Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Episode 1

"Huh!?"

[Name] terbangun dengan napas memburu, terengah-engah. Dia menyentuh dadanya dengan perasaan gusar. Dia mendongak, menatap jendela besar di sampingnya yang kini telah dimasuki cahaya mentari pagi yang cerah. Dia menatap tangannya, kemudian ruangan disekelilingnya. Pakaiannya basah oleh keringat dan wajahnya terasa panas.

Dia menutup wajahnya dengan punggung tangan dan mendesah pendek. Lagi-lagi… mimpi itu lagi….

"[Name]," panggil wanita yang baru saja masuk ke kamarnya dengan lembut. "Kau tidak apa-apa?"

"Maaf," tutur [Name] lemah, dia pun duduk dari posisinya saat ini. "Aku baik-baik saja, hanya bermimpi buruk."

"Mimpi itu lagi?"

"...."

Itu bukan sekadar mimpi, melainkan manifestasi atas traumanya di masa lalu. Padahal itu terjadi bertahun-tahun yang lalu, ia bahkan hampir lupa kapan tepatnya. Satu-satunya yang dia ingat adalah itu terjadi ketika ia sedang membantu Ibunya memetik bunga untuk dijual dan dijadikan obat-obatan kemudian dia tersesat.

Meski ini bukan pertama kalinya terjadi, faktanya [Name] tetap tidak terbiasa—dia tidak akan pernah terbiasa. Bagaimana pun itu adalah mimpi yang mengerikan. Obat-obatan yang ia konsumsi selama ini hanya untuk menenangkan dirinya dan membuat tidurnya lebih nyenyak, tetapi ada waktu ketika bahkan obat-obat itu tidak mempan lagi kepadanya.

"Biarkan diriku memeriksamu sebentar," pinta wanita itu.

"Tapi—"

"Tidak apa-apa," balasnya kukuh.

Dia menarik kedua tangan [Name], menggunakan kemampuan Adeptusnya untuk memeriksanya. Tangan [Name] dan wanita itu berpendar bersamaan, pada detik itu [Name] bisa merasakan kehangatan menjalarinya melalui jemari-jemarinya.

Perlahan namun pasti, [Name] kini merasa lebih tenang daripada sebelumnya. Napasnya berembus dengan normal, keringat dinginnya mengering dan tidak keluar lagi, jantungnya yang berdegup kini  sudah jauh lebih tenang.

"Terima kasih banyak, Nona Xianyun," ucap [Name] dengan suara yang lebih stabil. "Maafkan aku karena selalu merepotkanmu."

"Tidak perlu berterima kasih pada diriku," jawab Xianyun lembut.

Ketita obat tidak lagi berefek padanya, Xianyun akan menggunakan kemampuan Adeptus kepadanya untuk menenangkan hatinya. Kendati demikian, Xianyun tidak selalu melakukan hal seperti ini pada [Name] karena cemas energi dari Adeptus dapat memengaruhi tubuhnya.

Dia selalu berterima kasih hingga tidak tahu bagaimana harus membalasnya dikemudian hari. Terlebih Xianyun yang mengurus dan menjadikan [Name] sebagai salah satu muridnya setelah Ibunya meninggal. Bagi [Name], kehadiran Xianyun adalah berkat yang tak ternilai, seorang Adeptus yang mengerti rasa sakit dan ketakutan yang dia alami dan tidak segan untuk menolongnya.

"Kau adalah muridku," kata Xianyun lagi. "Sudah sewajarnya diriku membantumu jika hal seperti ini terjadi."

"Tapi aku terlalu bergantung padamu," kata [Name], merasa dirinya begitu lemah sekarang. "Selanjutnya aku akan berusaha untuk menghadapinya."

"Perlahan saja, tidak perlu terburu-buru." Sambil bilang begitu, Xianyun bangun dari kasurnya dan berjalan mendekati nakas di samping kasur. "Sepertinya xiang yang ini sudah tidak berguna lagi, dirku akan membuatkanmu bubuk xiang yang baru."

Xianyun mengambil xiang yang sudah hampir habis dari nakas dan membuangnya sebelum mengganti bubuknya dengan yang baru. Dia menyalakan xiang itu, dan wangi yang menenangkan segera memenuhi ruangan. [Name] memejamkan matanya, merasakan aroma yang familiar dan menenangkan.

"Bangun dan bersiaplah, [Name]. Diriku sudah menyiapkan sarapan untukmu dan Shuyu."

⁺˚⋆。°✩⋆✩°。⋆˚⁺

"Apa hari ini kau akan lergi ke Yuehai Pavilion?"

"Ah, iya." Sambil menjawab demikian, [Name] menumpuk piring-piring kotor yang telah digunakannya. "Aku harus ke Liyue Qixing untuk meminta detail pemindahan pekerjaanku di sana."

"Begitu rupanya...."

"Mungkin hari ini aku akan pulang sedikit terlambat," kata [Name] lagi, dia selesai menumpuk piringnya dan berhenti sejenak. "Nona Xianyun tidak perlu menyiapkan makan malam untukku."

"Kau yakin? Kau masih bisa menghangatkannya menggunakan peralatan buatanku, jadi tidak perlu cemas jika makanannya menjadi dingin," jelasnya kukuh.

[Name] tersenyum dan menggeleng. "Tidak apa-apa."

Xianyun duduk di hadapan [Name], matanya yang penuh kebijaksanaan mengamati dengan tenang. "Apa persiapanmu sudah lengkap?"

[Name] mengangguk. "Ya, aku sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan."

Xianyun tersenyum lembut, dia mengangguk berwibawa. "Bagus. Diriku yakin kau akan berhasil di mana pun kau berada. Jangan terlalu gugup, [Name]."

"Bersemangatlah, Kak [Name]," sambung Shuyu ceria. [Name] mengusap kepala gadis kecil itu dengan hangat.

"Terima kasih banyak."

Latihan di bawah bimbingan Xianyun telah memberinya kekuatan dan keberanian yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya, bagaimana pun dia tetaplah seorang Adeptus. Cloud Retainer, [Name] tidak mungkin tidak mengenalinya mengingat waktu yang ia habiskan bersamanya. Meskipun masa lalunya penuh dengan ketakutan, Xianyun tidak pernah mengungkit apalagi menanyakannya. Satu-satunya yang ia tanyakan hanyalah keadaan [Name] setiap kali dia bermimpi buruk layaknya seorang Ibu yang mencemaskan putrinya.

Terkadang ada rasa tidak enak hati dan beban di hatinya yang tidak pernah menceritakan apa pun itu kepada Xianyun, tapi Xianyun memahaminya dan membiarkannya. Menunggu [Name] untuk menceritakannya sendiri.

"Oh, kalau kau bertemu Ganyu, tolong sampaikan salam dariku untuknya," kata Xianyun saat melihat [Name] tengah mengenakan sepatunya, bersiap untuk pergi. "Minta dia untuk sesekali mengunjungi diriku dengan Shenhe untuk makan malam bersama."

"Aku mengerti." [Name] berdiri setelah ia selesai mengenakan sepatunya dan menatap Xianyun.

Xianyun mengangguk puas. Dia memeluk [Name] dengan lembut. "Jaga dirimu baik-baik. Jika kau membutuhkan apa pun, kau tahu di mana harus mencari diriku."

[Name] terenyuh. Merasa sedikit geli sekaligus hangat. Padahal dia hanya akan dipindahtugaskan bekerja dan tempatnya tidak akan sampai sejauh itu, tapi Xianyun bereaksi berlebihan lagi.

Mungkin karena Ganyu jarang mengunjunginya, atau Shenhe yang cenderung bersikap pendiam dan jauh dari kata sifat manusia pada umumnya, Xianyun lebih dekat dengan [Name] secara emosional. [Name] tidak tahu apa ini sebuah berkah atau bukan, dia kehilangan Ibunya tapi di waktu yang sama, dia menemukan seorang Ibu yang menyayanginya layaknya Ibu kandungnya sendiri.

"Aku berangkat dulu."

Dengan hati yang penuh rasa syukur dan sedikit cemas, [Name] melangkah keluar dari rumah menuju Yuehai Pavilion. Jalanan Liyue yang ramai menyambutnya sekali lagi, tidak ada perubahan apa pun, semuanya masih tetap sama bahkan penjaga toko tua di sudut bangunan itu.

Beberapa orang menyapanya seperti biasa, begitu pun para orang tua ya g tidak jarang mencobanya mengajaknya berbicara dan menahannya di sana.

Semua orang di sana adalah kenalan mendiang Ibu kandungnya dulu, mereka sering dibantu oleh Ibunya mengurus keperluan mereka dan mengobati mereka tanpa meminta imbalan. Hukum tabur tuai, seperti itulah yang terjadi. Kini kebaikan yang diberikan Ibunya kepada mereka kembali kepadanya.

Sejak [Name] remaja, mereka sering memberinya mora yang kemudian [Name] tolak lalu menggantinya dengan makanan ringan atau jajanan, terkadang beberapa kotak teh, pernah juga mereka memberi [Name] seloyang kue. Pada saat hal seperti itu terjadi, [Name] tidak mungkin tidak langsung membalas mereka demikian.

Namun kali ini penawaran para orang tua ini sedikit… sulit untuk [Name].

"Bagaimana kalau kau menikah dengan cucuku, [Name]?" Kata Nenek tua di depan [Name], senyuman cerahnya masih terlukis jelas di wajahnya yang sedikit keriput. "Belum lama ini dia kembali setelah menyelesaikan bisnis dagangnya di Inazuma."

"Ah, itu…."

"Apa yang kau katakan, dasar nenek tua!" Tukas seorang pria tua yang sepantaran dengan nenek itu, garis wajahnya sedikit mengeras. "Kalau begitu dia akan sering meninggalkan [Name] di Liyue sementara dia sibuk berbisnis di sana sini! Sebaiknya [Name] menikahi cucuku, baru-baru ini bisnis pertambangannya sedang bagus-bagusnya dan dia tidak akan meninggalkan [Name] sendirian."

"Kau hanya ingin agar [Name] mengurusmu karena tidak ada cucumu yang berkompeten untuk mengurusmu, bukan?"

"Sembarangan!"

Dan dimulai lagi. Ketika hal seperti ini terjadi, [Name] hanya bisa berharap seseorang tiba-tiba memanggilnya agar ia tidak perlu masuk ke dalam percakapan dan mereka mulai menanyakan pendapatnya.

Oh, [Name] tidak sedang bersikap arogan atau jahat. Dia hanya tidak tahu bagaimana harus menolak para orang tua ini sehalus mungkin.

"[Name]!"

Oh, terima kasih Archon Geo yang terhormat! [Name] segera menoleh dengan cepat ke arah suara melengking di balik punggungnya, mendapati seorang gadis dengan rambut violet yang berdiri di sana.

"Bisa kau ikut denganku?" Ucap Keqing padanya dengan sopan. "Ada yang ingin kuminta darimu."

"Oh, tentu saja, tunggu sebentar!" Jawab [Name] dengan nada lega yang tidak bisa disembunyikan. "Permisi semuanya, aku harus pergi sekarang. Senang bisa berbicara dengan kalian pagi ini."

Para orang tua itu berhenti berdebat dan menatap Keqing dengan rasa hormat. "Tentu, tentu. Kami akan melanjutkan nanti, [Name]."

[Name] membungkuk dan segera menjauh, menghampiri Keqing yang berdiri tak jauh darinya dan pergi bersama gadis itu. Ketika mereka cukup jauh, Keqing menoleh dan tersenyum lembut. "Sepertinya aku datang di waktu yang tepat," katanya.

[Name] tertawa kecil. "Terima kasih, Keqing. Aku tidak tahu bagaimana harus mengatasi situasi itu."

"Sama-sama. Aku sangat tahu rasanya, menolak permintaan para orang tua seperti mereka itu lebih sulit daripada berhadapan dengan klien biasa," kata Keqing dengan senyum simpul, [Name] mengangguk menyetujuinya. "Dan lagi, aku benar-benar membutuhkan bantuanmu. Ada beberapa dokumen yang perlu diurus di Yuehai Pavilion, dan aku pikir kau adalah orang yang tepat untuk membantu."

"Aku akan dengan senang hati membantu."

⁺˚⋆。°✩⋆✩°。⋆˚⁺

Setelah [Name] selesai membantu Keqing mengurus dokumen dan mengurutkannya di dalam rak, dia akhirnya bisa bertemu dengan Ganyu untuk membicarakan pemindahtugasan pekerjaannya.

"[Name], lama tidak berjumpa," sapa Ganyu lembut seperti biasa. "Bagaimana kabarmu belakangan ini?"

"Aku baik-baik saja, terima kasih sudah bertanya," jawab [Name] ramah. "Ngomong-ngomong, Nona Xianyun menanyakanmu."

"Ah, No-Nona Xianyun, ya …?"

"Datanglah sesekali untuk melihatnya, dia sangat menantikan makan malam bersamamu dengan Shenhe."

Ganyu tersenyum lebih, dia membalas, "iya, akan kuusahakan."

"Lalu tentang pekerjaanku, kudengar ini tentang kepengurusan penginapan."

"Benar." Ganyu mengangguk, lalu dia mulai menjelaskan," sebenarnya…."

[Name] diminta untuk mengurus masalah manajemen di Wangshuu Inn menggantikan Verr Goldet dan Huai'an lantaran mereka harus mengurus keperluan bayi mereka yang baru saja lahir sebagai Manajer Utama.

Ibu baru itu tidak mungkin membawa bayinya sambil mengurus penginapan mengingat lokasi Wangshuu Inn cukup berbahaya.

"Berbahaya?" Tanya [Name] penasaran.

Ganyu mengangguk. "Walaupun terlihat tidak ada masalah dan tampak baik-baik saja, sebenarnya banyak 'Iblis' yang mendiami tempat itu."

"Iblis?"

"Benar."

Setiap kali mereka bangkit, wabah penyakit berdatangan, monster-monster mulai menggila dan menjadi lebih ganas, dan keabnormalan lainnya pun muncul untuk memporak-porandakan dunia.

Tidak heran kalau Verr Goldet dan suaminya memilih untuk mengambil cuti panjang untuk mengurus bayi mereka. Bayi dan anak-anak sangat rentan dan mudah terpengaruh energi gelap semacam itu.

Melihat muka air [Name] yang mulai mendung, Ganyu menambahkan, "tapi kau tenang saja, sebenarnya kita punya seseorang untuk membasmi hal-hal semacam itu."

"Begitu rupanya." [Name] mengangguk beberapa kali, dia bertanya, "dengan kata lain, tidak hanya mengurus masalah manajemen penginapan tapi kau ingin aku membantu 'seseorang' ini dalam tugasnya?"

"Tidak perlu membantu, kau cukup mendukungnya saja." Ganyu tersenyum kecil. "Kau hanya perlu mengawasinya, dia sedikit rentan dan sulit didekati tapi dia benar-benar baik."

"Aku mengerti."

Ganyu mengeluarkan beberapa dokumen dan menyerahkannya kepada [Name]. "Di sini ada beberapa informasi penting tentang Wangshu Inn. Selain tugas manajemen umum, seperti memastikan penginapan berjalan lancar, ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan."

[Name] membuka dokumen dan membaca dengan seksama. Ganyu melanjutkan penjelasannya:

Selain itu, Wangshuu Inn adalah penginapan yang sering dikunjungi oleh para pelancong dan pedagang dengan beberapa tamu tetap yang memiliki preferensi khusus, dan Verr Goldet telah mencatat semua itu di dalam buku tamu.

Standar makanan juga sangat penting. Berbeda dengan hotel dan penginapan lainnya, para pelancong mencari makanan yang sesuai dengan selera mereka sehingga mereka sering meminta pesanan yang sedikit tidak biasa. Dan [Name] diminta untuk selalu berkoordinasi dengan staf dapur demi memastikan makanan dan minuman selalu tersedia dan sesuai dengan Prosedur Operasi Standar Wangshuu Inn.

[Name] mengangguk lagi. "Aku mengerti. Apakah ada hal lain yang perlu aku perhatikan?"

Ganyu berpikir sejenak sebelum menjawab, "kadang-kadang, penginapan juga menjadi tempat pertemuan penting bagi beberapa pihak. Jadi, kau mungkin perlu mengatur ruang pertemuan dan memastikan segalanya berjalan lancar."

"Berarti aku harus melaporkan informasi apa pun kepada Liyue Qixing secepat yang kubisa?"

"Benar," jawab Ganyu sambil menganggukkan kepalanya. "Jika ada kesulitan, kau bisa langsung berkonsultasi padaku."

Meskipun [Name] tahu bahwa tugas seorang Yuheng dari Liyue Qixing tidaklah sedikit, dia tidak pernah membayangkan akan sebanyak ini. Namun, bukan berarti dia tidak mampu melakukannya.

Jika dibandingkan dengan pekerjaannya yang dulu, tentu saja tanggung jawabnya sekarang jauh lebih berat. Sebelumnya, dia hanya mengatur dokumen dan mengurus penandatanganan perizinan. Sekarang, dia harus mengelola semuanya secara langsung.

"Apa kau keberatan, [Name]?" Tanya Ganyu padanya.

[Name] tersenyum dan menggeleng. "Tidak, aku bisa melakukannya. Jadi kapan aku akan mulai bekerja?"

"Lusa. Karena ada kemungkinan kau harus menginap lama dan kembali ke Pelabuhan Liyue setiap beberapa minggu sekali, tolong persiapkan untuk itu juga."

"Aku mengerti."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro