Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Who Loreas? And Attack - [ Siapa Loreas? Dan Serangan ]

Loreas atau Loreas Von Goor adalah seorang bajak laut yang tenggelam bersama dengan harta karun laut yang bernama Air Pengatur. Air tersebut hanya sedikit mengenai tubuh Loreas dan itu sudah merubahnya menjadi sesosok makhluk yang sangat ditakuti dibawah laut sampai saat ini, bahkan Sang Penguasa Laut, Kraken kesusahan menghadapinya.

Konon katanya Air Pengatur tersebut berada di Mosen dimana markas lama Loreas berada kini markas itu ditinggalkan karena Loreas mengalami kekalahan melawan Poseidon dalam pertarungan yang menentukannya Penguasa Laut sebenarnya tapi Loreas berhasil melarikan diri sebelum Poseidon berhasil membunuhnya. Dan kini Loreas masih bersembunyi di dalam kegelapan laut, menunggu kebangkitan sempurnanya.

Cerita menjelaskan jika Loreas adalah Half-Demon tipe air yaitu manusia setengah iblis yang menggunakan sihir air. Loreas juga dapat berubah wujud menjadi monster setinggi 10meter.

..

Setelah menyelesaikan ceritanya Genovios berjalan ke arah jendela yang ada disamping kirinya dan melihat bagian luar kapal, sedangkan Merlin terdiam duduk di kursi hijaunya.

"Albert.." panggil Merlin sembari melihat Albert yang tertidur di atas tempat tidur.

..

Albert terbaring di atas genangan air biru langit, di atasnya hanya ada gumpalan air yang membentuk gelombang yang beraturan.

"Halo Albert, kita bertemu lagi..." kata Mina yang berdiri dibelakang kepala Albert.

"Mina..." panggil Albert dan dibalas miringan kepala Mina. "Sebenarnya aku ini apa? Baik atau Jahat?" tanya Albert.

Mina tersenyum lebar mendengar pertanyaan Albert. "Kau adalah keduanya Albert. Itu tergantung dari dirimu.."

"Menurutmu aku ini apa?"

"Kau jahat..."

..

Blow berdiri dibarisan paling tengah tepatnya dibagian pengendali kapal, disamping kirinya ada Savarus dengan Sea Horse-nya, di depan sebelah kanan ada Budey yang memerintahkan beberapa staf untuk bekerja sekaligus memantau monitor pendeteksi, dibelakang kanan dan kiri dan Fister dan Tony yang berjaga di depan pintu.

"Kepten Blow, harus kita apakan bocah itu?" tanya Savarus dengan suara pelan agar semua yang ada disana tidak mendengar percakapan mereka.

"Untuk saat ini kita akan diam. Aku sudah memerintahkan Genovios untuk mengawasinya..." jawab Blow dengan suara pelan juga.

"Baiklah Kapten.."

Savarus memberikan isyarat kepada Fister dan Tony untuk 'menunggu', dan di balas anggukan kepala mereka.

Tit.. Tit... Tit....

Pada saat bersamaan suara monitor pendeteksi berbunyi keras dan membuat perhatian semua orang ke sana.

"Ada apa?" tanya Budey.

"Terlihat ada satu objek besar menuju ke kapal. 'Dia' ada di utara, arah jam 4..." jawab petugas pemeriksa.

"Fister, Tony, keluarlah..." perintah Blow.

..

"Kau jahat tapi..."

"Tapi apa?"

"Kau juga baik, Albert!"

"Jadi yang mana?" tanya Albert emosi.

Albert bangkit dari tidurannya, Albert mengangkat kaki kanannya ke depan sebagai tempat sandaran tangan kanannya.

"Aku bingung Mina. Aku tidak tahu harus apa.." curhat Albert.

"Kalau begitu kau cuma harus melakukan apa yang bisa kau lakukan saat ini..."

"Contohnya??"

"Bangunlah dan pergi ke Mosen, aku menunggumu disana.."

..

"Arahkan meriam ke arah jam 4..." perintah Andre, bersamaan dengan itu tiga meriam tembak bergerak ke arah jarum jam 4.

"TEMBAK!!!"

Bruuurrr.... Darrr....

Tebakan ketiga meriam itu berhasil melumpuhkan dua bayangan besar yang ada di depannya tapi salah satu dari mereka berhasil lolos.

"Cih.... Kata Tony hanya ada satu ini..." kata Andre kesal melihat sepuluh bayangan besar yang mengelilingi kapal.

Mereka memiliki tubuh sepanjang 7meter dan tinggi 5meter, bentuk tubuh mereka dipenuhi sisik yang keras seperti seekor naga. Benar. Mereka adalah naga laut hanya saja naga laut tanpa sayap dan bergerak seperti ular. Penghuni laut menyebut mereka Dasilk.

"Andre, baru saja aku mendapatkan laporan jika mereka lebih dari sepuluh..." kata Tony yang baru datang di bandara kapal.

"Aku sudah tahu..... Cih!"

"Kita harus bagaimana sekarang?" tanya Fister.

Andre menggempalkan kuat tangan kanannya dan menatap kesal semua Dasilk. "Aku tidak akan mati disini sampai aku berhasil membunuh Loreas bersama semua Lorient-nya..." geram Andre.

Tony menepuk pundak kiri Andre dan membuat Andre terkejut. "Bukan kau saja yang memiliki dendam, kawan..." seru Tony tersenyum kepada Andre.

Andre tersenyum dan mulai tenang. Andre membalas senyuman Tony, melihat itu Fister juga ikut tersenyum.

"Ayo kita lawan mereka semua..."

..

Genovios masih berdiri di depan jendela seraya memperhatikan beberapa Dasilk yang melewati jendelanya.

"Sepertinya diluar ada masalah..." cetus Genovios.

"Apa ini semua karenaku?" tanya Merlin takut.

"Tentu saja ini salah anda, Tuan Puteri. Memangnya siapa yang bisa menarik keluar ancient monster seperti mereka itu?!!" jawab Genovios membuat Merlin menundukkan kepalanya.

"Saya mohon anda tetap disini dan jaga Albert, saya ada tugas..." pinta Genovios seraya beranjak dari jendela ke pintu.

Saat membuka pintu Genovios dikejutkan dengan seseorang yang menghunuskan pisau sisik ke lehernya. Refleks Genovios menahan tusukan pisau tersebut tapi tangannya berdarah setelah berhasil menghentikan tusukan itu. Genovios menguatkan tangkapannya dan menatap tajam seseorang yang menyerangnya.

"Kenapa Lorient ada disini???"

..

Doronthea, Larus, Tia dan Tina berenang di koridor kapal dan tujuan mereka ke kamar Albert, bukan untuk Albert melainkan Merlin.

Langkah mereka berhenti di arena latihan kaca anti air karena di depan atau ditengah - tengah arena ada empat orang misterius yang mengenakan pakaian aneh.

"Jadi itu namanya fishman, siren & Mermaid..." kata gadis bersurai merah yang mengenakan kaos hitam sepanjang bawah dada, mantel hitam polos, celana pendek bunga hitam dan stocking merah muda serta sebuah pedang besar berwarna hitam bergaris merah gelap yang memiliki dua lingkaran yang terdapat kristal biru laut.

"Mereka ter..."

"...lihat biasa saja..." kata gadis kembar bersurai hitam cerah yang mengenakan piece putih, dress biru tua, rok pendek dan stocking yang sama warna serta sebuah rapier dimasing - masing tangan mereka.

Sementara dibelakang mereka ada seorang pria berambut putih yang mengenakan blazer putih bergaris hitam vertikal, dia juga mengenakan mantel jaket hitam, celana hitam panjang dan sebuah spear hitam yang besar dibelakang punggung kanannya.

"Kita harus mengulur waktu sampai Sinta membunuh 'Yang Terpilih'..." beritahu pria rambut putih.

"Ba..."

"...ik.." sahut dua gadis kembar.

"Dimengerti..." sambung gadis surai merah seraya mengangkat pedang anehnya ke depan.

"Sepertinya kita tidak bisa menemui, Nona Merlin.." beritahu Lazarus seraya tersenyum kecut.

"Mau bagaimana lagi? Kita harus mengalahkan mereka terlebih dulu.." sambung Tina.

"A - Ayo kita lakukan!!" lanjut Tia gugup.

"Ayo..." tambah Doronthea.

"Ayo kita kalahkan mereka..."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro