Bagian 6. Kembalinya Kutukan
Ikh POV
Bayangan kegelapan memperlihatkan taringnya seraya tertawa dengan sangat keras.
"Hahahaha! Aku tidak menyangka kita akan bertemu seperti ini. Ikh, aku merindukanmu lo~~" Satan mendekatkan dirinya sehingga hampir menyentuh.
Aku menatap Satan tak suka.
"Aku tahu~aku tahu~! Kau tidak bisa bertahan tanpa diriku--tanpa DOSAmu! Mari kita bersama seperti dulu lagi setelah itu... Aku akan 'memiliki'mu, Ikh.! " Satan perlahan lenyap di muka Ikh disaat yang sama api biru muncul di tangan Ikh tetapi lebih gelap dari yang pernah Ikh lihat.
Kau tidak akan bisa lari dari dosa. Kau bisa menutupinya tapi tidak untuk mempertahankannya!
"Kau tahu kenapa aku menolak untuk menggunakan kekuatan ini.? Itu karena aku memintanya kepada iblis maka dosa akan menarikku sampai ke neraka.. " aku terkekeh dan tertawa sendiri. "Mengingat masa hidupku sebelumnya kurasa aku tidak terlalu memikirkannya nanti. Tapi sekarang sudah beda! Walau ini berdosa jika aku bisa menyelamatkan orang yang aku cintai... Itu sudah cukup! "
.Kenyataan.
Api biru menjilat apa saja yang ada di dekatnya sehingga langsung jadi hitam, pedang tercipta dari kobaran api yang muncul, Ikh mengambilnya menjadikan itu milik dia.
"Kunti, lindungi Haudia selama aku bertarung.."
"Hmm.. "
"Kau mau melawanku, bocah? H-hahaha.. "
Aku memperhatikan orang yang berani ini, dia berkeringat karena api biru kegelapan ini. Apa benar-benar sangat panas? Beruntung aku tidak dapat merasakan padahal aku diselimuti.
"Mari kita pindah tempat.. "
"Heh? "
Kunti melempar satu jimat kertas kepadaku. Sudah lama aku tidak seperti ini tapi Kunti masih saja mengingatnya. Kau sangat membantu. Jimat ini sudah dimasukin oleh sihir perpindahan sesaat menggunakannya otomatis tiap orang yang ingin aku bawa akan terseret ke dunia lain---dunia para roh.
"L-lumayan bisa memaksaku berpindah tempat. Tapi kau sudah membuat kesalahan besar dengan memindahkanku ke sini. Aku tidak perlu untuk menahan diri lagi.. "
"Begitu juga denganku.. "
"Ikh, dia sepertinya ketakutan.. " orang itu berdecak saat Kunti memberitahuku. Kunti bisa tahu karena hantu dapat melihat ketakutan suatu makhluk hidup.
Orang ini menggertak giginya marah dan takut(?) disaat bersamaan, kemudian berteriak marah-marah sambil mengarahkan golok ke depan.
"Kau bakal habis, bocah?! Ini adalah golok yang bahkan bisa membunuh jin. Manusia sepertimu akan langsung mati! "
"Benarkah? Itu membingungkan. Kunti, ternyata kau jin, ya? "
"Dia cuma mengenai pakaianku.. " balas Kunti.
Aku terkekeh. Lantas kau itu apa? Hantu atau jin?
Mungkin karena tak tahan lagi orang ini menyerangku saat aku mengabaikannya...... Haaaa----
"......... "
"U-ugh... "
"Kau tahu kenapa ada beberapa orang bisa sakti secara tiba-tiba? Itu karena ada 'sesuatu' yang meminjamkan kekuatan kepada mereka.. "
Api biru membakarnya saat aku menahan goloknya hanya menggunakan tangan kosong. Dia dapat merebut goloknya paksa dan mundur ke belakang.
Aku berniat untuk melanjutkan penjelasanku. "Dan beberapa orang juga memiliki hal istimewa dan kata umumnya yaitu keanehan. Seorang ustadz yang dapat berhadapan dengan roh jahat, orang pintar yang memiliki banyak kemampuan dan makhluk yang tak diketahui identitasnya. Dari sekian banyak hal itu bahkan ada kisah dimana anak kecil yang membawa keburukkan setiap dia mau berbuat baik. Dunia memang tidak adil tapi disanalah tugas manusia yaitu mencari keadilan itu dengan cara bersabar.. "
"Berisik! Kau banyak bicara, bocah?! "
"Aku hanya ingin membuat diriku nyaman.. " gumamku.
Sword Genie's Strike
Ia menerjang ke tempatku dengan golok diselimuti aura yang sangat kuat. Mata pedang terbungkus oleh panasnya api biru, saat dia hampir sampai aku baru saja bergerak. Aku ayunkan pedang ke samping kanan sehingga saat kena aku dapat melewatinya.
Curses Child Damned Fire : Dragdawn
Seranganku meninggalkan ledakan api biru yang membakar hangus orang yang terkena, dia terpental jauh dalam keadaan memprihatinkan, goloknya meleleh dan tak dapat digunakan lagi.
Tap, tap, tap...
......... Bunuh dia!
Aku berhenti di tempat orang itu terkapar hangus.
Author POV
Ikh mendekatkan pedangnya ke muka orang berjaket hijau.
"Apa yang kau tunggu? Dia sudah berani menghinamu dan ingin membunuh Huda kita. Ayolah Ikh, menambah satu dosa pun tidak akan merubah apapun.. " goda Satan.
"Ikh..? " Haudia kebingungan melihat Ikh, berbeda dengan Kunti yang cuma diam memperhatikan.
"A... A..mpun."
"Ikh, kau ingin menyelamatkan orang yang kau cintai, bukan? Sekaranglah saatnya untuk mengakhiri itu agar dia tidak datang lagi dan menyakitimu. BUNUH dia, Ikh!!"
"Ya.. "
Satan tertawa keras di dalam pikiran Ikh sementara itu Ikh mengangkat pedangnya siap menghabisi orang itu.
SLASH--------
"IKH! "
Pedang berhenti tepat di ujung hidung orang itu, Ikh mengalihkan pandangannya melihat Huda keluar dari kamarnya.
"H-hentikan aku moho..n."
"Huda..? "
"... Lama sekali. " bisik Haudia senang.
Ikh terkejut melihat Haudia mendadak transparan mau menghilang.
"Dia.. " batin Huda.
"Ikh, aku pergi dulu ya.. "
"Haudia! "
Gadis roh itu menghilang dari sana. Belum selesai dengan Haudia, Ikh kembali dibuat panik karena Huda merasakan sakit di kepala dan jatuh pingsan. Untung Aldert datang entah darimana dan menahan tubuh Huda yang jatuh.
"K..kakek Mesum."
"Sudah lama tak jumpa. Hei Ikh.. "
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro