Episode 2
Dua hari berlalu.
[Name] akhirnya datang ke Wangshu Inn dan sampai di sana tepat pada pagi hari. Pemandangan indah dan arsitektur megah penginapan itu menyambutnya saat ia mendekat. Angin sepoi-sepoi yang bertiup dari arah sungai membawa aroma bunga yang segar, menenangkan hatinya yang sempat tegang.
Sesampainya di pintu masuk, ia disambut oleh seorang karyawan yang ramah. "Selamat datang di Wangshu Inn. Anda pasti Nona [Name] yang akan menggantikan Nyonya Verr Goldet, bukan?"
[Name] mengangguk dan tersenyum. "Benar sekali. Apa Nyonya Verr Goldet ada di sini?"
"Ya, dia sedang menunggu Anda di ruang utama. Silakan ikuti saya," jawab karyawan tersebut, mengantarkan [Name] masuk ke dalam penginapan.
Di dalam, suasana Wangshu Inn terasa hangat dan nyaman. Dekorasi kayu tradisional dengan lampion berwarna-warni menghiasi setiap sudut, menciptakan atmosfer yang damai dan mengundang. [Name] mengikuti pegawai itu menuju ruang utama, di mana Nyonya Verr Goldet sedang duduk sambil menggendong bayi kecilnya.
"Selamat datang, [Name]," sapa Verr Goldet dengan senyuman lelah namun hangat. "Senang sekali mendapatkan orang yang datang tepat waktu sepertimu."
"Terima kasih, Nyonya Verr Goldet," kata [Name] dengan tulus. "Selamat atas kelahiran anakmu."
Verr Goldet tertawa kecil. "Terima kasih kembali. Sekarang, mari kita mulai dengan pengenalan singkat tentang penginapan ini dan tugas-tugas yang akan Nona [Name] tangani."
Selama beberapa jam berikutnya, Verr Goldet menjelaskan segala sesuatu yang perlu diketahui tentang Wangshu Inn. Dari manajemen staf, pemesanan kamar, hingga memastikan para tamu merasa puas dan nyaman selama menginap. Dia juga memperkenalkan [Name] kepada beberapa staf kunci yang akan bekerja sama dengannya.
"Jangan khawatir, Nona [Name]," kata Verr Goldet pada akhirnya. "Aku yakin kau akan bisa menangani ini dengan baik. Jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungiku."
[Name] mengangguk dengan yakin. "Terima kasih banyak sudah nempercayakan peran ini padaku, Nyonya Goldet."
⁺˚⋆。°✩⋆✩°。⋆˚⁺
Siang itu, [Name] memulai pekerjaannya.
Setelah menyapa para karyawan sambil memberi mereka senyuman, dia berjaga di sekitar hotel untuk menyambut para tamu dan melayani mereka.
"Terima kasih telah mengunjungi Wangshuu Inn."
"Penginapan ini sungguh indah. Kami senang bisa menginap di sini," kata salah satu dari pasangan yang baru saja tiba.
[Name] mengangguk dan tersenyum ramah. "Kami senang mendengar itu. Jika ada yang Anda butuhkan selama menginap, jangan ragu untuk memberi tahu kami."
Seiring hari berjalan, [Name] semakin terbiasa dengan ritme pekerjaannya. Dia memastikan bahwa segala sesuatu berjalan lancar: memeriksa kebersihan kamar, memastikan persediaan di dapur cukup, dan menangani setiap keluhan atau permintaan dari tamu dengan efisien.
Saat matahari mulai naik lebih tinggi di langit, [Name] menyempatkan diri untuk rehat sejenak di balkon penginapan. Pemandangan di sekitarnya begitu menakjubkan, bahkan hari ini dia bisa melihat Gunung Qingce dan Jueyun Karst dari kejauhan, sementara lembah dan sungai terlihat mengalir dengan tenang. Angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga dan dedaunan, memberikan rasa damai yang menyenangkan.
Sudah berapa lama aku tidak bersantai seperti ini, ya? Pikirnya.
"Apakah kau butuh sesuatu, Nona [Name]?" suara lembut Yuhua—seorang pelayan kamar—memecah lamunannya.
"Oh, tidak. Terima kasih," balas [Name] ringan, dia menyunggingkan senyuman. "Hanya saja pemandangannya sedikit berbeda."
Yuhua tertawa kecil. "Benar. Terkadang awan turun terlalu rendah sehingga kita tidak bisa melihat Gunung Qingce di sana. Kau sangat beruntung sekali di hari pertamamu bekerja."
"Benarkah?" [Name] tersenyum lebih, lantas kembali melihat ke arah gunung yang jauh di depannya.
"Ya, kita mempunyai banyak cerita dan legenda di sini," tuturnya. "Salah satunya…."
"Salah satunya?" [Name] mengulang.
Yuhua tersenyum, lalu menjawab, "surga bagi pertemuan sepasang kekasih di bawah sinar bulan."
"Ah...." [Name] mengangguk. Selalu ada cerita romansa di setiap tempat yang sengaja disebarkan untuk menarik minat orang-orang yang penasaran, tak terkecuali Wangshuu Inn.
Setelah beristirahat sejenak, [Name] kembali ke dalam dan melanjutkan pekerjaannya. Dia membantu di resepsionis, memastikan proses check-in dan check-out berjalan lancar, dan berkoordinasi dengan staf dapur untuk memastikan semua tamu mendapatkan makanan yang mereka pesan tepat waktu.
Di tengah kesibukannya, [Name] menyadari kalau pekerjaannya tidak sesederhana menerima tamu. Begitu pekerjaan pelayanannya selesai, malamnya dia harus menulis laporan harian yang harus dikirimkan kepada Liyue Qixing setiap minggunya.
Ketika hari mulai beranjak sore, seorang tamu mendekatinya. "Maaf, Nona Manajer, apakah kau punya waktu sebentar?"
"Tentu, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya dengan penuh perhatian.
"Sebenarnya, saya dan istri saya ingin mengadakan makan malam kecil untuk merayakan ulang tahun pernikahan kami. Apakah mungkin untuk mengatur sesuatu yang istimewa?"
[Name] tersenyum. "Tentu saja, kami akan senang membantu. Saya akan mengatur agar dapur menyiapkan menu yang istimewa dan memastikan dekorasi yang indah untuk Anda berdua."
Mata tamu itu berbinar. "Terima kasih banyak, Nona Manajer. Ini sangat berarti bagi kami."
"Tentu saja. Silakan katakan apa pun jika ada hal lain yang Anda butuhkan."
"Aku mengerti."
⁺˚⋆。°✩⋆✩°。⋆˚⁺
Hari pertamanya bekerja berakhir dengan baik.
Ketika malam tiba, suasana penginapan menjadi lebih tenang. Para tamu menikmati makan malam mereka atau beristirahat di kamar masing-masing. [Name] memutuskan untuk berkeliling sekali lagi, memastikan semuanya dalam keadaan baik sebelum dia beristirahat.
"Kerja bagus hari ini," katanya kepada Yanxiao. "Terima kasih atas bantuanmu, Tuan Yanxiao."
Yanxiao tertawa ramah dan tersenyum lebar. "Ini bukan apa-apa. Justru aku yang seharusnya bilang begitu, Nona [Name]. Bagaimana rasanya bekerja di sini? Apa sulit?"
[Name] terkekeh. "Sedikit, ini baru hari pertama. Aku akan segera terbiasa."
"Senang mendengarnya." Sambil bilang begitu, Yanxiao tergelak kencang. "Ah, benar. Apa ada menu makan malam khusus yang ingin kau makan hari ini?"
"Mungkin...." [Name] berpikir sejenak sambil tersenyum geli. "Noodles with Mountain Delicacies."
"Segera disiapkan!" Seru Yanxiao bersemangat. "Silakan ditunggu!"
[Name] pun pergi ke kantornya, duduk sejenak di sana sambil meniti dokumen penting yang tertumpuk di meja. Keletihan mulai terasa, tetapi ada rasa puas yang mengiringinya. Pekerjaan di Wangshu Inn ternyata lebih menantang dari yang dia bayangkan, namun juga lebih memuaskan.
[Name] mengambil selembar kertas dan pena, mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki dan beberapa ide untuk meningkatkan kenyamanan para tamu.
"Pasangan yang hari ini merayakan ulang tahun pernikahan… kalau tidak salah mereka distributor utama pengimpor barang dari Fontaine," gumamnya pada diri sendiri. "Untuk sekarang, aku akan mencatat ini dulu."
Akan sangat buruk jika pasangan itu memberikan penilaian buruk dan berhenti datang ke Wangshuu Inn. Apalagi mereka berafiliasi dengan Liyue Qixing, [Name] bersyukur karena langsung mengenali pasangan itu dan memberikan pelayan ekstra yang mendetail.
"Lalu kamar 176 ada nenek yang cukup tua," gumamnya lagi. "Aku akan meminta Yuhua untuk memberikan pelayanan kamar lebih awal untuknya."
Ketika malam semakin larut, suasana di Wangshu Inn semakin hening. Hanya suara angin yang bertiup lembut dan sesekali tawa dari tamu terdengar samar dari kejauhan. [Name] merasakan ketenangan yang melingkupi penginapan, sebuah keheningan yang menenangkan setelah seharian penuh aktivitas.
Kemudian Yanxiao datang dengan mangkuk besar Noodles with Mountain Delicacies yang masih mengepul. Aroma harum segera memenuhi ruangan, membuat perut [Name] keroncongan. "Ini dia, Nona [Name]. Silakan dinikmati."
"Terima kasih banyak, Tuan Yanxiao," kata [Name] dengan senyum lelah namun puas.
"Jangan sungkan untuk meminta lebih jika kau masih lapar," balas Yanxiao dengan tawa ramah sebelum beranjak pergi.
Setelah makan malam yang menghangatkan tubuh dan menenangkan pikiran, [Name] merasa lebih segar. Dia melanjutkan pekerjaannya sebentar lagi, mencatat hal-hal penting yang perlu diperhatikan untuk keesokan harinya.
Setelah semua catatan dibuat dan rencana untuk esok hari tersusun, [Name] menghela napas lega. Dia menutup bukunya dan bersiap untuk beristirahat. Sebelum tidur, dia sempat berdiri di balkon, menikmati pemandangan malam yang indah di sekitar Wangshu Inn. Cahaya bulan menerangi lembah di bawahnya, menciptakan suasana yang magis dan damai.
Pada detik itu, dia teringat dengan Xianyun dan Shuyu. Bagaimana keadaan mereka? Apa tidak ada masalah selama pelajaran Shuyu hari ini? Bagaimana dengan makan malam? Apa mereka sudah makan hari ini?
Dia tidak pernah pergi jauh dari sisi Xianyun sejak ia tinggal bersama dengan sang Adeptus itu. Dan rasanya aneh karena kini ia tampak seperti seorang penyendiri.
"Nona [Name], bisa kau membantuku?" Sapa Yanxiao kepadanya.
[Name] memutar tubuh dan menatapnya dengan ekspresi bingung. "Tentu. Ada apa, Tuan Yanxiao?"
"Aku membuatkan Almond Tofu untuk tamu terakhir kita," katanya. "Dia biasanya menyantapnya di balkon lantai dua, tapi dia tidak terlalu suka diganggu jadi cukup letakan saja di sana."
Alis [Name] terangkat sebelah. "Aku mengerti…."
Walaupun pada akhirnya [Name] menyanggupi, tapi itu tetap aja terasa aneh. Biasanya para tamu yang tidak ingin diganggu akan lebih memilih untuk mengurung dirinya di dalam kamar dan memanggil pelayan kamar untuk membawakan apa pun yang mereka butuhkan.
Tetapi orang ini justru ingin memakannya di balkon lantai dua, di tempat dimana orang akan berdatangan di sana untuk sekadar menikmati pemandangan.
"Setelah kuingat lagi, aku belum bertemu dengan seorang pengusir roh yang sering mengurus para 'Iblis' disekitar sini," gumamnya sendiri.
[Name] sangat yakin kalau Verr Goldet sudah mengenalkan [Name] kepada semua karyawan di Wangshuu Inn termasuk kepada para tamu terhormat yang sering datang untuk menginap, tapi wanita itu tidak ingat pernah diperkenalkan kepada orang yang mengurus bagian keamanan di penginapan ini.
Dan jika membicarakan seorang penjaga yang dipekerjakan untuk mengurus keamanan Wangshuu Inn, [Name] hanya mengingat wanita bernama Huangshan.
Apa dia orang yang dibicarakan Ganyu padaku saat itu? Pikirnya.
[Name] pun tiba di balkon lantai dua. Namun setibanya di sana, balkon itu kosong, tidak ada seorang pun di sana. Benar-benar tidak ada seorang pun.
Dengan rasa penasaran, [Name] pergi menuju keluar balkon sambil berkata, "selamat malam, saya membawakan Almond Tofu pesanan Anda."
Tidak ada jawaban.
Oh, tentu saja. [Name] hanya sedang berbicara dengan angin malam yang berembus. Saat [Name] mendengar orang ini tidak ingin diganggu, dia mengira maksudnya mungkin dia hanya ingin ditinggal sendirian, tapi tidak. Tapi balkon benar-benar kosong.
Dia mengingat pesan Yanxiao agar tetap meletakkan Almond Tofu di sana meskipun tidak melihat siapa pun. [Name] mendesah. Dengan hati-hati, [Name] menaruh piring Almond Tofu di atas meja kecil yang menghadap pemandangan indah Liyue di malam hari.
"Bagaimana pun, dia sudah memesan ini jadi dia pasti datang untuk memakannya, 'kan?" Katanya bergumam.
Dia melirik sekeliling sekali lagi, memastikan bahwa tidak ada orang yang tertinggal di sana, sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke dapur. Namun, sebelum pergi, dia berhenti sejenak. Ada sesuatu yang aneh dan misterius tentang permintaan ini, mungkinkah [Name] dimanfaatkan untuk melakukan semacam ritual pemanggilan hantu yang tanpa diketahuinya, apa dia dikirim untuk memberi makan hantu itu?
[Name] menepisnya. Jelas pemikiran yang bodoh, apalagi Wangshu Inn sudah berdiri lama. Jadi dia berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya.
"Siapa pun yang memesan ini, semoga menikmati makanannya," gumamnya sambil tersenyum kecil.
Dengan langkah tenang, dia berbalik dan meninggalkan balkon, turun kembali ke lantai bawah untuk melanjutkan tugasnya. Dalam pikirannya, [Name] bertanya-tanya siapa tamu misterius itu dan apa alasan di balik permintaan yang tidak biasa itu.
⁺˚⋆。°✩⋆✩°。⋆˚⁺
"Bagaimana dia bisa tetap tenang dengan roh yang mengikutinya di belakang?" Gumamnya sambil mengarahkan pandangan ke arah pintu dimana seorang wanita baru saja masuk kembali dari sana.
Dia berdiri sejenak, berpikir apa dia harus melihat situasinya saat ini lebih dulu atau langsung membereskannya. Ini membuatnya sedikit khawatir.
Roh yang sering menempel pada manusia cenderung membawa manusia pada "kegilaan", tapi wanita itu tidak terlihat seperti itu sama sekali seolah ia kebal dengan itu terlebih roh itu cukup kuat jika dikatakan sebagai roh biasa.
Mungkinkah karena energi Adeptus yang ia rasakan memancar keluar dari tubuh wanita itu? Atau apa itu sebuah luapan energi Yang seperti pengusir roh di Pelabuhan Liyue itu? Itu wajar, para roh pasti akan langsung menghindarinya begitu merasakan energi kuat seperti itu.
Apa dia murid seorang Adeptus yang dikenalnya? Energi dari wanita itu terasa familiar untuknya.
Dia pun memutuskan untuk mengabaikannya sejenak meski pikirannya dipenuhi dengan hal itu, tatapannya tertuju pada piring Almond Tofu yang baru saja diletakkan oleh wanita itu sebelumnya.
Sambil duduk dengan tenang, dia mulai menyantap Almond Tofu-nya dengan pelan dan mengadah ke langit-langit berbintang dengan cahaya rembulan, merasakan ketenangan sejenak di tengah tugasnya yang tak pernah usai. Sementara itu, dalam benaknya, dia terus memikirkan tentang wanita itu.
"Tapi kenapa aku merasa tidak asing dengannya?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro