Go - [ Ayo Pergi ]
" 'Mosen' kau bilang, Al?" tanya Lazarus terkejut.
Albert hanya mengangguk bingung.
"Memangnya kenapa?" tanya Albert.
"Mosen adalah kota yang hilang di laut timur dunia..." jawab Lazarus.
"Kota yang hilang? Apa itu seperti Atlantis??" tanya Albert lagi.
"Tidak. Atlantis itu nyata, Al..." jawab Lazarus membuat Albert tercengang.
"Oh ya aku hampir lupa ini'kan dunia bawah laut. Sesuatu yang tenggelam di atas laut akan muncul di dalamnya..." gumam Albert.
"Terus apa hubungannya dengan mimpiku dan wanita itu?" tanya Albert penasaran.
Lazarus berpikir berusaha mencari jawaban yang benar sampai Lazarus menatap Merlin, Lazarus tersenyum kecil.
"Kenapa tidak kau tanyakan kepada Raja saja?"
..
Sekarang mereka berlima berada di aula istana, di depan Albert duduk Raja Santos yang tengah memakan rerumputan ungu yang terlihat enak. Di samping kiri ada Merlin yang menatap datar aktivitas ayah kandungnya itu, dibelakang Merlin ada Tia dan Tina yang berdiri setia (menunggu) dan disamping kanan Albert ada Lazarus yang menemaninya menghadap Raja Santos.
"Apa yang kau lakukan, Albert? Berdirilah..." pinta Raja Santos melihat Albert memberikan hormat dengan cara berlutut.
"B - Bagaimana dengan Lazarus?" tanya Albert.
"Aku adalah ksatria kerajaan sudah menjadi tugasku untuk hormat kepada Raja sementara kau adalah tamu spesial Kerajaan Aluchrono..." jelas Lazarus.
"Baiklah..."
Albert bangkit dan berdiri tegak.
"Ini tentang mimpiku, paman..."
"Mosen ya??" pikir Raja Santos.
"Apa paman mengetahui tentang tempat itu?" tanya Albert.
"Mosen adalah kota yang menyimpan senjata pusaka yang sangat dilindungi di laut timur dunia tapi kota itu diserang dan senjata pusaka itu hilang..." jelas Raja Santos.
"Senjata pusaka?"
"Tepatnya sebuah pedang..."
"Pedang itu dibuat dari empat air berbeda dari seluruh penjuru dunia dan juga besi laut..." jelas Raja Santos.
"Lalu wanita yang ada di dalam mimpiku itu??"
"Mungkin wanita itu adalah penjaga Mosen..."
Albert terdiam memikirkan penjelasan Raja Santos yang bisa terbilang 'kurang' itu. Albert kembali menatap Raja Santos, tatapan yang penuh percaya diri. Raja Santos yang melihat itu tersenyum senang.
"Nak Albert, ada yang ingin aku tanyakan kepadamu??" cetus Rsja Santos.
"......??!"
"Sekarang apa yang ingin kau lakukan? Apa kau ingin mencari jati dirimu, wanita misterius itu, kota Monsen atau.... Kau ingin pulang?" tanya Raja Santos membuat semua orang yang ada disana.
"Apa...yang ingin aku...lakukan???"
"Semua itu tergantung padamu.." sambung Raja Santos.
Albert kembali terdiam merenungi semua pertanyaan Raja Santos.
"Aku..."
"...."
"...."
"...."
".... Ingin akan pergi ke Mosen!"
Kata - kata yang keluar dari mulut Albert sontak membuat Raja Santos tersenyum kemudian tertawa.
"Kau ini memang anak yang sangat menarik, Albert. Kau mengutamakan mimpi itu ketimbang pulang atau jati dirimu atau kau telah menemukan jawabannya..." seru Raja Santos membuat Lazarus dan Merlin menatap Albert, sementara Albert hanya memberikan senyumannya.
"Lazarus, dapatkan kau menemani Albert ke Mosen?" tanya Raja Santos.
"Dengan senang hati, Yang Mulia..." jawab Albert tegas.
"Ini bukan perintah, ini permintaan, Lazarus..." lanjut Raja Santos, Lazarus tersenyum setelah mendengar perkataan Raja Santos.
"Tapi Raja... Laut selatan terdapat banyak macam - macam monster yang agresif..." kata penasehat Raja Santos.
"Itulah kenapa aku akan ikut..." kata Merlin membuat semua orang yang ada disana terkejut termasuk Raja Santos.
"Izinkan kami juga ikut, Raja Santos..." mohon Tina dan diikuti anggukan Tia.
"Tidak. Kalian berdua tetap disini, ini perintah..." perintah Merlin.
"Jangan naif Tuan Putri. Kami berdua akan tetap ikut walaupun tanpa perintah dari Raja Santos..." kata Tina menatap tajam Merlin.
Albert dan Lazarus yang melihat itu hanya tersenyum dan menatap tidak percaya sementara Raja Santos...
"Diamlah kalian semua..." perintah Raja Santos pada waktu bersamaan air yang ada disekitar Merlin, Tina dan Tia mengikat mereka.
Albert terkejut melihat itu sekaligus menatap kagum Raja Santos.
"Lazarus, apa kau bisa membawa 'Siren' itu?" tanya Raja Santos.
"Akan saya usahakan, Raja..." jawab Lazarus kemudian keluar dari aula istana.
"Sekarang sisa mereka bertiga ini.." kata Raja Santos menatap Merlin dan Tina yang masih berdebat dengan rapat mereka sementara Tia hanya diam menatap takut dan bingung.
"DIAMLAH!!"
..
"Lazarus mana?" tanya Albert yang kini berada di gelembung terluar Kerajaan Aluchrono.
Beberapa saat tadi Raja Santos meminta kepada Albert untuk menunggu di luar gelembung dimana Lazarus ditugaskan untuk menjemput Albert disana.
"Albert!!!" panggil seseorang.
Albert membalikkan badannya dan mendapati Merlin tengah mengendarai Sea Horse, di samping kanan dan kirinya berenang santai Tina dan Tia.
"Mana Lazarus?" tanya Albert.
"Seharusnya kau senang aku ikut serta juga, huh..." kata Merlin seraya mengembungkan satu pipinya.
"I - Iya a - aku senang kau juga ikut..." seru Albert tersenyum masam.
Pada waktu bersamaan Lazarus berenang ke tempat mereka bersama dengan seorang gadis Siren bersurai hitam bermata biru laut, Siren itu mengenakan pakaian putih khas prajurit kerajaan Aluchrono serta sebuah tombak perak yang memiliki tiga mata tombak dan berlian hijau terang di mata tengahnya.
"Maaf membuat kalian menunggu.." kata Siren itu lelah.
"Kau tidak apa'kan?" tanya Albert bingung.
"Tidak apa. Hanya saja aku terkejut pada saat Raja Santos memintaku untuk ikut dalam misi penjagaan.." jawab Siren itu.
"Albert, perkenalkan dia adalah Doronthea, Doronthea adalah salah satu anggota Siren yang ada di Battle Sirens..." terang Lazarus.
"Salam kenal namaku Doronthea.." katanya.
"Albert Waver..."
..
Albert berkeringat dingin sembari mengendarai Sea Horse disepanjang perjalanannya.
"Apa kau sedang sakit, Albert?" tanya Merlin yang ada di depan.
"Tidak.." jawab Albert cepat.
Hal yang membuat Albert berkeringat banyak karena dia diminta untuk satu duduk bersama dengan Merlin, dengan Merlin di depan ditambah Albert dapat merasakan kulit lembut Merlin. Di kanan dan kiri ada Tina yang menatap tajam Albert dan Tia yang tersenyum melihat Albert dan Merlin berduaan, di depan ada Lazarus yang menjaga bagian depan dan Doronthea dibelakang.
"Oh ya Lazarus tadi kau bilang kita akan ke Tear. Tear itu apa?" tanya Albert.
"Tear adalah tempat dimana prajurit handal berlatih dan tinggal. Disana juga banyak kerajaan lainnya mencari prajurit untuk menjaga kerajaan mereka..." jelas Lazarus. "Dan disana juga ada seseorang yang ingin aku ajak dalam penjagaan ini..." sambung Lazarus.
Albert mengangguk mengerti dan melanjutkan berfokus mengendarai Sea Horse. Tiba - tiba Merlin menyandarkan kepalanya ke dada Albert dan Sea Horse yang dikendarai mereka berhenti tiba - tiba.
"Hei Lazarus, Merlin tid--" kalimat Albert terhenti setelah melihat Lazarus mengeluarkan pedang cambuknya bukan Lazarus saja tapi Tina dan Tia juga mengeluarkan senjata mereka cuma Doronthea saja yang tidak karena sudah mengeluarkan tombaknya sedari tadi.
Pada waktu bersamaan beberapa fish berkulit hitam ke abu - abuan mengepung mereka dari segala arah, fish itu menunjukkan taring - taring tajam dari mulutnya membuat Albert meneguk air liurnya.
"Albert, kau jaga Tuan Putri. Tina dan Tia urus di sisi kanan dan kiri, Doronthea, kau urus dibelakang dan aku akan urus dibagian depan.
"BAIK!!!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro