Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Laki laki Misterius

Pagi ini aku merasa sangat gagah dan ganteng dengan seragam security yang baru aku terima setelah 4 bulan mengikuti pelatihan.Berulang kali aku memutar badan di depan cermin tat kalah berdecak kagum memandamg pantulan diri sendiri.Seragam pertama dan tugas pertama.Kebahagiaan ku semakin lengkap saat aku ditempat tugaskan di salah satu rumah sakit ternama di kota ku,alhamdulillah kata batin ku.Aku adalah tulang punggung keluarga bapakku sudah meninggal 6 tahun silam.Kini aku yang menanggung hidup ibu dan adik perempuan ku yang masih sekolah SMA kelas 1.Walaupun di rumah ada toko sembako kecil kecilan tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami.Apa lagi adikku masih sekolah tentu membutuhkan biaya yang gede namun semuanya tetap kami syukuri yang penting kami tidak kelaparan.Dan sekolah adek ku lancar,nanti kalau dia sudah selesai sekolah baru aku berpikir untuk menikah.

"Kamu tudak sarapan dulu,Bar?Sarapan lah dulu biar perut kamu ada isinya."Ucap ibuku melihat aku seperti buru buru sekali memakai sepatu.

"Nanti aja lah buk,di kantin kan bisa.Ini hari pertama Akbar kerja,Akbar takut terlambat.."

"Ya sudah..Tapi kamu harus segera mengisi perut kamu bila sudah sampai di rumah sakit."Ada raut wajah kecewa disana namun mau bagaimana lagi aku benar benar terburu buru.

"Akbar kerja dulu ya buk,Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam wr wb"

Sepeda motor tua peninggalan bapak aku pacu dgn kecepatan sedang aku memang di kejar waktu tapi dengan kecepatan sedang masih cukup waktunya kecuali kalau ada kodomo lewat kayak di lagu anak anak.Lagian kalau ngebut tidak karuan terus naas kecelakaan memang nya ada garansi gue nggak bakalan meninggal,tetap utama kan keselamatan.

Jam 06:45 aku sampai di rumah sakit setelah memakirkan motor ku aku segera lapor pada kepala security di sana untuk menerima berkas tugas ku. Setelah keluar dari ruangan kepala security aku kembali melangkah menuju parkiran motor ternyata di hari pertama kerja aku mendapatkan shift malam selama 1 minggu.Baru kemudian shift pagi satu minggu begitu seterusnya bergantisn pagi dan malam.

Aku pacu motor vespa ku dengan santai menikmati udara segar dan panas pagi yang menyehatkan.Suara mesin kendaraan terdengar seperti alunan musik yang aku suka suasana hati yang bahagia membuat semuanya terasa indah.Bagaimana tidak setelah lulus SMA dan 4 bulan menjalankan pendidikan Security aku langsung dapat bekerja tidak sempat menjadi pengangguran itu lah yang membuat aku bahagia.

Aku memasuki sebuah lingkungan perumahan elit untuk bertemu dengan sahabat ku Raden.Dia anak orang kaya waktu kelulusan dia berkata akan meneruskan kuliah mengambil jurusan sastra katanya dia ingin menjadi seorang penulis.Aku penasaran apakah dia sudah mewujudkan impian nya itu. Akhirnya aku sampai di depan rumah Raden rumah yang sangat mewah dengan pagar yang tinggi dan dilengkapi satpam yang besar tinggi.

"Kamu cari siapa?"Tanya security itu dengan tegas.

"Saya mencari Raden pak..Saya Akbar sahabat Raden."

"Ohh..Sebentar saya panggil kan den Raden..Tunggu di sini."Kumis tebalnya membuat aku mengangguk saja. Manut wae lah.

Tidak lama kemudian muncul lah sahabat yang aku maksud.Dari jauh aku melihat dia berjalan ke arah ku sambil tersenyum,dia begitu tampan,orang kaya pasti sering perawatan.

"Bar.Akhirnya kamu datang juga setelah hampir setengah tahun nggak kesini."Ucap Raden

"Ya,maklum lah Den kan aku kemaren ikut pendidikan Security 4 bulan.Kamu kan tau sendiri"

"Hahahaha.Iya iya aku tau..Ayo masuk.."Aku baru melangkah masuk halaman rumah mengikuti Raden aku pandang lagi security menyeramkan itu dia melotot,apa boleh segarang itu.

