Bagian 2
Naruto Shippuden × Diabolik Lovers
Cast: Sakura.H × Diabolik Lovers
Genre: Vampire
Note : Cerita sudah lama di ranjang tapi belum di aupdate karna cover dan shinopsis cerita.
▼△▼△▼△▼△▼△▼△▼△▼△
Bercemin menatap pantulan dirinya memakai seragam seperti Yui, hanya saja dasi dia pakai lebih kecil dan rok mencapai atas lutut.
Rambutnya hanya sebahu di gerai begitu saja.
Pakai ligp gloobs mengkilapkan bibir.
" Cantik." Gumam puas lihat riasan sederhana seperti tidak memakai apa - apa tapi tetap cantik.
Ambil tas, lalu keluar kamar, karena Yui sudah lebih dulu keluar.
Di belokan menuju anak tangga, Sakura berpas-pasan dengan Reiji. Di tatap Reiji. Reiji di pandangi melirik balik dengan lirikan tajam tapi Sakura masih memasang wajah biasa seakan tidak berpengaruh.
Beberapa detik, Sakura berlalu saja. Reiji menatap kesal gadis itu. Sudah menatapnya seakan ingin menilai, sekarang pergi begitu saja. Apa dia mau di hukum?
Kata terlintas yang membuat Reiji diam - diam menyeringai kecil.
Semalam. Tanpa di ketahui Sakura kalau para saudara Sakamaki telah meminum darah Yui. Namun kalaupun dia tahu, ia tidak bisa mencegah karena itu bisa merusak jalur cerita anime aslinya.
Menuruni tangga. Di belakang Sakura Reiji mengikuti. Sampai di tangga terakhir, Sakamaki telah berkumpul terutama Yui. Gadis itu langsung mendekati Sakura, mencengkram kecil ujung seragam gadis musim semi. Sakura hanya melirik.
" Sudahkan. Ayo kita pergi." Ucap Ayato jalan lebih dulu.
Sakura berjalan dan Yui berjalan di belakang Sakura. Reiji menatap datar punggung kecil Sakura dan Yui, ia menaikan kacamatanya.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Sampai di sekolah. Sakura satu kelas dengan Reiji dan Shuu. Lalu Yui berada di kelas bersama Ayato, Subaru, Kanato dan Raito.
Dapat bagian bangku dekat jendela bagian kiri di bangku tengah. Menompang dagu, menatap luar jendela, malam hari.
Shu duduk dibangku belakang barisan dua, samping barisan bangku Sakura. Sulung Sakamaki memerhatikan Sakura tengah melihat luar jendela. Sedangkan Reiji, dia melirik Shu duduk disamping bangkunya, lalu menatap punggung Sakura karena dia di belakang Sakura persis.
Guru datang dan Sakura mengalihkan sebentar terus lihat keluar jendela lagi.
Hidupnya berubah hanya dalam semalam. Dan itu berkat Sasuke dan Karin. Ukh, nama mereka saja sudah bikin ia kesal lagi.
Di bawah meja, ia menggepalkan tangan.
Menghembus nafas, kepalan tangan kecilnya mengedur, memerhatikan papan tulis di mana guru mulai mengajar.
Ada pemuda berambut biru kehitaman. Pemuda tersebut duduk dideretan bangku Shu, cuma pemuda itu duduk paling depan.
Membaca buku tanpa melihat sekitar.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Berjalan melewati ruang eskul memasak. Dari celah pintu, Sakura lihat Ayato Sakamaki mendekati Yui Komori yang terlihat mulai ketakutan.
Dia ingat.
Di adegan ini, Yui di gigit oleh Ayato setelah membuatkan Takoyaki untuknya. Mau jalan lagi tidak ingin peduli tapi mendengar suara Yui yang memohon ketakutan, belum lagi, ia sempat tidak sengaja lihat wajah memelas sang EVE. Menghembuskan nafas berat. Ini akan merepotkan.
Di banting pintu di depannya sebelum gigi taring Ayato menyentuh leher Yui. Keduanya memerhatikan Sakura dengan ekspreksi berbeda.
Kesal
Meminta tolong
Di hampiri mereka berdua. Dengan agak kasar Sakura menarik pergelangan Yui sampai gadis itu hampir jatuh. Yui memadangi punggung Sakura tengah berhadapan dengan Ayato yang marah.
" Pergi "
" Ta- "
" Pergi Yui. Biar aku tangani." Perintah bernada dingin yang langsung di patuhi Yui.
Dia belari keluar meninggalkan Sakura dengan Ayato tengah mengumpat.
" Sialan! Apa maumu hah! Wanita sialan! Gara - gara kau gadis itu jadi pergi!! "
" Aku cuma membantu dia dari cengkraman vampire gila seperti kau." Ujar Sakura tenang.
Ayato berdecih berwajah marah. Tiba - tiba dia menarik sudut bibir. Mata hijau tajam sama seperti mata Sakura tapi memiliki perbedaan, menatap Sakura masih memadangi dengan tatapan datar kosong.
Di dekati sampai berdiri di depan gadis merah muda yang mendongak menatap kearahnya.
" Kau membuat ternak itu pergi. Jadi kau, sebagai ganti ternak itu menghilangkan rasa hausku." Ucap Ayato dingin.
" Boleh aku bertanya sebelum kau meminum darahku."
" Apa? " Ayato menaikan alis merahnya, menatap bertanya pada Sakura apa yang mau dia tanyakan.
" Apa arti seorang wanita dalam sisi Ayato Sakamaki."
Mata hijau tajam Ayato menatap intens mata hijau bulat bagai rumput musim semi.
Ekspresi mata kosong dan ... Kilatan kehampaan. Kilatan yang mengingatkan dia masa kecilnya.
Wajah Ayato mendatar sama seperti wajah Sakura. Dia pun menjawab pertanyaan. " Wanita. Mereka hanya mahluk berjenis wanita murahan. Wanita juga adalah wanita rendahan yang membuang dia miliki hanya untuk kesenangan semata." Suara datar Ayato sama seperti kedua matanya.
Sakura ingat. Di anime Diabolik lovers, Sakamaki saudara memiliki masa kecil yang tidak menyenangkan. Semua karna ibu mereka.
Wajah Ayato maju mendekati sisi wajah Sakura. Di sampirkan rambut merah muda sebahu Sakura, bibir Ayato hampir menyentuh leher putih bersih Sakura.
" Pria yang menyakiti perasaan wanita dengan penghianatan. Rasa sakit pria berikan lebih sakit dari apapun."
" Lalu apa beda jauhnya dari wanita?" Ucapan Ayato membungkam Sakura.
" Mereka juga berhianat."
" Pria itu tidak menyukai wanita itu, itulah mengapa dia menyakiti dia." Lanjut Ayato.
Ayato tidak berkata - kata lagi. Dia langsung menggigit leher Sakura.
Mata Ayato membola. Darah Sakura mengalir ke tenggorokannya.
Rasa manis menyapa indra perasanya.
Bahkan jauh lebih manis dari darah Yui yang dia minum.
Melingkarkan lengannya pada tubuh mungil Sakura. Ayato menghisap darah begitu rakus. Di rasa tubuh Sakura mulai lemah, ia menyudahi, menarik diri, Ayato menatap Sakura berasa di kedua lengannya dalam keadaan pingsan. Di pandangi wajah tenang gadis itu.
Dia jadi teringat lagi sama perkataan gadis itu tadi, sebelum dia meminum darahnya.
" Prialah yang menyakiti perasaan wanita dengan penghianatan. Rasa sakit pria berikan lebih sakit dari apapun."
" Kenapa dia mengatakan itu." Gumam Ayato. Di pandangi Sakura.
Tangan kirinya berada bawah kaki kurus itu, di gendongnya. Berjalan keluar dari sana.
Dia akan bolos dan membawa Sakura ikut bolos bersamanya.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Buka kedua mata. Melihat atap - atap bercahaya agak remang, duduk, berada di atas sofa. Lihat samping ada kolam renang.
Ia ingat
Di sini Ayato melempar Yui, gadis eve itu tenggelam dan Ayato menyelamatkan. Tapi kenapa dia yang ada di sini?
Apa dia mengubah alur cerita?
Menginjak kaki ke lantai. Berdiri, berjalan di pinggir kolam. Tangan lebih besar mencengkal pergelangan tangannya. Berbalik, Ayato menatap dia datar.
" Mau kemana."
" Aku mau pergi."
" Kemana."
" Tentu saja sekolah."
" Tidak. Hari ini kau bolos denganku."
" A-apa?! Aku tidak mau! "
" Tidak ada penolakan! "
" Lepas cabai merah! "
" Aku bukan cabai merah, gulali!"
" Dan aku bukan gulali, cabai merah!"
Sakura menarik paksa tangannya dari Ayato dan itu kesalahan, kakinya kesandung kakinya yang lain. Mata membola, tubuhnya akan kejebur kolam ....
" Aku tidak bisa berenang."
Gumam Sakura sebelum kejebur masih kedengaran oleh Ayato. Pemuda merah itu terus berdiri diam saja di situ. Gadis itu tidak muncul.
Berdecih. Menjeburkan diri. Berenang melihat Sakura hampir menutup kedua matanya. Di raih tangan, menarik tekuk, beri nafas buatan, kedua mata sama - sama hijau saling bertemu. Setelah kasih nafas buatan, dia berenang ke atas permukaan. Sakura batuk karna air masuk kedalam mulut. Ayato memeluk Sakura erat.
Tanpa aba - aba dia mengigit leher Sakura langsung kesakitan.
Ayato berhenti menghisap sebentar, membolakan kedua mata, darah Sakura masuk ke kerongkongannya. Di lanjutin meminum darah sampai Sakura berlahan - lahan pingsan.
Melepas taring dari leher gadis pink. Ayato menyeringai lebar dengan mata hijau dia berkilat tajam.
" Manis. Lebih manis dari darah eve." Gumam Ayato.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Berdiri di samping ranjang Sakura. Menatap datar wajah Sakura masih tertidur.
Pakaian gadis itu sudah di ganti oleh pelayan perempuan di Mansion ini.
Keluar kamar. Berjalan di lorong. Mata hijau tajamnya menangkap Yui berjalan ke arah tadi di lewatinya. Gadis Eve itu tanpak menunduk takut.
Tidak peduli. Ayato menatap lurus dan terus berjalan lurus.
Saling melewati satu sama lain.
Ayato terus saja berjalan tanpa lihat kebelakang. Dia mau ke kamarnya.
Ada yang harus dia pikirkan dengan tenang sebelum mengambil sebuah kesalahan.
T. B. C
Tekan vote kalian dan kasih komentar kalian semua ☺ buat penyemangatku.
Terus dukung semua ceritaku dan jangan lupa like akunku biar tidak ketinggalan cerita -cerita lain apa lagi cerita baru.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro