Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Red Demon From Undersea - [ Iblis Merah Dari Bawah Laut ]

Ttsss.. Dhuar!!

Lorix memunculkan angin merahnya dan menahan dua tembakan milik Tony.

Wush...

Fister bergerak cepat ke belakang Lorix menggunakan selancar airnya.

"Kena kau!"

Fister mengangkat watergun-nya dan siap menembak, Lorix membalikkan badannya dengan cepat, manik hitamnya membuat jalur merah saat ia berbalik.

Tsss... Baash..

Laser dan anak panah Fister dan Lorix melesat ke tempat lawan mereka masing - masing, menciptakan ledakan angin dalam laut yang kuat.

Fister terpental dari selancarnya, saat itu di manfaatkan oleh Lorix untuk menyerang Fister. Lorix melompat tinggi ke depan Fister yang telah kehilangan keseimbangan.

"Mati!" kata Lorix dingin.

Tsss...

Manik Lorix menangkap sesuatu. Kepalanya mengelak ke kanan berhasil menghindari tembakan Fister yang tiba - tiba.

Tsss...

Di saat - saat sebelum Lorix ingin menebas Fister, tiba - tiba saja laser hijau yang di tembakan Fister berbelok arah dan kembali ke tempatnya.

Daar...

Laser itu meledak di sisi kiri punggung Lorix. Keseimbangan Lorix menghilang dan melayang di depan Fister.

"Haaa..." seru Fister menendang wajah sisi kiri Lorix, membuat ia terjatuh ke kanan.

"Sialan..." batin Lorix mengutuk.

Pasir yang menjadi tempat jatuh Lorix menyala hijau. Di dekat kapal ada Tony yang baru saja turun dari atas kapal, lalu Tony mengalirkan aura hijaunya ke dalam tanah.

Blaar!!

Laser hijau besar menghantam Lorix dari dalam pasir dan mementalkannya ke atas.

"Tony, ayo kita serang bersama - sama..." seru Fister yang mengangkat watergun ke atas.

"Ya!"

Tony juga mengangkat double watergun miliknya ke atas.

Lorix mulai jatuh ke bawah, banyak luka yang dia terima. Lorix di ambang kematian(?).

[Saatnya bagimu untuk tidur, Lorix...] kata seseorang di dalam pikiran Lorix.

"Tidak menjauhlah. Pergi!"

[Sudah terlambat. Aku telah menguasai ragamu sepenuhnya, hahah...]

..

Lorix jatuh dengan kecepatan tinggi setelah Fister dan Tony melepaskan tembakan mereka.

Drrrrr...

Tempat berpijak mereka bergetar hebat saat Lorix menghantam pasir.

Tidak berselang lama berhembus gelombang angin dalam laut dari tempat Lorix. Cahaya merah mendominasi di sana.

Druashhhh?!!

Badai debu pasir menghantam Fister, Tony dan semua orang yang ada di dekat mereka. Bahkan pertarungan antara Mii dan Savarus terpaksa terhenti.

Mii menatap kaget ke tempat Lorix.

"Bahaya, 'dia' telah bangun..." gumam Mii mengucurkan keringat.

"Siapa?" tanya Savarus yang mendengar gumamman Mii.

"Iblis Merah dari dalam laut, Douglas..."

Sementara di tempat Lorix berada, ada sesosok naga setinggi 5meter berkulit hitam gelap, di sekujur badannya ada bola - bola merah yang aneh.

"Grehahaha..... Akhirnya aku bebas!" tawa naga yang bernama Douglas itu.

"A - Apa yang terjadi pada dia?" tanya Fister dengan tangan gemetaran.

"Ini bahaya..." batin Tony berkeringat.

Douglas menghembuskan nafas panasnya(?) dan menyeringai ke tempat Fister, seketika itu juga Fister merinding. Fister melompat jauh ke belakang dan membuat lima rune sihir yang berwarna hijau.

"Cahaya Laut, cahaya yang melindungi, cahaya yang menunjukkan jalan. Aku memanggilmu..."

Kelima rune itu bersinar terang dan menembakkan lima laser hijau yang besar.

Douglas mengumpulkan pusaran mana di mulutnya, dan terciptalah bola merah sebesar manusia.

Blast....

Bola Douglas melesat beradu kuat dengan kelima laser Fister.

"Sepertinya kurang ya?" gumam Douglas.

Douglas mengumpulkan cahaya merah di mulutnya, tanpa peringatan sebuah semburan merah menghantam bola miliknya sendiri.

"Urgh..." Fister memekik saat jari - jarinya mengeluarkan suara patah.

Tony yang melihat itu segera meledakkan tempat Douglas berpijak dengan laser hijau berbentuk menara tersebut.

"A - Apa??!" pekik Tony melihat serangannya tidak berguna.

Douglas tertawa dalam batin.

"Mati!!" Douglas membesarkan semburannya, seketika kelima laser Fister langsung kalah beradu.

"Tidak..." bisik Tony.

Dsssss....

Cahaya merah menghantam Fister seketika itu juga, menghilangkannya di dalam gumpalan debu.

"Grehaha... Satu telah tumbang" Douglas menyeringai.

"F - Fister..." Tony menatap tidak percaya ke depan.

Dalam hitungan detik, Douglas telah berada di belakang Tony yang masih dalam lamunannya.

"Sini, biar aku bantu kau bertemu dengan temanmu..." bisik Douglas.

Douglas mencengkeram kepala Tony dan membenamkannya ke dalam pasir.

Tony sudah kalah.

"GREHAHAHAH.... Tidak ada yang bisa menghentikanku. TIDAK ADA!" tawa Douglas terdengar jelas sampai ke tempat Lord.

"Hmph... Dia keluar juga!" Lord tersenyum tipis.

"Kau... Ada berapa orang yang kau korbankan, Lord?" tanya Blow menggeram.

"Bukan urusanmu..." Lord tersenyum licik.

"Lord!"

..

"Albert, bangun!" teriak Mina.

Albert membuka matanya karena kaget, dan mendapati dirinya berada di suatu ruangan yang penuh air.

"Lagi?" tanya Albert.

"Kau pingsan lagi..." kata Mina berkacak pinggang.

Perempatan merah muncul di kening Albert. Albert segera bangkit dan menarik pipi Mina sepanjang dia bisa lalu melepaskannya.

"Itte?!! S - Sakit tahu..." ucap Mina ingin menangis.

"Kenapa kau tidak memberitahuku jika akan sesakit tadi?" tanya Albert dengan pandangan gelap ke Mina.

"K - Kau tidak tanya..." jawab Mina berusaha mengelak.

Albert tiba - tiba mencengkeram kepala mungil Mina.

"Ada kata - kata terakhir?" tanya Albert dengan aura hitamnya.

"Hahaha... Lucu sekali melihat kalian berdua!" tertawa seseorang.

Saur tiba - tiba muncul dan melindungi Albert dengan badannya.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Saur menatap tajam sang lawan bicara.

"Aku juga tidak tahu.. Mungkin takdir!" jawabnya sambil menyeringai.

Albert memberi isyarat kepada Saur untuk mundur dan Saur pun mundur, berganti dengan Albert di depan.

"Apa yang kau lakukan di sini... Vertua?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro