
Penyusup
Selanjutnya... oh, benar juga, masih ada surat itu. Tadi sudah kubaca sampai tiga kali saking dahsyatnya dampak kabar itu... hingga aku berpikir, rasanya hampir tidak mungkin hal seperti ini terjadi dua kali.
Tapi, dilihat berapa kali pun, huruf-huruf dalam surat itu tidak hilang. Kertas surat itu nyata, masih kupegang malah. Logikanya, pesannya juga nyata.
Itu artinya--salah seorang bawahan andalanku entah bagaimana berhasil mencapai wisma pusat kediaman Klan Gremory; bahkan menjadi salah satu pelayan pribadi salah seorang kerabatnya!
Kabar ini terlalu bagus.
Bisa menuliskan berita semacam itu saja, apalagi mengirimkannya padaku di sini, berarti anak-buahku itu mampu mendapatkan kesempatan serta jeda yang cukup lowong di antara pengawasan super ketat. Pada tahap ini sebaiknya tidak memberinya instruksi yang bisa menimbulkan kesan gegabah; apalagi belum tentu balasanku akan sampai langsung ke tangannya.
Tetapi... mengapa Klan Gremory justru berkeputusan menjadikan seorang yang mereka tahu berasal dari kubu seberang, naik ke posisi seperti itu? Apa rencana mereka sebenarnya?
Mereka juga tentu paham bahwa si pelayan pribadi bisa saja bertindak secara 'tidak sengaja' terhadap kerabat klan itu yang ia layani. Lain soalnya kalau mereka benar-benar menerima lantaran mempercayainya...
Bagaimana pun, menurutku info ini sangat penting dan layak ditindaklanjuti. Pertanyaannya, sebaiknya seperti apa tindak-lanjutnya?
Apakah 'kontak' ini akan bisa kuandalkan untuk berada dalam klan itu dalam tempo yang cukup lama, atau jangan-jangan ia hanya mungkin menerima satu saja perintah penting untuk dilaksanakan secepatnya dengan saksama, lantas kemudian kabur dan kembali menemuiku?
Daripada menduga-duga rencana mereka, bukankah lebih baik kupikirkan rencanaku sendiri, sebelum kontakku pupus? Kapan lagi kesempatan seperti ini mampir?
Ah, baiklah, sebaiknya kulakukan ini setahap demi setahap. Pertama, sekurangnya, aku harus tahu siapa kerabat Klan Gremory yang dilayani itu. Seberapa besar potensinya buat mereka, dan hal-hal semacamnya...
Oh, jangan salah paham dulu. Aku tidak dididik untuk berlaku curang di luar lapangan permainan, jadi hingga aku tahu siapa 'majikan' itu, aku juga tidak mau 'main belakang'.
Ini tidak ada hubungannya dengan Rating Game. Aku hanya ingin anak-buahku kembali. Dengan pikiran seperti ini kuikatkan lembar perkamen berisi arahanku pada sang kontak--dalam tiga patah kata saja--ke kaki merpati jinak itu, dan melepasnya dari jendela kamar.
Pergilah. Cari-tahu apakah Klan Gremory juga menghargai kesetiaan sebesar dalam klanku.
***
Tak kusangka hasilnya akan seperti ini. Majikanku yang sesungguhnya ternyata selamat! Pesan ini buktinya!
Padahal tadinya aku begitu ingin meninggalkan Klan Gremory ini, rupanya Putri Erissa punya rencana lain. Dari rangkaian pesannya yang ringkas tapi padat (memang seharusnya begitu!), kelihatannya Putri menginginkanku menjadi agen Vladista di sini sambil mencoba mencari sisa rekan-rekanku sekaligus tetap melayani Millicas. Singkatnya, jadi agen ganda.
Keputusan membiarkanku menjadi pelayan pribadi anak itu, yang ternyata adalah pewaris Gremory berikutnya setelah bibinya (semua ini kuketahui melalui pengamatan dan tentu sudah kulaporkan balik pada Putri juga), tentu bukan tanpa risiko. Sejak awal, zona pengamatanku terbatas pada Millicas saja; entah berapa lama posisi rentan ini bisa tetap kujaga, soalnya bocah itu sudah pernah cerita bahwa neneknya—Venelana Gremory—mulai menganggapku berusaha memengaruhi cucunya ini, "padahal aku [Millicas] suka sekali dengar kisah-kisah Kakak. Kak Satome sudah lebih kuanggap teman daripada pelayan..."
Ya, mungkin sedekat itulah jadinya hubungan kami hingga anak itu menjadi satu-satunya orang dalam klan ini yang berani menyebut nama asliku—saat kami hanya berdua, tentunya. Selebihnya, berkat didikan tata-kramanya yang kuat, ia menyebutku dengan nama samaranku tiap kali aku diizinkan ikut nampang di muka publik.
Dalam waktu relatif singkat sejak kumulai 'pengabdian'ku di sini, selapis batas keakraban denganku telah berhasil Millicas lampaui. Semoga ia tidak menembus selapis lagi, atau aku mungkin benar-benar harus mengkaji ulang sumpah-setiaku terhadap Vladista.
Namaku Kouya Satome, salah seorang 'Pion' Putri Erissa II. Aku kirim salam dari klan jin Gremory.
Bersambung...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro