Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Garda Lama

Si wanita menyimak baik-baik keenam sosok di hadapannya. Sarat keharuan.

"Kalian pastilah telah mengalami masa-masa berat hanya untuk mencapai momen ini... Kouya, Andin dan Kaigen. Aku tidak pernah meragukan kesetiaan kalian semua, tetapi gara-gara satu tindakan cerobohku kita sampai terpisah begitu lama. Maafkan aku. Sungguh..."

Ketika tadi disebutkannya satu-persatu nama anggota tim valet-nya yang tersisa beserta familiar mereka, segera ditambah pula dengan kecupan sayang di dahi masing-masing.

"Kami cukup memakluminya, Putri..." tutur Kaigen lembut. Majikannya menggeleng tegas.

"Tidak bisa begitu saja. Sebagai gantinya kalian tentu menginginkan sesuatu dariku. Katakan saja, seperti apa pun itu. Kalian lebih dari berhak mendapatkannya."

"Kami hanya ingin tahu satu hal," sahut Andin.

"Utarakan."

"Apa yang terjadi pada rekan-rekan kami yang lainnya? Apa mereka masih ada atau tidak, dan di mana?"

"Sebelum itu, kalian semua, berdirilah."

"Hal ini juga baru kuketahui beberapa hari lalu," Vanya bertutur setelah permintaan pertamanya sebagai penanggung-jawab tim valet utama Vladista itu dituruti, "dari sebuah sumber yang mengidentifikasikan diri sebagai Ursa. Dia mengaku mengetahui posisi Nastria."

"Mungkinkah lokasi informan ini dilacak?"

"Hanya melalui sebuah segel. Ada yang mengenalnya?"

Vanya memperlihatkan secarik kertas berisi pesan singkat. Andin terkesiap melihat segel di kanan bawah dokumen tersebut.

"Tak salah lagi--segel Klan Darian. Saya pernah mendapat pekerjaan di salah satu kota dalam kuasa mereka. Jika demikian, Putri, apakah Anda mengharapkan saya menuju sana lagi untuk mendalami informasi ini?"

Majikannya menggulung kembali kertas tadi.

"Kamu kenal Ursa?"

"Saya belum sampai mendapat kehormatan tersebut."

"Jika begitu, tak ada gunanya ke sana. Bisa saja nama itu cuma kode, dan wilayah Darian itu luas. Tidak mungkin tanya satu-satu."

"Tetapi informasi ini sepertinya cukup penting--"

"Mohon maaf--"

Kaigen menyela.

"Sebelum dilanjutkan, mohon kami diberitahu dulu rencana Putri selanjutnya. Apakah Anda masih berkeinginan menyusun kembali tim valet lama kita, atau sekalian dibubarkan saja, atau bagaimana? Dari situ akan dapat ditentukan seberapa serius upaya yang akan dikerahkan untuk menemukan orang ini serta tiga sisanya."

Erissa II tercenung, diam beberapa lama.

"Baiklah, karena kalian telah demikian lama melayaniku serta klan ini, kurasa tidak ada salahnya jujur. Tadinya aku berharap dapat mengumpulkan lagi kalian semua agar kita dapat sekali lagi membuat perhitungan dengan Gremory--tapi setelah yang kalian alami, aku cukup paham jika kalian enggan melakukannya lagi. Jika memang seperti itu kondisinya, sekarang kalian kuberi kesempatan De-Apropriasi: mengembalikan bidak-bidak dalam diri kalian padaku. Dengan begitu kalian tidak lagi kebebanan tanggung-jawab sebagai valet. Sisa rekan kalian, biarlah jadi urusanku... Bagaimana?"

Tawaran ini juga tidak segera memperoleh sambutan; masing-masing sibuk memikirkan konsekuensinya.

"Dengar, aku mengerti akibat keputusan ini amat penting bagi kalian, tetapi jika bisa, pikirkanlah dalam tiga hari. Pekerjaanku cukup banyak."

Semua orang dalam ruangan itu merendahkan pandangan.

"Akan kami pertimbangkan dengan baik."

"Selain itu," Erissa II menoleh, "ada baiknya kalian tahu pula, tim ini masih menjadi andalan utama Klan Vladista--walau aku yakin para pangeran dan putri dari cabang Keluarga maupun coven lain sebenarnya juga memilikinya--untuk Rating Game, selagi menunggu keponakanku mendapatkan bidak-bidak valetry-nya setahun lagi."

"Maksud Anda... Tuan Muda Ishtar?"

"Siapa lagi. Maka, jika tim ini sampai bubar, sepertinya klan kita tidak akan mempunyai jago. Itu saja. Aku pergi dulu."

Bersambung...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro