Juara 3 Pandoraverse III

NurIs_yan

Judul: Naga

Genre: Misteri

Blurb: 
Pesta Erau sedang dilaksanakan! Namun, kepolisian Kutai Kartanegara mendapatkan sebuah surat ancaman mengenai bom di replika naga. Semua pemikiran langsung tertuju pada replika naga bini dan naga laki sebagai properti yang digunakan dalam acara puncak Erau. Apakah memang ada bom di sana atau ancaman itu hanya gertakan?

Inspirasi: 
Di sini, saya membawakan salah satu pesta adat di Kalimantan Timur, yaitu Erau. Erau berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Kutai berartikan ramai. Pelaksanaan Erau sudah dimulai sejak raja pertama Kerajaan Kutai; Aji Batara Agung Dewa Sakti menginjak umur 5 tahun. Sekarang masih berlangsung dengan beberapa peraturan yang menyesuaikan peraturan republik dan hal paling ikonik dari Erau adalah acara mengulur naga.

Review Juri

1. Juri 1 Aishipit

Cerpen ini menonjol dalam karakterisasi yang kuat dan dialog yang relatable; menggambarkan ketegangan dalam upaya Aldi dan rekan-rekannya dalam menyelidiki ancaman bom di acara Erau. Meskipun plotnya memanfaatkan setting yang kaya akan kultur dari Festival Erau dengan baik, pengungkapan bahwa bom sebenarnya terletak pada patung naga di Pulau Kumala terasa kurang kohesif dan membingungkan dalam alur ceritanya. Namun, ending yang dramatis dengan meledaknya bom di patung naga memberikan momen yang menegangkan, walau menimbulkan pertanyaan tambahan mengenai motif dan identitas pengancam yang kurang terjawab secara memuaskan.

2. Juri 2 MrFAQ7x

 Saya pribadi menyukai tulisan ini—tersusun rapih, padat, dan jelas. Jika saya bisa berspekulasi, 'mungkin' si penulis sudah bergelut pada bidang kepenulisan lebih dari 3 tahun, dan tipe orang yang sensitif—berpengetahun cukup, bisa dibilang berpengalaman, kritis, juga lugas. ingin memasukkan cerdas, kurang cocok karena kemampuan beradaptasi dengan cepat, sehingga nampak cerdas di mata orang lain. Satu lagi, strategi yang digunakan dalam membuat karya ini bisa tersusun rapih dari alur, konflik, dan lain sebagainya, layak diapresiasi jua diacungi jempol. Meskipun masih ada 1-2 typo yang sangat wajar hal tersebut terjadi, dan ada juga sesuatu yang membuat pikiran saya ganjal adalah kurangnya deskripsi pada bagian pemeriksaan bom di kepala naga bini dan laki. selebihnya saya pribadi sangat mengapresiasi karya ini serta ingin mengucapkan tetap berpegang pada kedamaian, dan jangan mengorbankan kedamaian dengan sesuatu yang tidak sepadan.

3. Juri 3 aurumsulistyani

Yang satu ini mengingatkan aku pada karya Dan Brown, khususnya Angel and Demon. Ketegangan yang dibangun terasa hidup dan menjadi napas dari cerita. Aku juga suka bagaimana tim Aldi menyelesaikan masalah. Setting yang dipilih dan bagaimana ancaman diberikan mungkin bisa lebih mendapat feel jika kita mendapatkan sedikit backstory pelaku pengeboman. Seperti mungkin kekecewaannya pada kepolisian atau pihak kraton.

4. Juri 4 Kahnivore

DAR DER DOR! Aksi yang secara bertahap mengepung dari segala arah berhasil memaksaku supaya duduk lebih tegak, lebih rapat di ujung kursi adrenalin. Sayangnya cerita ini terasa terlalu sesak dan ramai sampai-sampai beberapa ngasih paragraf seakan dipaksa untuk dipepatkan sedemikian rupa.