"Loe kesini mau daftar jadi Security di rumah aku ya Bar.."Ledek Raden

"Tidak lah.Aku sudah jadi Security di rumah sakit lagian aku ogah satu tim dengan security garang itu" Jawabku menunjuk lelaki parubaya berkumis seram yang lagi baca koran di pos satpam rumah Raden membuat Raden tertawa.

Setelah sampai di kamarnya aku baru merasa lega berbaring di kasur nya sambil memutar video di youtube,kasur itu jadi lusuh lagi gara gara aku.Raden yang telah kembali dari bawah membawa sebotol minuman dingin dan dua gelas cangkir serta beberapa makanan ringan geleng geleng kepala melihat kasur nya aku acak acak.

"Loe ya pembantu gue capek capek rapikan kasur malah kamu berantakan lagi..Ess dahh..Pulang sana"

"Heheheh..Maaf sayang."

"Turun loe.Duduk sini,ini dimakan ya..Loe udah kerja belum Bar?..Gue serius kalau loe belum kerja mending loe jadi Security di rumah aku aja dari pada no job."

"Nggak ah,makasih.Kan gue sudah bilang sekarang aku kerja jadi Security di rumah sakit..Malam nanti mulai kerja.."

"Ohhh..Syukur dehh."

"Loe sendiri.Katanya mau kuliah sastra,mau jadi penulis cerita horor.."

"Iya dong.Gue udah kuliah di Universitas B ngambil jurusan Sastra Fkip..Jurusan bahasa indonesia."

"Fkip.Loe mau jadi guru apa penulis?"

"Dua dua nya.Guru sekalian jadi penulis."Jawab Raden sambil menuangkan minuman ke gelas kami.

"Makruf banget loe,Den.Kayak Piraun.hehehe"

"Jangan salah Bar,jaman sekarang kita harus banyak kepandaian.Kalau nggak kita akan kalah bersaing di jaman modern ini.Conto nya loe kan Satpam dan pandai karate loe coba aja daftar jadi guru karate."

"Nggak bisa Den.Gue kerja 12 jam,sudah pasti capek banget lah.Gue mau fokus satu kerjaan aja lagian gaji nya lumayan.Tapi nanti gue coba pikirkan saran dari loe."

"Itu terserah loe sih gue sebagai teman cuma bisa ngasih saran"Sahut Raden.

Tanpa terasa dua jam lebihkami bercanda gurau sampai waktu menunjukan pukul 11 siang.Aku memutuskan untuk pulang karena mungkin ibu membutuhkan bantuan dari aku.

Setelah sampai di depan rumah aku segera memarkirkan sepeda motor ku.Halaman rumah yang luas membuat aku tidak susah dalam memarkirkan motor yang jelas tidak akan mengganggu orang lain.
Dirumah pasti hanya ada ibu sendirian karena adik kesayangan ku Dinda pasti sedang sekolah aku segera menuju dapur karena dapat aku pastikan ibu sesang memasak.Ibu sedikit kaget melihat aku sudah pulang.

"Kenapa Bar,kok kamu sudah pulang?"Tanya Ibu yang menghentikan kegiatan memotong bawang.

"Akbar kebagian shift malam Bu selama satu minggu jadi sampai hari sabtu nanti Akbar kerja malam.Baru kemudian hari senin nya masuk pagi selama satu minggu,begitu seterusnya bergantian siang dan malam."

"Ohh begitu rupanya..Sampai jam berapa kerja nya?" Lagi lagi ibu bertanya.

"Dari jam 8 malam sampai jam 8 pagi bu.12 jam.Bu, sini biar aku bantu ngiris bawang jadi ibu bisa melakukan pekerjaan yang lain."

"Baiklah Bar memang nya kamu nggak capek"

"Tidak apa apa Bu,biar Akbar bantu.Lagian biar cepat siap masak nya akbar mau cepat cepat makan Bu."

Ibu mulai melakukan pekerjaan lain yaitu menanak nasi sementara aku mengiris bawang sepertinya ibu mau membuat telor dadar dan sambal ikan sarden. Kesukaan gue banget.

"Jaman sekarang cari kerjaan susah Bar.Jadi kamu harus menekuni kerjaan kamu baik baik.Kamu harus ingat kita bukan orang kaya kita ini miskin."Pesan Ibu ku.

"Iya Bu.Akbar janji akan membantu keluarga kita terutama sekolah Dinda.Jika perlu Akbar mau Dinda kuliah biar bisa jadi orang hebat."

"Tidak usah Bar.Tamat SMA sudah cukup lagian perempuan kalau sudah menikah paling paling kerja nya 3 D.Di sumur,di dapur,dan di kasur."

"Jaman sudah berubah Bu sekarang wanita sudah banyak yang berkarier dan sukses.Ibu harus merubah cara berpikir Ibu yang kuno itu."

"Sudah lah Bar.Orang miskin seperti kita jangan terlalu banyak bermimpi."

"Iya Bu."Aku memilih diam takut dosa berdebat dengan Ibu nanti jadi malinkundang pulak.

Selepas sholat Maghrib aku kembali ke dapur aku melihat Dinda dan Ibu sedang memasak nasi goreng.

"Abang."Dinda memeluk aku adik ku itu sangat manja apa lagi dia pasti sangat senang dan bangga kini aku sudah kerja.

Aku mengelus rambut nya dan mengecup kening nya.
"Kamu sudah sholat Maghrib dek?"

"Sudah bang.."

"Bagaimana sekolah kamu?"Tanyaku sembari duduk di kursi meja makan di susul Dinda.

"Lancar bang.Tidak perlu cemas Dinda janji akan sekolah sungguh sungguh."

"Bagus lah.Jangan kecewakan abang dan ibu ingat abang cari duit untuk kamu sekolah.Kalau nilai kamu bagus kamu boleh meneruskan kuliah."

"Serius bang!"Wajah Dinda begitu bahagia mendengar apa yang aku katakan.Jujur aku sangt bahagia juga aku berharap dia tidak merasa kehilangan sosok seorang ayah.

"Sepuluh rius.."

"Yeehhh"Dinda saking senangnya sampai memeluk erat kakak nya ini..

"Sudah sudah kecilkan suara kalian nanti mengganggu tetangga."Omel Ibu."Dinda cepat kemas bekal abang mu.."

"Siap bos!"Dinda begitu bersemangat

"Bekal apa Bu..Kayak anak TK aja.."

"Udah jangan bawel.Kan sayang aja nasi nya kalau sampai terbuang.Ibu bikinin kamu nasi goreng ricah ricah.Nanti kamu bisa makan pas tengah malam lagian  ibu takut magh kamu kambuh."

"Iya bu.."Aku bisa saja bilang di rumah sakit ada kantin 24 jam tapi aku nggak mau ibu kecewa lagian mereka sudah capek capek bikin bekal untuk aku.

***

Jam 19:45 Aku sampai di rumah sakit setelah memarkirkan motor aku melangkah memasuki area dalam rumah sakit.Aku segera menuju ruang utama Security untuk absen kehadiran dan besok pagi sebelum pulang juga harus absen menggunakan sidik jari agar menghindari kecurangan anggota.Di rumah sakit ini ada 5 Security 1 Security kepala dan 4 Security tugas jaga.Jadi masing masing shift 2 Security jaga.

"Malam pak"Aku menyapa kepala security yang sedang duduk sambil menulis di sebuah buku tebal entah apa yang beliau tulis.

"Malam juga,Bar.Tadi Pak Danil sudah datang coba kamu temui di pos tadi saya suruh dia mengajak kamu keliling.Biar kamu tau seluk beluk rumah sakit ini."

"Baik pak.terimakasih pak"

"Sama sama Nya.Semoga kamu betah Bar."

"Amin pak.Saya permisi dulu pak."Beliau mengangguk

Setelah keluar ruangan atasan aku mempercepat langkah ku menuju pos aku harus menunjukkan semangat kerja ku pada yang lain.Dari jauh aku melihat 3 orang sedang berdiri di depan pos security dua nya pasti anggota shift A yang berjaga pagi.

"Assalamualaikum"Sapa ku mereka bertiga tersenyum kepada ku.Mereka nampak lebih tua dari ku sudah pasti aku kan terhitung security baru tamat SMA dan mereka pasti lebih senior paling tidak kalau aku tafsir umur mereka paling tidak lebih tua 5 tahun dari aku. Ada juga yang sudah bapak bapak.

"Waalaikumsalam wr wb"Jawab mereka hampir serentak.

"Kamu Akbar ya?"

"Iya pak."

"Saya pak Danil"Sahut seorang bapak yang aku tafsir berusia 30 an.

"Ohh jadi bapak teman saya jaga ya,maaf pak saya sedikit lambat datang nya."

"Ahh tidak apa apa Bar.Lagian kamu belum terlambat kok baru jam 19:55.Oh iya bar ini teman teman kita."

"Salam kenal pak mas."

"Salam kenal juga Bar..Saya Dafa Bar dan ini Pak Rakas."

"Hai Bar..Wah kamu masih muda sekali berapa umur kamu bar?"Tanya Pak Rakas

"Saya 19 tahun Pak,baru tamat SMA."

"Hampir seumur anak saya yang sulung.Dia 15 tahun kelas 1 SMA."Berarti anak nya seumur Dinda ucap ku dalam hati."Bapak 35 tahun Bar,sama kayak pak Danil"

"Ohh"Mulut ku membulat

"Kalau bang Dafa 24 tahun Bar.Semoga kamu betah ya Bar."

"Pasti Bang.Saya akan selalu semangat"

"Yakin kamu..Belum aja ka-"

"Sudah sudah..Ayo Bar kita beres beres di dalam pos.."
Ucapan bang Dafa di potong Pak Danil hal itu membuat aku merasa ada yang aneh.Namun ku tepis pikiran buruk pokoknya aku harus semangat.

"Kami pulang dulu ya..Bar hati hati"Bang Dafa cengengesan.

"Apa sih kamu..Ayo pulang!"Omel Pak Rakas.

Aku masih memandang buntut kepergian mereka sebelum akhirnya masuk ke pos menyusul pak Danil.

"Tidak usah kamu pikirkan ucapan Dafa tadi Bar." Ucap Pak Danil

"Iya Pak"Aku memandang ruangan pos disana ada satu tv tabung di atas meja,tiga kursi plastik,buku,dan perkakas kebersihan sapu cerok dan tempat sampah.

"Yang jelas kamu jangan aneh aneh dan melanggar tempat tempat tertentu."Sambung pak Danil

"Aneh aneh.Tempat tempat tertentu.Maksud bapak?"

"Nanti setelah beres beres saya jelaskan."

"Baik pak."

Jam 21 malam pak Danil mengajak aku keliling rumah sakit agar aku tahu kalau ada pengunjung pasien yang bertanya.Sampailah kami pada sebuah koridor yang gelap dari tengah sampai ujung.Sungguh aneh pikirku kenapa di sana gelap kalau masalah lampu kenapa tadi pagi tidak di ganti.Atau mungkin baru saja rusak.

"Wah pak..Besok ingatkan saya Untuk mengganti lampu di sini ya pak."

"Tidak Bar!."Aku sangat kaget nada bicara lelaki itu menjadi sedikit membentak dan wajahnya berubah tegang.

"Biar bapak kasih tau kamu aturan nya.Jangan sekali kali kamu melangkah ke tempat gelap itu.Untuk alasan apa pun di malam hari,apa kamu mengerti Bar!"

"Iya pak"Wajah ku sedikit ketakutan.

"Ayo kita pergi."Kami membalikkan badan dan melangkah pergi.Dua kali aku menoleh ke belakang karena merasa ada yang mengawasi aku.Tempat itu gelap dan tidak ada siapapun di sana menyeramkan sekali.

"Tak!"Pulpen ku jatuh ke lantai aku berhenti berjalan ketika Pak Danil sudah berbelok ke arah kanan.

Aku mengembil pulpen dengan cara membungkuk positif aku bisa melihat ke belakang.Di kegelapan itu aku melihat seorang laki laki parubaya menyeret sebuah karung nampak karung itu berisi dan berat.. Namun yang membuat aku kaget bapak bapak itu memakai seragam security sama seperti yang aku kenakan.Sontak aku berdiri dan membalikkan badan.

Lelaki itu seperti menoleh ke arah ku...Dia melambaikan tangan meminta aku mendekat...Aku menoleh ke belakang pak Danil sudah tidak ada...Entah mengapa aku seperti tidak kuasa menolak lambaian tangan itu...Aku melangkah perlahan kedepan ...

Kemarilah....

Seperti suara bisikan di telinga ku.

"AKBAR!!"Aku tersentak kaget lalu menoleh ke arah suara teriakan itu.

Ternyata aku sudah melangkah 10 meter ke depan mendekati tempat gelap terlarang itu.Teriakan Pak Danil menyadarkan aku.

"Braakk"Aku ambruk ke lantai lalu pandangan ku gelap.

Bersambung



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro