya, Ingeras (beliau gugur dalam suatu pertempuran, kabarnya) setelah memiliki putra tunggal bernama Vlos (leluhur cabang Keluarga Vlossite-nya si Narva), Alista-sama itu menikah lagi dengan adik Ingeras, Urdin, yang kemudian menjadi ayah mendiang Grimm I.
Lantaran Grimm I kemudian menikah dengan Brista I, turunan mereka selanjutnya disebut Keluarga Bristan. Inilah tempatku.
Selain kedua cabang itu, masih ada lagi cabang ketiga, Urdean, yang anggotanya adalah adik-adik mendiang Grimm I: Marishka, Aleera, Janus, serta Rosham. Kalau kalian ingat, nama pertama pernah membantu terapi diriku akibat suntikan Mama sementara dua nama terakhir (beserta sebagian anggota keluarganya) hadir dalam acara syukuran penetapan Papa sebagai pewaris klan.
Oke, sampai sini dulu pembahasan sekilas tentang cabang-cabang keluarga Hospodia. Sekarang mari berfokus ke cabang keluargaku, Bristan. Inilah yang bagiku agak membingungkan.
Areena, putra Grimm I yang sempat kusebut tadi, memiliki dua orang putri, salah satunya Ilishtar-sama. Beliau itu putri kedua. Yang pertama bernama Tishrena.
Lantas, bagaimana bisa hanya turunan Ilishtar-sama yang dibiarkan tetap dalam pemerintahan? Mestinya, menilik urutannya, turunan Tishrena-lah yang menempati posisi tersebut.
Apa yang terjadi? Apa salah seorang leluhurku telah sengaja menyerobot alur pemerintahan?
Mengenai hal ini, seminggu lalu, aku sudah bertanya pada Ilishtar-sama. Jawaban beliau: itu disebabkan kakaknya, yakni Tishrena, rupanya tidak dikaruniai kemampuan memiliki keturunan dengan cara sewajarnya; maka beliau akhirnya menempuh solusi berupa adopsi. Anak seperti itu, menurut Ilishtar-sama, jelas saja sama-sekali tidak bisa masuk hitungan pewarisan.
Meski demikian... lantas apa yang terjadi dengan para 'turunan' Tishrena itu? Apa mereka benar-benar sudah melupakan klaim atas posisi ketua, seperti yang kami semua percayai? Jika memang sudah, setidaknya, masihkah mereka--atau salah seorang saja dari mereka--dapat ditemui?
Di mana saudara-saudara jauhku yang lain? Seperti apa rupa mereka? Nama apa yang mereka pakai?
Ke mana para sejawatku?
Bersambung...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro