Water Seiguel - [ Air Seiguel ]
Merlin dan lainnya berlari menghampiri Albert, terutama Merlin yang terlihat cemas.
"Aku baik - baik saja..." kata Albert berhasil menenangkan Merlin.
"Apa kau menemukan sesuatu, Al?" tanya Lazarus.
Albert terdiam sejenak. "Tidak.. Aku tidak menemukan apa - apa!" jawab Albert datar.
"Jadi?" seru Tina menggantung.
Albert tersenyum tipis. "Aku menemukan ini!" tunjuk Albert ke tuas besi yang ada di mesin dibelakangnya.
Tia menatap bingung. "L - Lalu??"
"Mungkin tuas ini menyembunyikan sesuatu..." cetus Albert.
Treeeet..... Dup...
Semua yang ada di mata Albert tiba - tiba menjadi abu - abu. Albert membalikkan badannya dan mendapati teman - temannya membeku dalam kehampaan kecuali.....
"A - Apa yang terjadi???" panik Merlin.
"Tia, Tina..." panggil Merlin sambil menyentuhnya tapi tangan Merlin hanya melewati mereka.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Pada saat bersamaan muncul cahaya biru disamping kanan mereka berdua. Itu adalah sebuah pintu.
"Pintu?" tanya Albert.
Masuklah....
Albert dan Merlin memfokuskan manik mereka ke pintu, dimana suara misterius itu berasal.
"Albert..."
"Iya aku tahu..."
Albert berjalan mendekati pintu itu, diikuti Merlin disamping. Baru lima langkah, mereka berdua terhisap masuk ke dalam.
..
Sebuah aula kerajaan dengan lantai batu karang putih dengan karpet biru kehijauan bergambar kerang, disamping kanan dan kiri ada genangan air yang jernih. Aula ini di tompang oleh beberapa tiang batu karang yang berwarna putih. Di depan mereka ada sebuah singgahsana seorang pemimpin kerajaan.
Butuh beberapa detik untuk Albert dan Merlin sadar, mereka terpaku oleh seorang gadis bersurai perak yang mengenakan gaun putih.
"M - Mina??!" pekik Albert dengan ekspresi terkejut.
Ya, gadis itu adalah Mina. Kesatria Biru sebelumnya. Mina memberikan senyuman kepada Albert.
"Akhirnya kita bertemu..." ucap Mina tersenyum sedu, dia menangis(?).
"A - Albert, dia siapa?" tanya Merlin memastikkan.
"Dia adalah Ksatria Biru sebelumnya..." jawaban Albert hampir membuat Merlin memekik.
"Mina, bisa kau jelaskan ini dimana?" tanya Albert menghiraukan airmata yang jatuh.
"Tentu.." sahut Mina menghapus airmatanya kemudian tersenyum.
"Selamat Datang di Seiguel Palace tempat dimana Water Seiguel atau... Water Aluchrono disimpan!!"
Albert dan Merlin membatu.
"A - Apa maksudnya?? Water Aluchrono ada disini??!!" pekik Merlin bingung.
Mina mengangguk halus. "Biar aku jelaskan.."
Dulu sekali,
Ada seorang bajak laut yang bernama Loreas tenggelam di laut lepas... Takdir atau Kebetulan. Dia bertemu dengan Water Seiguel atau namanya sekarang adalah Water Aluchono.
Bajak laut itu mengambil Water Aluchrono tapi dia hanya mendapatkan 1\4 dari air Water Aluchrono. Tapi itu sudah cukup untuk memberikannya kehidupan di kedalaman laut, saat dia ingin mengambil semua air dari Water Aluchrono... Seseorang yang memiliki julukan The Blue Knight saat itu, berhasil menghentikannya tapi Loreas tidak pantang menyerah.
Diceritakan, beberapa kali Loreas mencoba untuk mengambil Water Aluchrono tapi selalu gagal oleh generasi para The Blue Knight.
The Blue Knight terdahulu membuat sebuah keputusan yang 'tidak' disetujui oleh leluhur The Blue Knight pertama, yaitu membagi Water Aluchrono.
'Dia' mati akibat membagi Water Aluchrono, kini ada empat bagian dari Water Aluchrono yang tidak diketahui keberadaannya.
"Tapi... Aku kalah di tangan Loreas saat ingin mengumpulkan Water Aluchrono..." kata Mina sedih mengakhiri ceritanya.
"Jadi, Water Aluchrono terbagi menjadi empat bagian. Dimana saja?" seru Albert penasaran.
Mina menatap Albert serius. "Satu ditangan Loreas, satu di Pulau Pembatas, satu disini dan satu lagi di dalam dirimu... Albert!!" jawab Merlin.
"Di dalamku???" kaget Albert. "T - Tapi bagaimana bisa?"
"Awal dipilihnya Ksatria Biru adalah dapat menggunakan sihir Penakluk Air atau Water Slayer. Saat bersamaan di dalam tubuh Ksatria Biru akan tercipta pecahan kecil dari Water Aluchrono..." jelas Mina.
"Albert..." lirih Merlin melihat Albert diam.
"P - Permisi, apa saya boleh bertanya?" cetus Merlin.
Albert dan Mina sontak memandang Merlin.
"A - Apa Corones Seas pernah ke sini?" tanyanya.
Lalu Albert mengingat sesuatu. "Aku baru ingat. Aku dengar Corones Seas mencari 'sesuatu' disini... Itu apa?" tambah Albert.
Mina menghembuskan nafasnya lewat hidung. "Corones Seas mencari pecahan Water Aluchrono, dia mengetahui rahasia besar dari Water Aluchrono yang dapat mengatur 'keseimbangan'!!"
Mina menggerakkan badannya ke kanan, di dekat singgahsana ada sebuah pedang biru dengan motif dan dekorasi rumput laut. "Itu adalah salah satu pecahan Water Aluchrono ...... Seiguel Blue!!" beritahu Mina.
"Nama Seiguel berasal dari nama asli Ksatria Biru pertama, setidaknya itulah yang aku ketahui..." seru Mina seraya melirik Albert.
Albert menyadari lirikan Mina. "Apa aku harus mencabutnya?" tanya Albert memastikan.
"Itulah tujuanmu ke sini Albert, yaitu menyatukan Water Aluchrono kembali..." jawab Mina.
Entah kenapa kini kedua pundak Albert menjadi sangat berat. Dia di pilih menjadi salah satu tokoh penting yang tidak sangat dia sukai.... Yaitu menjadi seorang pahlawan.
Albert dari dulu tidak ingin menjadi seorang pahlawan, dia lebih suka menjadi seorang pendamping ketimbang pahlawan. Pahlawan itu kuat, dia lemah. Pahlawan itu baik, dia tidak. Pahlawan itu....
"Aku tidak bisa..." ucap Albert lirih. "Aku tidak bisa menjadi orang yang kau inginkan Mina!"
"Kenapa Albert?" tanya Mina kecewa.
"Pahlawan itu......... Dia keren!!"
Waktu berhenti.
""Hahahahah""
"Heh?"
Albert terkejut melihat Merlin dan Mina tertawa.
"A - Ada apa? A - Apa aku salah bicara?" tanya Albert bingung.
"Albert, kau lucu sekali..." kata Mina tertawa geli.
"Astaga Albert. Kau membuatku sakit perut..." tambah Merlin.
Albert mengerucutkan bibirnya ke samping, Merlin dan Mina telah berhenti tertawa.
"Albert~Albert~Haaah...." Mina membuang nafasnya sambil tersenyum.
Merlin menggenggam tangan kiri Albert. "Kau tidak perlu 'keren' untuk menjadi pahlawan..." ucap Merlin membuat manik Albert bergetar.
Mina tersenyum tipis melihat mereka berdua.
"Jadi Albert, maukah kau?" Mina membukakan jalan untuk Albert sampai ke singgahsana.
Merlin mendorong paksa Albert mendekat ke singgasana.
"Ayo Albert..." seru Merlin.
Albert sudah sampai di depan Seiguel Blue dan bertatap dengannya, pedang itu bersinar di atas saat Albert mendekat.
"Lepaskanlah segel ketigamu... Albert!"
Albert mengangkat tangannya dan berhenti dipegangan. "Saver of Water..."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro