Soul Transform - [ Tranformasi Jiwa ]
"Apa maksudnya?" tanya Saur lagi. Sepertinya dia benar - benar tidak mengerti.
Albert hanya terkekeh pelan. "Saur, berikan sihirmu kepadaku..." perintah Albert.
"B - Baik..." sahut Saur terdengar ragu.
Aura Saur yang ada di tubuh Albert perlahan menghilang, Mii yang menyadari itu menatap siaga lawan tarungnya.
"Apa yang akan dia lakukan??" pikir Mii.
"Bagus..." Albert memperhatikan telapak tangannya yang merasakan kekuatan Saur.
"Grrr..." pada saat yang sama, Lazarus mendarat dibelakang Albert dalam bentuk naganya.
"Kau yakin ini akan berhasil, Al?" tanya Lazarus ragu.
"Kau saja berhasil, mana mungkin aku tidak..." jawab Albert sembari menyeringai.
"Aku tidak akan tanggung jawab jika ada sesuatu..." cetus Lazarus.
"Tenang saja... Palingan kita berdua akan mati!" bukannya takut, Albert tambah menjadi semangat.
"U - Urgh..." seketika Lazarus menjadi ciut.
"Wahai Air, bergabunglah bersamaku, jadilah pelindungku, jadilah jiwaku..." sementara itu Albert telah mulai membaca mantra.
Lazarus menyala hijau, begitu juga dengan Albert yang biru. Sulur cahaya muncul dari bawah tanah, terbang ke atas mengelilingi mereka berdua.
""Soul Tranform"" seru mereka bersamaan.
Tornado air tercipta di tempat mereka, angin arus laut dengan kuat menghantam ke tempat Mii. Mii menancapkan pedangnya ke dalam tanah agar tidak terbawa arus. Aura yang sangat kuat dapat dirasakan Mii, dan itu dari arah Albert serta Lazarus.
"ROAR!" raungan seekor naga menggelora dari dalam tornado air, dari dalam keluar tiga kepala naga yang terbuat dari air.
Mii menebas ke depan, ketiga kepala naga itu terpotong oleh tebasan dimensi Mii. Mata Mii membulat melihat penampilan baru Albert, rambut Albert berubah menjadi biru gelap sambil mengenakan jubah hitam yang kerahnya terangkat ke belakang, ada tato naga biru disekujur dada Albert.
"Lumayan untuk percobaan pertama..." kata Albert bicara kepada dirinya sendiri.
Albert dapat merasakan aura Lazarus dan Saur di tubuhnya. Albert tiba - tiba menghilang dari pandangan Mii, Mii hanya bisa saat itu terjadi.
Saat Mii termakan oleh kepala naga raksasa yang terbuat dari air. Sosok Albert terlihat dibelakang Mii yang baru saja masuk ke dalam mulut naga yang tiba - tiba memakannya dari bawah, sementara itu kepala naga tersebut lenyap menjadi butiran air.... Bersama Mii.
..
Trang!!
Merlin dan rapier-nya terpental ke belakang saat menerima serangan biasa dari Lord. Beruntung Merlin disambut oleh Blow tapi sayangnya senjata Merlin hancur.
"Tuan Puteri, anda baik saja?" tanya Blow khawatir sambil melihat pergelangan kanan Melrin yang terluka.
"Hanya luka gores saja..." ringis Merlin.
Diwaktu mereka bicara, Lord mendekat dengan seringaiannya.
"Siapa sangka Tuan Puteri yang terkenal manja dan egois itu dapat bertahan dihadapanku. Kau mendapatkan pujian dariku, Tuan Puteri..." kagum Lord, tapi ekspresinya mengatakan sebaliknya.
Merlin menatap kesal Lord, dia ingin sekali memukul wajah sombong milik pria itu tapi ada seseorang yang sudah melakukannya.
Bang!!
Tinju penuh butiran air itu hampir saja mengenai wajah 'jernih' Lord. Sosok Albert mengambang di atas Lord.
"Kau..." tatap Lord ke dalam tubuh Albert, dimana ada Water Aluchrono.
"Ke arah mana kau melihat, paman?" tanya Albert yang membuat tatapan Lord kembali.
"Apa maksud--" kalimat Lord terpotong oleh hantaman kuat di armor hitamnya.
Trang...
Vertua tiba - tiba muncul dibelakang Lord, lalu mengayunkan kuat pedangnya ke punggung armor Lord. Lord terpental ke samping.
"Vertua... Dasar Pengkhianat!!" geram Lord kesal.
"Hei~Hei~ Bukan aku saja lo~" balas Vertua yang tersenyum miring.
"Greha..."
"Apa??!" batin Lord memekik saat melihat sosok Douglas dibelakangnya.
"Ini untuk kau yang telah memenjarakanku!!" seru Douglas.
Dhuar...
Ayunan menghantam ke bawah tepat mengenai Lord, pedang besar hitam bergaris merah itu menjatuhkan Lord ke bawah.
Vertua tiba - tiba menerbangkan keringat, Vertua memasang ekspresi masam.
"Haha.. Dasar..."
Dash...
Albert melesat cepat ke posisi jatuh Lord. Lengan kanannya dikelilingi pusaran air yang sangat deras.
"Blue Rampages!" pusaran air itu menerjang ke depan membentuk kepala naga raksasa.
Vrap!!
Mulut naga itu terbuka dan memakan sosok Lord lalu menjatuhkannya ke dalam gelapnya jurang.
Deerreeerrrr.....
Seketika lautan terguncang sangat kuat dan hebatnya. Cahaya putih yang sangat menyilaukan terbang melesat dari dalam jurang.
"Kurang Ajar!!!" teriak Lord sangat kesal.
Armornya rusak, senjatanya hilang dan dia terluka parah tapi masih hidup.
"Hah, Hah, Hah..." sepertinya waktu untuk Soul Transform telah selesai. Cahaya hijau dan biru keluar dari tubuh Albert yang memperlihatkan Lazarus dan Saur yang kelelahan.
"Jadi waktunya habis?" tanya Saur.
"Sepertinya..." jawab Lazarus.
"Hei, apa kau baik - baik saja?" tanya Vertua kepada Lazarus yang bertompang lutut, diwaktu bersamaan Douglas datang.
"Orang itu.." jeda Douglas berucap sembari menatap Lord. "Dia ingin melakukan sesuatu yang berbahaya. Kita harus segera mengalahkannya..." lanjut Douglas.
"Itu tidak mungkin. Tanpa Es Abadi Albert, rencana kita tidak akan berjalan mulus..." potong Vertua.
"Hah, Hah..." Albert hanya mendengarkan.
"Albert?!" panggil Merlin.
Merlin kini berdiri disamping kanan Albert. "Kau baik saja?" tanyanya lembut.
"Cemaskan dirimu sendiri..." jawab Albert kasar seraya melirik pergelangan Merlin yang mengeluarkan darah biru.
"Ckck.. Kau kasar sekali pada perempuan, Al. Itulah kenapa kau tidak bakalan punya pacar.." sela Vertua meledek.
"Diam!"
"Oke..."
"..........."
"..........."
"..........."
"Sekarang bagaimana?" tanya Douglas.
Albert menatap Lord yang tengah mengumpulkan kekuatannya.
"Hah, Hah.. Sudah pasti, bukan??!"
Albert, Douglas dan Vertua menghadap Lord.
"Kita akan mengalahkannya!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro