prologue
"Brengsek!"
Satu pukulan dengan cepatnya mengenai wajah laki-laki yang kini terdorong ke belakang. Dirinya tidak ingin melawan lagi, karena ia pun mengakui ia pantas mendapatkannya. "Gue gak bermaksud ngebuat dia jadi kayak gitu!"
Ada ketakutan, rasa bersalah dan amarah disorot mata tajamnya yang tidak pernah lepas dari sosok laki-laki di hadapannya saat ini. Lalu, yang ia tahu punggungnya membentur tembok di koridor rumah sakit yang sepi di jam tiga pagi. Laki-laki di hadapannya mendorongnya, menarik kerah seragamnya yang terdapat banyak bercak darah.
Laki-laki itu menunjuk wajahnya dengan penuh emosi. "Seharusnya elo yang ada di dalem atau kalo enggak lo mati aja sana!"
"Dia bakalan selamet," sangkalnya dengan begitu tenang seakan ucapannya memang akan benar terjadi, kemudian ia melepaskan tangan laki-laki itu dari kerahnya. Berjalan mendekat ke bangku panjang dan mendudukan dirinya di sana.
Tak lama helaan napas pendek terdengar. "Dia udah tau semuanya."
Perkataan laki-laki itu seperti dapat menamparnya. Menohoknya telak sampai ia sendiri tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ternyata selama ini ia salah. Ia kira ia bisa menuntaskan apa yang telah ia rencanakan saat kenyataannya justru ia lah yang terjebak di lingkaran yang ia ciptakan sendiri.
Tidak bisa disangkal, mungkin ia yang akan kalah nanti.
Tetapi, bagaimana bisa ia menyerah begitu saja saat semuanya yang telah ia dapatkan seperti sudah menjadi bagian dari dirinya sendiri?
Laki-laki di hadapannya yang sama takutnya dengan dirinya berujar kembali selang beberapa menit mereka berdua hanya diam.
"Kalo sampe dia kenapa-kenapa, elo yang gue abisin pertama."
▂ ▂ ▂ ▂ ▂ ▂ ▂ ▂ ▂ ▂ ▂ ▂
b e t w e e n t h e s e l i n e s
| about everything that we built, then we broke it |
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro