
[DP17 - Berhenti Berdetak]
Dokter UGD sibuk merawat Dhika, entah apa yang mereka lakukan. Aku tidak mau pergi jauh-jauh darinya. Begitu pula Dhito, yang sekarang sedang menelepon Ayah. Aditya pergi dan kembali dengan dua kaleng minuman untukku dan Dhito, meski kami belum meminumnya. Detik jam melambat, detak jantung berakselerasi. Sunyi mengambil alih pendengaranku dan menguasainya.
Setelah merasa lebih tenang, aku mulai bisa mencoba memahami apa yang terjadi. Dhika tidak menyahut saat aku membangunkannya. Dhito membobol pintu kamarnya. Dia ditemukan nyaris tanpa detak. Aku berjalan keluar dan meminta bantuan Aditya. Kami membawa Dhika ke rumah sakit. Dan di sinilah kami, menunggu keajaiban terjadi.
Dhito sudah berhenti menelepon dan bersandar di sebelahku. Aditya ikut ada di sana, terdiam. Dan yang bisa kulakukan hanya terus berharap Dhika baik-baik saja. Aku tidak yakin apa yang menyebabkan Dhika seperti itu. Yang kutahu, Dhika bisa saja mati, dan aku tidak mau itu. Tidak, dia tidak boleh mati sekarang. Jangan. Jangan....
Tapi sekeras apapun aku berharap, kurasa, harapanku sia-sia.
Saat dokter berjalan keluar, menatap kami dengan tatapan itu, aku tahu.
Dhika berhenti berdetak. Hidupku berhenti berputar.
a/n
i cried too.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro