Underwater Submarine - [ Kapal Selam Bawah Air ]
Albert dan lainnya terdiam ditempat mereka memandangi Kraken yang telah menjadi potongan kecil daging sedangkan dua hiu besar yang menyerang Kraken berenang ke tempat mereka dan mengelilingi Genovios.
"Ternyata Kraken replika memang lemah ya.." celutuk Genivios membuat semua orang yang ada disana menjadi bengong.
"T - Tunggu dulu. A - apa maksud anda, Komandan Genovios? Apa itu Kraken replika???" tanya Lazarus dengan nada bingung.
"Seperti artinya yaitu 'replika' yang artinya bagian yang palsu. Kraken yang kita lawan bukanlah Kraken yang asli.." jawab Genovios dengan santainya.
"L - Lalu, Kraken yang asli ada dimana?" kali ini Albert yang bertanya.
"Soal itu aku tidak tahu, yang pasti dia ada disuatu tempat yang sangat jauh dan juga gelap..." jawab Genovios sembari menghentikan elusannya pada dua ekor hiu. "Yang kita lawan tadi adalah hanya sebagian kecil diri Kraken yang asli. Dia mungkin menggunakan sihir pembelah atau pengganda diri untuk membuat replika dirinya sendiri, yang pasti adalah kalau Kraken yang asli lebih besar, kuat, cepat dan juga besar. Hanya God Poseidon saja yang bisa mengalahkannya..."
Albert dan lainnya hanya bisa terdiam. Dipikiran mereka adalah bentuk sebenarnya dari Kraken, kalau replikanya sebesar itu. Bagaimana dengan yang aslinya?
Sementara Albert menggenggam kuat pedang zig - zag yang ada ditangan kirinya sembari menggigit giginya.
"Aku kira, aku kuat. Ternyata....."
Pada waktu bersamaan Genovios tiba - tiba bertepuk tangan, dan membuat Albert serta yang lainnya memandang Genovios bingung.
"Siapkan diri kalian, kita akan pergi sebentar lagi..." serunya.
"Pergi? Kemana?" tanya Albert bingung.
Saat yang sama tanah pasir yang mereka injak bergetar hebat dan Fort Tear mengeluarkan asap putih yang banyak, asap putih itu sontak saja membuat Albert dan lainnya memandang ke sana.
"K - Komandan Genovios, i - itu..." kata Lazarus yang tidak bisa melanjutkan kata - katanya.
"Benar, Lazarus. Selamat datang kembali..." kata Genovios dengan senyuman di bibir.
Sesosok bayangan besar terlihat ditengah - tengah tebalnya asap putih itu, pada saat bersamaan muncul sebuah kapal selam putih yang panjang dan besar. Dibagian depan kapal selam ada lima meriam laras panjang dengan satu selongsong aja, dibelakang meriam ada deck kemudi, dibelakang deck kemudi ada sebuah lapangan yang dikelilingi kaca anti air, disamping kiri dan kanan ada meriam laser putih bergaris hijau di ujung selongsongnya. Di bagian belakang ada gudang yang sangat besar, disekitar gudang itu terdapat banyak meriam laser serta senjata tingkat ke atas lainnya. Sedikit tambahan, kapal selam itu ada tiga lantai.
"Dia datang..." cetus Genovios.
Doronthea dan Lazarus langsung menatap ke kapal selam, mereka tersenyum senang melihat seorang pria tua berambut coklat tua yang mengenakan seragam putih sampai ke bawah, disekujur tubuhnya terdapat emblem - emblem bintang yang sangat banyak, topi ala kapten kapal lengkap dengan mantelnya serta dua buah senjata tingkat atas seperti bazooka dibelakang punggungnya. Disamping kiri pria tua itu ada seorang bocah berambut hijau mengenakan jaket hitam laut lengan pendek, setelan mantel putih dengan garis kuning, celana putih pendek, sepatu hitam laut dengan kaos kakinya. Bocah itu menggunakan topi yang sama dengan pria tua yang ada disampingnya.
Kapal selam itu berhenti tepat di depan Albert dan lainnya yang terdiam tak percaya.
"Hahahaha. Ada apa dengan kalian? Apa kalian baik - baik saja, hahahah?" tanya pria tua itu sambil tertawa.
"Anda terlambat sedikit, Kapten Blow..." seru Genovios sambil menunjuk pria tua itu dengan jari tangan berbentuk pistol.
"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, hahaha..." balas pria tua yang bernama Blow.
Genovios hanya bisa tersenyum kecil mendengar perkataan Blow kemudian berjalan mendekat ke kapal, tapi tiba - tiba Genivios berhenti, dia membalikkan badannya dan memandang Albert dan lainnya yang masih bengong.
"Apa yang kalian tunggu? Ayo naik!"
Cukup lama untuk Albert dan lainnya mencerna perkataan Genovios. Albert dan lainnya mengikuti Genivios dan Blow serta bocah itu naik ke kapal.
..
Deck kemudi terlihat biasa di mata Albert, seperti di dunia manusia, tidak berbeda yang membedakannya cuma hanya teknologinya saja yaitu beberapa komputer canggih yang tidak dimengerti oleh Albert serta layar dengan panjang 4meter dan tinggi 2meter terpajang di depan deck. Masuk ke lapangan yang dikelilingi kaca anti air, disana terdapat banyak fishman, mermaid, siren, water knight sea knight, sea horse, bycle & Slayer, mereka semua sedang latihan.
"Perkenalkan semuanya, namanya adalah Budey. Dia adalah anakku... " kata Blow menunjuk ke bocah yang ada disamping kirinya.
"Ayah, hentikan itu. Kau membuatku seperti anak kecil saja..." kata bocah bernama Budey dengan muka memerah.
"Hahahaha..." tawa Blow.
"Maaf belum memperkenalkannya pada kalian, dia adalah Kapten Blow Angues, Orang Terkuat di Fort Tear..." seru Genovios membuat Albert mengeluarkan keringat banyak.
"Kapten Blow, dia Albert Waver, orang dari dunia atas..." lanjut Genovios membuat Blow menatap Albert dan Albert tersenyum kecut.
"S - Salam ken---"
"---Salam kenal juga..." kata Blow dengan semangatnya sambil menggenggam erat tangan kanan Albert.
"A - Albert, kau baik - baik saja?" tanya Merlin khawatir sembari melihat tangan kanan Albert.
Albert tidak menjawab pertanyaan Merlin, Albert malah menatap tangan besar Blow yang menutupi tangan kanannya. Albert mengangkat mukanya ke atas menghadap muka Blow lalu tersenyum, tentu saja itu membuat Merlin dan lainnya terkejut tapi tidak untuk Blow dan Genovios. Mereka hanya tersenyum.
"Salam kenal juga dengan anda, Kapten Blow..." seru Albert.
"Hahahha. Aku suka denganmu nak.." kata Blow sambil menepuk bahu kanan Albert.
"Kapten Blow, ada yang ingin aku bicarakan denganmu..." cetus Genovios tiba - tiba.
"Baiklah..."
Blow melepaskan tangannya pada Albert lalu berjalan ke tempat Genovios, Merlin dan Tia datang dari belakang Albert.
"Albert, kau baik - baik saja?"
"Waver, anda baik - baik saja?"
"Ya, ak---"
"------AWAS!!!" teriak seseorang.
Teriakan tersebut sontak saja membuat Blow, Budey dan Genovios yang tengah berbincang terpaksa berhenti dan mencari asal suara itu, sedangkan Doronthea, Lazarus dan Tina berenang cepat ke tempat Albert, Merlin dan Tia.
Tepat di depan Albert tengah terbang sebuah bola hijau laut dengan sangat cepat. Albert yang melihat itu mendorong Merlin dan Tia ke tempat Doronthea dan Lazarus sedangkan dirinya tinggal bersama bola cahaya hijau laut itu, dan....
DHUAR......
Biru.
Itulah yang dilihat oleh Merlin dan Tia saat itu. Saat dimana Albert merubah bola cahaya hijau laut itu menjadi butiran air berwarna biru laut yang indah.
Di tempat berbeda Blow, Budey dan Genovios yang melihat itu terkejut atau lebih tepatnya ke butiran air berwarna biru laut itu. Sementara Albert hanya diam ditempat sambil mengangkat tinggi tangan kirinya, jika diperhatiankan lebih jelas lagi maka kalian akan melihat bola mata Albert telah berubah yaitu biru gelap.
Sebuah mata yang hampir sama dengan mata sesosok makhluk yang pernah tinggal di dunia ini.
Loreas.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro