Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

I.L.Y | 14

Menghela nafas berat, Kiki menatap lurus dua kotak bekal yang baru selesai dibuatnya. Termenung beberapa waktu, kembali Kiki menghela nafas berat.

"Gimana cara ngasihnya nanti ya?" Gumam Kiki dengan wajah bingung

Gadis mungil itu termenung, masih dengan fokus yang sama. Hingga tak menyadari sosok lain datang menghampirinya dengan gerakan kaki pelan.

"Ki..." Panggilan dari sang mama membuat Kiki membalik tubuhnya segera "Ngapain pagi-pagi didapur?" Tanya wanita yang mewariskan kecantikan pada putri tunggalnya tersebut.

"Kiki nyiapin makan siang buat Kiki bawa ke sekolah ma." Jawab Kiki sambil menunjuk kotak bekalnya yang tersimpan rapi di atas meja.

Menatap dua kotak bekal tersebut, mama Kiki mengarahkan pandangannya pada sang putri kemudian.

"Kok buat dua?" Mengerutkan keningnya, mama Kiki bertanya

"Iya...Kiki buatin makan siang buat Keanu." Kiki memelankan suaranya diakhir kalimat

"buat siapa?" Tak medengar jelas nama Keanu disebut, sang mama kembali bertanya.

"Buat Keanu." Menatap lurus mamanya sesaat, Kiki menundukkan pandangan kemudian.

"Keanu?" Ulang mama Kiki yang disambut anggukan sang putri, "Maksud kamu, pacar kamu Keanu?"

"Keanu bukan pacar aku maaaa......" Memperlihatkan tatapan protes, Kiki bertanya

"Kalo bukan pacar siapa dong Keanu itu? Sampe ngantarin kamu pulang, dibuatin bekal juga."

"Keanu itu......," Kiki diam sesaat "Dia bukan pacar pokoknya" Lanjutnya kemudian karena tak tahu harus berujar apa

"Oke....Keanu yang bukan pacar kamu" Ujar sang mama, disambut pout imut Kiki "Jadi satu bekalnya lagi kamu buatin buat dia?"

Kiki merengut, namun tetap mengangguk untuk membalas pertanyaan sang mama.

"Kenapa dibuatin makan siang si Keanu yang bukan pacar kamu itu?"

"Karena......" Kembali Kiki memberi jeda diantara kalimatnya, untuk memikirkan alasan yang dianggapnya logis "Karena...kan gara-gara Kiki dia sakit, jadi....mau buatin makan siang buat dia. Ucapan permintaan maaf juga kan, karena udah buat salah."

"Emangnya Keanu udah masuk sekolah?"

"Kan gak mungkin Kiki buatin makan siang kalo dia belum masuk sekolah maaaa.....Lagian masa' kemarin udah ngantar Kiki pulang, sekarang dianya mau bolos sekolah sih..."

Mama Kiki mengangguk paham mendengar itu, sebelum kemudian tersenyum.

"Udah siap kan bekalnya?" Giliran Kiki yang mengangguk kini, "Kalo gitu beres-beres kamunya, biar bisa sarapan sama-sama kita." Mengusap puncak kepaka Kiki, sang mama berujar.

"Iya." Jawab Kiki, sebelum kemudian beranjak

Menatap sang putri terkasih sesaat, mama Kiki mengarahkan pandangan pada bekal buatan putrinya kemudian. Senyum dikembangkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tersebut. Sebelum beranjak mempersiapkan sarapan untuk dirinya dan Kiki.

♡1♡4♡3

Langkah ringan Kiki tertahan, saat melihat Danita yang baru turun dari mobil berlari kecil menghampiri Keanu. Menatap lurus Danita yang sudah mengandeng lengan Keanu, Kiki memperhatikan lekat keduanya. Senyum yang mereka urai bersama, sedikit menghadirkan rasa tak nyaman dihati Kiki. Membuat Kiki terus mematung mengantar kepergian mereka memasuki halaman sekolah.

Termenung menatap tempat kosong yang Danita juga Keanu tinggalkan, Kiki membeku ditempatnya. Membuat tak menyadari Vano yang mendekat dengan sepeda motornya. Hingga sang ketua OSIS membuatnya terkejut dengan membunyikan klakson.

"Apaan sih No, ngagetin aja" Seraya mengusap dadanya, Kiki protes setelah memastikan sosok yang membuatnya terkejut.

Tawa kecil Vano membalas itu, membuat Kiki membentuk pout imut.

"Salah sendiri melamun dijalan." Menyandarkan siku pada helm yang sudah dilepasnya, Vano berujar.

Tak ada balasan dari Kiki, gadis mungil itu masih membuat ekspresi imut yang membuat Vano yang gemas segera mencubit ringan pipinya.

"Naik yuk..." Menepuk ringan kursi belakang motornya, Vano menawarkan tumpangan.

"Gak usah...udah deket gini, jalan sebentar juga nyampe." Tolak Kiki

"Ya kan kalo diboncengin lebih cepat nyampe-nya, hemat tenaga juga." Sambut Vano

"Nggak usah No, aku..." Kata-kata Kiki terputus karena Vano udah menarik tubuh mu. "Ihhh...Vanoooo..." Gadis itu berakhir mengurai protes karena apa yang dilakukan Vano.

Tak perduli dengan protes itu, Vano melingkarkan jaketnya dipinggang Kiki dan segera membawanya duduk diatas motornya.

"Pengangan ya...ntar kalo jatuh mama marah sama aku." Pesan Vano saat Kiki sudah duduk diatas motornya dengan wajah cemberut.

"Bodo sih...VANOOO!!" Pekik Kiki diakhir katanya karena kaget dengan laju motor yang tiba-tiba bergerak cepat.

Tangan mungil Kiki segera melingkar dipinggang Vano, membuat sang pengendara tertawa diantara deru motornya.

"Vano Ihhh....kalo aku jatuh tadi gimana?" Memukul perut Vano ringan, Kiki mengurai protesnya.

"Makanya aku suruh pegangan kan." Disela tawanya Vano membalas.

Kiki memasang wajah cemberut karena itu, namun Vano tak mendapatinya. Memandang fokus pada jalanan didepan, Vano terus membawa motornya melewati Keanu dan Danita yang masih melintasi halaman sekolah dengan langkah ringan.

"Itu Kiki kan?" Tunjuk Danita pada sosok Kiki

Menghentikan langkahnya sesaat, Keanu mengangguk seraya tersenyum tipis kemudian.

"Kayaknya sih iya..." Melanjukan kembali langkahnya, Keanu sempat menarik nafas berat.

"Mereka pergi sekolah bareng ya?" Ikut mengayun langkahnya yang sempat terheti bersama Keanu, Danita bertanya.

"Gak tahu." Keanu membalas seraya mengendikan bahunya.

"Kok gak tahu?" Danita mengerutkan keningnya.

"Ya karena gak tahu." Menoleh pada Danita sesaat, Keanu melepaskan pandangan lurus kemudian.

"Kalian kan pacaran sekarang Nu...masa' gak tahu." Ucap Danita yang disambut senyum tipis Keanu.

"Ya terus....kalo kami sekarang pacaran memangnya kenapa?" Menyelipkan tanyannya disaku, Keanu bertanya.

"Ya karena kalian pacaran, harusnya kamu tahu dong Nu sama siapa Kiki pergi" Danita menjelaskan maksudnya.

"Dia gak bilang sama aku, gimana aku mau tahu."

"Ya kamunya tanya dong Nu."

"Gak enaklah kalo nanya-nanya gitu sama Kiki, baru juga gini pacarannya. Lagian Pacaran juga aku yang maksa kok. Jadi biarin deh dia berangkat sama siapa aja, karena aku-nya juga gak jemput kan" Mengembangkan senyum tipis Keanu membalas.

Danita yang mendengar itu nampak membeku, membiarkan Keanu melangkah meninggalkannya. Menatap punggung Keanu, Danita membiarkan sang kapten basket berlalu. Hingga kemudian langkah pria tinggi itu dipaksa berhenti saat melihat Kiki yang menerima susu strawberry dari Haikal dengan senyum yang terkembang lebar.

"Berapa banyak sih Ki, cowok yang deket sama kamu?" Keanu hanya bisa mengumamkan kata-kata itu dalam hatinya.

♡1♡4♡3

Mengedarkan pandangan sesaat, Kiki nampak mencari sosok Keanu. Namun selain anggota basket yg lain, gadis mungil tersebut tak mendapati sosok yg dicarinya. Menatap kotak bekal ditangannya, Kiki menghela nafas berat kemudian karena tidak mendapati sosok itu. Sebelum pada akhirnya Kiki memutuskan menggampiri Danita yg duduk tenang disisi lapangan. Ketua team cheer itu terlihat begitu fokus memperhatikan latihan basket, hingga tak menyadari kehadiran Kiki ditempat itu.

"Dan..." panggilan lembut Kiki membuat Danita menoleh.

"Ki..." sambut Danita seraya tersenyum.

Membalas senyum Danita, Kiki semakin mempertipis jarak diantara mereka. Dan kemudian segera duduk disisi Danita.

"Kok sendiri? Anggota cheer yg lain mana?" Tanya Kiki sesaat setelah duduk dengan nyaman.

"Lagi pada istirahat" jawab Danita

"Terus kamu kok disini, gak ikut istirahat" Kiki memandang heran Danita.

"Ini kan sedang istirahat" jawab Danita mudah.

"Maksud aku...kok gak ikut yg lain istirahatnya" Kiki menjelaskan maksudnya.

"Lagi males kemana2, jadi disini aja" urai Danita disambut anggukan Kiki.

"Kamu kemari nyari aku, atau..."

"Nyari kamu" sambut Kiki cepat, tak membiarkan Danita menyebut satu nama yg sebenarnya dicari sosok mungil tersebut.

Danita mengerutkan keningnya. Sedikit ragu dengan balasan Kiki. Terlebih karena senyum kaku yg sahabat mungilnya kembangkan.

"Ada apa nyariin aku?" Masih dengan ekspresi yg sama, Danita bertanya.

Menggaruk pipi chubby-nya, Kiki menatap kotak bekal yg dia pegang. Kemudian mengarahkan benda tersebut pada Danita.

"Aku mau ngasih ini" ujarnya yg semakin membuat Danita memasang ekspresi curiga.

"Aku tadi bawa bekal, tapi gak selera makan. Jadinya aku bawa kemari buat dikasih ke kamu" terang Kiki kemudian tanpa ditanya karena mendapati ekspresi curiga Danita.

"Kenapa dikasih ke aku? Kenapa gak dikasihin aja sama Vano?" Kiki membeku karena pertanyaan tersebut.

Untuk sesaat Kiki terdiam, sebelum kemudian dengan nada gugup berujar

"Tadi...Vano udah makan sama Arvin. Jadi gak mungkin nawarin dia lagi kan" kembali menarik senyum kaku, Kiki membalas

Giliran Danita yg diam karena balasan tersebut. Menatap kotak bekal berwarna biru ditangan Kiki sesaat, Danita menatap lekat sang sahabat kemudian.

"Ya udah...aku ambil" ujarnya kemudian seraya meraih kotak bekal itu.

Melebarkan senyumnya, Kiki menarik nafas lega kemudian.

"Aku balik dulu ya, janji ketemu Haikal buat latihan vocal" bangkit dari duduknya, Kiki pamit.

"Uhmm" Danita mengangguk pelan, membuat Kiki beranjak meninggalkannya.

Mengantar kepergian Kiki dengan tatapannya, Danita nampak tersenyum tipis. Kemudian nampak kembali membawa pandangannya pada kotak bekal yg diberikan Kiki, dengan senyum yg semakin mengembang.

♡1♡4♡3

"Ki..." Kiki yg sedang menyimpan barang diloker, dibuat menoleh karena panggilan itu.

Cepat Kiki menarik tubuhnya menjauh dari Keanu, sosok yg memanggilnya. Membuat kepalanya harus membentur pintu loker yg belum tertutup sempurna.

"Aawww...." mengusap kepala belakangnya, Kiki meringis.

"Gak apa2 Ki.." menatap khawatir gadis mungil itu, Keanu ikut mengusap kepala Kiki..

"Apaan siiiih....jauh2 deh" tukas Kiki seraya mendorong menjauh tubuh Keanu yg dirasa terlalu dekat dengannya.

Keanu melangkah mundur, menatap Kiki yg mengarahkan pandangan kesal padanya.

"Bau keringat...aku gak suka" ujar Kiki kemudian membuat Keanu tersenyum tipis.

"Ya namanya baru selesai latihan Ki..." balas Keanu tanpa memudarkan senyumnya.

"Makanya sana jauh2, aku gak suka bau keringat" mengerutkan keningnya, Kiki bertukas dengan wajah kesal.

"Maaf ya...buru2 tadi kemarinya, takut kamu udah pulang. Makanya belum bersih2" Keanu masih memasang ekspresi yg sama.

Kiki tak membalas, dia hanya menatap Keanu sesaat sebelum kemudian menunduk.

"Kamu buru2 kemari nyariin aku?"

"Iya" Keanu yg semula mengangguk, segera berujar karena Kiki yg masih menundukkan pandangannya.

"Buat apa nyariin aku?" Masih menundukkan pandangannya, Kiki bertanya.

"Buat balikin ini" kotak bekal biru yg Kiki berikan pada Danita, Keannu arahkan padanya.

Mata Kiki membulat menatap benda tersebut. Dengan pandangan yg sama diapun menatap lurus Keanu.

"Makasih ya makan siangnya" ujar Keanu saat mata keduanya bertemu.

"Ngapain bilang makasih?" Tanyanya bingung.

"Karena dianterin makan siang" jawab Keanu yg membuat kening Kiki berkerut.

"Maksudnya??" Kiki memasang wajah bingung yg mengemaskan, membuat Keanu mengusap lembut pipi chubby gadis itu dengan punggung tangannya.

"Kok kamunya bingung gini sih Ki" ucap Keanu dengan senyum hangat yg terkembang.

"Ini kotak bekal kamu kan?" Anggukan pelan Kiki membalas itu. "Tadi kamu antar ini buat aku kan?" Kiki sempat mengangguk, sebelum kemudian segera menggeleng.

"Nggak....aku ngasih itu ke Danita" ralat Kiki cepat.

"Iya...kamu memang kasih ke dia, tapi bekalnya kamu buat untuk aku kan"

"Nggak kok....siapa yg bilang" Kiki masih mengelak

"Danita yg bilang" jawab Keanu "dia bilang kamu nitip bekal ini buat aku"

"Danita ngarang ih...aku gak nitip bekal ke dia buat kamu. Aku ngasih bekal itu buat dia, bukan buat kamu" urai Kiki dengan wajah sedikit memerah.

"Tapi Danita bilang tadi..."

"Danita bohong, gak usah dipercaya" potong Kiki cepat, sebelum kemudian meraih kotak bekalnya.

Keanu tak memberi balasan, dia hanya menatap lurus Kiki yg memasukkan kotak bekalnya kedalam tas dengan senyum yg terkembang.

"Udah mau pulang?" setelah mendapati Kiki selesai menutup tas-nya, Keanu bertanya

Kiki mengarahkan pandangannya pada Keanu, kemudian menjawab dengan anggukan pelan.

"Mau diantar?" Tawar Keanu

"Gak usah...aku bisa pulang sendiri" tolak Kiki yg disambut anggukan Keanu.

"Kalo udah nyampe rumah, telepon ya"

"Buat apa?" Dengan kening berkerut, Kiki bertanya.

"Biar aku tahu kamu udah nyampe rumah dalam kondisi selamat" jawab Keanu

"Nggak mau"

"Kalo nggak aku yg nelpon nanti"

"Nggak bakalan aku angkat"

"Jangan gitu dong Ki, aku kan..."

"Bawel ya...nyebelin" Kiki akan beranjak, namun lengannya segera diraih oleh Keanu. Membuat gerakan kakinya yg semula akan berayun, segera tertahan.

"Kalo kamu gak angkat telepon aku, atau gak nelpon aku. Besok ketemu kamu dimana aja, aku cium" wajah Kiki seketika kesal karena ancaman itu.

"Kamu tuh nyebelin ya, kesel tahu gak" menarik tangannya dari Keanu, Kiki protes.

Keanu memilih diam, seraya mengembangkan senyumnya.

"Jadi...mau nelpon, apa aku telpon?" Keanu memberi pilihan.

"Nanti aku yg nelpon" sedikit ketus, Kiki membalas.

"Ya udah aku tunggu telpon kamu" senyum yg dikembangkan Keanu semakin melebar.

Kiki tak membalas, dia memilih segera beranjak.

"Makan siangnya makasih lho Ki" setengah berteriak, Keanu berujar membuat Kiki berbalik dan menatap kesal dirinya.

"Udah dibilangin itu aku bawa buat Danita" setelah berdecak sebal, Kiki membalas.

"Iya...tapi aku yg makan bekalnya, makanya aku bilang makasih" sambut Keanu yg kembali membuat Kiki berdecak sebal.

"Bodo' ah..." dengan langkah disentak, Kiki meninggalkan Keanu. Membuat sang kapten basket, tertawa pelan karena tingkah lucunya.

♡1♡4♡3

Keanu yang baru saja selesai membersihkan diri menghentikan langkah didepan ruangan cheer. Senyum dia kembangkan pada anggota cheer yang baru meninggalkan ruangan tersebut. Namun senyum itu memudar saat tak mendapati Danita diantara mereka.

"Han..." Meraih lengan Hana, Keanu menahan gerakan kaki gadis itu

"Iya kak." Menatap Keanu, Hana menjawab.

"Danita udah pulang ya?" Tanya Keanu yang disambut gelengan pelan Hana.

"Nggak.....Kak Danita masih didalam." Jelasnya kemudian

"Masih didalam?" Ulang Keanu yang kembali membuat Hana mengangguk

"Iya."

"Kok masih didalam, ngapain memangnya?" Kening Keanu berkerut

"Lagi ganti gerakan cheer, ada yang gak pas katanya." Terang Hana

"Udah sore banget ini, gak bisa besok aja?" Keanu nampak khawatir

"Katanya besok udah harus latihan dengan gerakan itu, jadi hari ini mau diselesaikan." Keanu membisu mendengar balasan dari Hana.

"Kebiasaan deh dia..." Gumam Keanu namun masih bisa didengar Hana.

"Kakak khawatir sama kak Danita?" Keanu menatap Hana lurus, kemudian mengangguk

"Kenapa harus khawatir?"

"Ini udah sore Hana sayang...dan tadi juga Danita bilang supirnya sakit, jadi nggak ada yang bisa jemput Danita pulang kalo dianya kemalaman nanti." Terang Keanu

"Yaudah...kakak temenin aja Kak Danitanya, biar bisa pulang sama-sama." Ujar Hana

Belum Keanu membalas, suara pintu ruangan sebelah membuat keduajya menoleh. Sosok Vano muncul dari balik pintu tersebut. Membuat Keanu mengurai senyum simpul.

"No...belum pulang juga" tanya Keanu ramah

"Baru mau pulang" Balas Vano mencoba terdengar akrab.

"Bawa kendaraan kan ya kamu?" Anggukan Vano membalas kata-kata Keanu "keberatan gak, kalo aku minta tolong"

Vano mengerutkan keningnya, sementara Keanu masih mengurai senyum simpul. Saling berpandangan, dua bintang sekolah tersebut memasang ekspresi yang berbeda. Menjadikan Hana yang berada diantara keduanya nampak bingung.

:::TBC:::

Sorry for Typo
Thanks for Reading & Votement

🌻Haebaragi🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro