Albert Rescue II : Budey Skills - [ Penyelamatan Albert 2 : Kemampuan Budey ]
Akari berlari ke terumbu karang guna menghindari setiap lesatan laser hijau yang melubangi apapun, terumbu karang yang menjadi tempat persembunyian Akari menghilang setelah terkena meriam mini Tony.
Akari melompat ke tempat Budey dan Tony seraya membawa dua pusaran air dikedua sisinya, pusaran air itu melesat cepat setelah Akari menggerakkan tangan kanannya ke depan. Tapi...
Daaar...
Serangan Akari dihilangkan dengan mudahnya oleh Budey.
Pada saat bersamaan Tony menerjang ke depan sembari mengeluarkan katana yang memiliki rumput laut dimatanya itu.
Dentuman senjata terdengar jelas di telinga Budey yang bagaikan kembang api itu. Budey mengusap - ngusap gunwater bentuk pistol dengan tangan kirinya yang menggunakan sapu tangan itu. Budey membidik Akari yang dilindungi badan besar Tony, dengan sekali tekan... Dua laser keluar dari gunwater milik Budey. Kedua laser itu menghindari Tony dan malah menuju ke Akari, Akari membelelakkan kedua matanya melihat kedua laser itu
Akari terpental secara mendadak dan menghantam terumbu karang yang ada dibelakangnya, darah segar keluar dari kepalanya dan juga mulutnya. Seakan Akari tidak diberikan istirahat saja---- Tony melesat ke depan dan membelah terumbu karang, Akari berhasil menghindari tebasan penghilang nyawa tersebut tapi lengan kanannya mendapatkan luka besar. Dan...
Tesss.....
Laser hijau kecil menembus lutut kiri Akari membuatnya tersungkur tiba - tiba.
Akari menjerit kesakitan. Dia berusaha mengapai pedang besarnya tapi tangan kirinya ditembak terlebih dulu oleh Budey dan punggungnya di tusuk oleh Tony. Darah segar keluar deras membasahi seluruh tubuh Akari, seketika itu Akari tidak bergerak lagi.
Pada saat Tony ingin mencabut katana-nya tiba - tiba Budey berteriak keras untuk tidak mencabutnya tapi sudah terlambat. Dada Tony tertebas oleh sesuatu dan Tony jatuh terkapar di atas pasir dengan cairan biru mengalir dibadannya.
"Cih... Jadi, dia sudah mulai ya?!" decih Budey melihat Akari yang bangkit.
Air mengelilingi Akari sepenuhnya menyembuhkan luka - luka yang ada di tubuhnya termasuk luka parah yang dia terima dari Tony.
"Aku, Akari Mizurio. Lorinet VI, Master of Water Crusher..." seru Akari memperkenalkan dirinya dihadapan Budey.
"Jadi dia Si Water Crusher itu?!" tebak Budey yang tersenyum kecut.
"Kau akan menerima hukuman untuk ini, boc---" kalimat Akari terhenti setelah laser hijau itu melesat di depannya.
Akari memiringkan kepalanya ke kiri membuat laser itu hanya lewat saja sedangkan Budey yang menembak tadi hanya tersenyum kecil.
"Senang berkenalan denganmu, kak Lorient.." serunya.
Akari menatap datar Budey dengan matanya lalu mengangkat pedangnya dan dia tebaskan ke depan, tebasan tak terlihat itu melesat sangat cepat. Budey melompat ke kanan menghindari tebasan tersebut.
"Heh??" kaget Budey melihat apa yang ada di kanannya.
"Airnya menghilang???" batin Budey kaget.
Seketika itu juga pergerakan Akari bertambah cepat, Akari melompat tinggi ke atas dan tiba - tiba saja sudah berada di depan Budey seraya siap memotong tubuh kecil Budey. Budey menciptakan ledakan kecil disamping kanannya dengan menembakkan gelombang kejut dari gunwater-nya.
Budey melayang ke kiri dan tebasan Akari hanya lewat saja, Budey mendarat disalah satu terumbu karang besar dengan mantel jaketnya telah rusak atau lebih tepatnya terpotong. Budey membuang sepenuhnya mantel jaket putihnya tapi tidak untuk topinya. Karena itu adalah pemberian ayahnya.
Angin dalam laut mengelilingi Budey dengan lembut membuat pakaian dan rambut Budey bergoyang - goyang, Budey memegang kuat topinya agar tidak terseret angin dalam laut. Akari hanya memandang datar Budey tapi ada amarah sedikitpun.
"Lawanlah api dengan api, kegelapan dengan kebencian. Keabadian dengan cinta.." gumam Budey membuat aura hijau muda menyelimutinya.
"Bangunlah jiwaku, Bangunlah diriku!!" seketika itu juga air tiba - tiba menjauhi Budey dan membuat ditempatnya hampa udara hanya ada angin.
"Aku, Anak Dua Dunia menyatakan...... Kebangkitan!!!!"
Uash.......
Dunia itu luas, bahkan air yang ada di lautan dapat menghilang dengan sendirinya dan itu karena ulah oleh seorang anak kecil yang usil.
Ekspresi Akari yang tadinya tenang - tenang saja kini berubah menjadi keterkejutan hebat. Air yang tadi ada disekitarnya hilang, menyisakan rumput laut yang 'jatuh', ikan - ikan yang mati dan gelombang yang hilang.
..
Doronthea dan Lazarus jatuh berlutut bukan karena kalah tapi karena air yang ada disekitar mereka tiba - tiba hilang, begitu juga dengan kedua gadis kembar yang ada di hadapan mereka.
"I - Ini p - pasti ulah T - Tuan Muda'kan?" tanya Doronthea yang mulai kehilangan nafas.
"Bertahanlah Tea.." pinta Lazarus yang berada di keadaan yang sama.
"B - Baik..."
Sementara ditempat Fister...
"Hah, Hah, Hah..."
Mulut Fister berusaha mencari air tapi dia hanya mendapatkan udara saja.
"T - Tuan Muda, a - anda pasti bercanda bukan??" cetus Fister dengan muka merah mudanya. "Saya sudah terluka. Jangan buat saya s - s - sakit l - lag---" kata - kata Fister terpotong setelah dia pingsan, terlihat ada roh keluar dari mulut Fister.
Roh tersebut... Tersenyum Penuh Kebahagian.
..
Laser hijau terus keluar dari gunwater Budey dan Akari menangkis dengan pedang besarnya dengan mudah tapi tembakan Budey lama - kelamaan menjadi bertambah semakin cepat dan juga sumber gunwater adalah air namun tidak ada air disini.
Lantas kenapa gunwater Budey dapat menembak terus?
Jawaban semua itu ada pada Budey atau tepatnya 'badannya'. Tubuh Budey terbuat dari air, dengan kata lain.... Budey adalah air.
Daaar...
Akhirnya tembakan Budey mengenai Akari, tidak seperti sebelumnya dimana Akari dapat menyembuhkan dirinya tapi sekarang berbeda karena tidak ada air.
Butuh air untuk menyembuhkan luka, itulah peraturan sihir elemen air
Tiba - tiba saja Budey batuk darah biru
"Waktunya hampir habis..." gumam Budey yang memandang datar dengan mata sebelah kirinya berwarna merah.
"Jadi begitu..." seru Akari yang mendarat di atas pasir. "Kemampuanmu memang hebat sampai - sampai dapat menghilangkan air di lautan luas ini tapi kemampuan itu juga memilik dampak buruknya juga, bukan.." jelas Akari yang tersenyum lebar, mengabaikan luka - luka yang dia terima.
Budey tersenyum kecut mendengar pendapat Akari. Dia salah.
"Memang benar kemampuan ini memilik dampak yang buruk tapi juga ada keuntungannya.." sahut Budey yang mengangkat gunwater-nya ke depan. "Dengan kemampuan ini aku dapat menggunakan dua elemen alam!"
"Eh?"
Bush...
Tiba - tiba hembusan angin yang sangat kuat menghantam perut Akari telak membuat pedang dan dirinya terlempar terpisah.
Akari terseret angin tersebut dengan punggung mengesek pasir dengan kasarnya sementara pedangnya terlempar di tempat sebaliknya.
"S - Sial.." maki Akari.
Dengan sekuat tenaga Akari menggulingkan badannya---- berhasil lepas dari seretan angin milik Budey. Budey kembali mengarahkan gunwater-nya ke arah Akari dan menciptakan tiga peluru angin yang sangat tipis, ketiga angin itu berhasil membuat luka 'membuka' yang lebar.
Akari kembali melepaskan diri dari kepungan angin yang ada dimana - mana ini, pada saat Akari mendekat ke tempat Budey bersamaan dengan itu juga Akari terpental ditambah dia terkena peluru angin di bahu dan lambungnya.
"Saatnya untuk mengakhiri pertarungan ini..." cetus Budey.
Budey menembakkan laser putih--- itu adalah peluru angin yang sangat banyak, ditambah jumlah mereka ada lima.
Akari berlari menghindari sekaligus mengulur waktu sampai air lautan kembali, terlihat dari genangan air yang dia injak. Kelima laser angin itu mengikuti Akari dan itu membuat Akari sangat terkejut, dan hasilnya dapat dilihat.
Akari terkapar dengan dua lubang cukup besar di perutnya, cairan merah yang kental keluar dari sana. Tidak lama kemudian air laut kembali menyelimuti lautan yang besar ini dan...
"AAAAAA!!!!" jerit Akari keras merasakan air laut masuk ke dalam luka besarnya.
"Dia belum mati?!" batin Budey terkejut.
Akari bangkit dengan muka pucat, badan lemas bahkan matanya pun hampir keluar dari tempat.
"K - Kau k - kalah.."
Budey tersenyum kecil mendengar kata - kata yang diucapkan oleh Akari.
"Tidak. Kau yang kalah..." cetus Budey yang mengarahkan gunwater-nya ke tempat pedang Akari tertancap.
Blaaar...
Laser hijau super besar menghancurkan pedang Akari, seketika itu juga Akari berubah menjadi bayangan tak kasat mata.
"T - Tidak M - Mungkin..." setelah mengucapkan itu Akari menghilang di tiup angin dalam laut.
Bruk...
Budey terbaring di atas pasir laut dengan darah biru keluar di mulutnya.
"Aku sisakan semuanya pada kalian s---"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro