Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 8

Naruto Shippuden × Diabolik Lovers

Cast: Sakura.H × Diabolik Lovers

Genre: Vampire

{ Setelah baca Vote kalau enggak - jangan baca, hargai usaha author buat cerita }

••••••••



" Hahh aahh! "

Sakura menghembuskan nafas bosan.

Bosan pada kehidupan dia sekarang. Hari ini Ruki tidak memperbolehkan dia sekolah lagi. Karna bosan tidak bisa melakukan apapun, ia pun ke taman depan Mansion Mukami.

Membawa kertas dan pensil warna. Di lihat kertas itu masih kosong, lalu pikirannya mulai berkelana.

" Kalau kau bosan, kenapa tidak melakukan sesuatu yang kau suka."

" Memang apa? "

" Kebiasaan lamamu atau menggambar. Bukankah lumayan lukisanmu itu."

Jadi terikat perkataan salah satu sahabatnya.

" Melukis, yah? "

Di lihat lagi kertas yang ada di pangkuannya. " Tapi. Mau melukis apa." Gumamnya.

" Hahhh. Tidak ada hal menarik sama sekali. Apa di sini tidak ada benda itu yah? "

Melihat kanan - kiri. Tanpa di duga senyum Sakura melebar membentuk senyum penuh rencana.

Beranjak dari sana


•••••              •••••                  •••••


Dua kubu. Yaitu kubu Mukami vs Sakamaki.

Sakamaki memang sudah mendapatkan Yui, tapi bukan berarti mereka sudah tenang, mereka masih kesal karna Sakura belum kembali.

Dan Malam hari ini mereka memutuskan datang ke sini sebelum ke sekolah. Yui, gadis eve itu sedang bersama Kanato dan Raito, memang berbahaya menempatkan dua orang itu, tapi siapa lagi yang menjaga eve selagi mereka pergi ke sini.

Lalu Sakamaki langsung menghadang Mukami yang kebetulan sudah di depan gerbang mansion.

" Sakura adalah anak yang di minta kepala keluarga Sakamaki tinggal di Mansion kami, dia tidak untuk di jadikan tawanan. Jadi lepaskan Sakura." Ucap Shu.

Reiji melirik Shu tajam. Baru kali ini Shu mau ikut bicara. Biasanya Shu tidak peduli, bahkan enggan untuk ikut campur seperti ini. Namun kali ini. Sulung Sakamaki memasukan diri ikut campur dalam pembicaraan.

" Dia memiliki darah lezat, tentu kami tidak bisa melepaskannya." Ujar Ruki ringan.

Wajah emosi Subaru tertampang jelas di mukanya. " Kalian meminum darahnya?! Berapa kali kalian melakukannya! "

" Itu sih cuma kami dan Sakura-chan yang tahu~ " Kou mengangkat kedua bahu dengan wajah riangnya.

Ayato maju mencengkram seragam milik Kou." Katakan dimana Sakura!"

Kou selalu memasang wajah senang sekarang memasang wajah kesal. Ia melepas paksa cengkram Ayato, lalu berkata dengan nada orang kesal.

" Kami juga tengah mencari dia, jadi jangan sentuh pakaianku sembarangan."

Kou tidak bohong, buktinya ia dan saudaranya sudah di depan gerbang untuk mencari gadis itu yang belum pulang - pulang.

" Sialan! " - Ayato.

" Ayato. Dia benar. Bau Sakura tidak ada di sini." Ucap Reiji menghentikan Ayato udah tersulut.

" Apa dia sudah ke sekolahan? " Ucap Subaru.

" Aku mencium bau Sakura~" Gumam Azusa. Ia pergi duluan.

Mukami tentu mengikiti Azusa, tapi tidak Sakamaki. Mereka sepertinya ragu, tapi kalau benar itu Sakura gimana? Mereka tidak mungkin biarkan Mukami membawanya lagi.

Shu tanpa peduli menghilang lalu di ikuti saudaranya yang lain.

Sesampai di jalanan panjang.

Jalanan legang menjadi kumpulan anak anak memakai motor besar.

Bau Sakura ada di sini tapi kenapa gadis itu tidak menampakan wujudnya.

Sorakan terdengar kencang. Mata para vampire tertuju ke satu motor pertama masuk ke garis finish, di susul motor lain.

Pengendara motor membuka helm dan hal tersebut membuat mata para vampire melotot tidak percaya dengan apa yang di lihat.

Pengendara motor itu sudah melepaskan helmnya.

Yang buat mereka kaget adalah pengendara motor itu adalah Sakura.

Gadis yang tengah mereka cari - cari.

Senyum lebar Sakura mendengar seruan para pengendara motor lain.

Sakura tanpak berbicara sebentar lalu dia berlalu pergi sambil melambaikan tangan. Langkah kaki Sakura berhenti. Ia kaget para vampire ada di depannya, menatapnya meminta penjelasan.

" Kalian kenapa bisa ke sini? " Tanya Sakura.

" Seharusnya itu pertanyaan kami. Kenapa kau ada di tempat ini? " Ayato balik bertanya.

" Aku merasa bosan. Jadi aku mencari kegiatan lain. Terus aku ingat kalau dulu aku pernah main motor sama teman - temanku kalau lagi bosan, terus aku lihat mereka dan bergabung sebentar sekalian membantu kelompok itu menangin balapan liar." Ucap Sakura menjelaskan.

Reiji megang pergelangan tangan Sakura. " Ayo kita pulang " tangan lain Sakura di pegang sama Ruki.

Reiji menatap tajam Ruki yang di tanggapi tatapan tajam juga.

" Aku tidak mengizinkan dia pergi dari Mansion Mukami."

" Apa hak kau. Sakura tamu Sakamaki dan tentu saja dia harus tetap di tempat Sakamaki sesuai pesan kepala keluarga Sakamaki." Jawab Reiji cepat.

Sakura menatap malas Reiji dan Ruki saling melempar tatapan tajam.

" Reiji benar, Ruki. Dari awal aku tinggal di Mansion Sakamaki atas perintah kepala keluarga mereka. Tapi Mukami tidak perlu cemas, kan kita masih bertemu di sekolahan."

Ruki menatap datar Sakura tersenyum tipis padanya.

" Sampai kapan kau tinggal di sana." Sakura menatap bertanya Ruki yang bertanya seperti itu. " Hm? Entah. Sampai ada pemberitahuan kepala keluarga Sakamaki."

Ruki melepas cengkraman tangan dia dari lengan Sakura.

Kou memegang kedua sisi bahunya.

" Kami boleh bermain atau menemuimu kan, Sakura-chan?"

" Tidak boleh! " Subaru yang menjawab.

Sakura melirik sebal ke sosok Subaru.

" Kalian tidak bisa melarang, ini hak ku mengizinkan atau tidak. Aku bukan mainan kalian seperti kalian lakukan pada Yui, jadi aku bebas melakukan apapun dan juga ini bukan hak kalian mengatur kehidupanku."

Perkataan Sakura membungkam. Subaru membuang muka dengan wajah marahnya.

" Ayo kembali " Ajak Shu. Meraih tangan Sakura.

" Sampai bertemu di sekolah, Mukami." Beri lambaian tangan. Kou membalas dengan semangat, Azusa membalas dengan pelan, lalu Ruki dan Yuuma hanya diam.

Sekarang Sakura berteriak pada gerombolan motor tadi.

" Terimakasih sudah mengizinkan aku ikut balapan! "

" Datanglah lagi Sakura-san! " Teriak gerombolan motor.

Kayaknya Sakura bakalan punya kumpulan lain selain berkumpul dengan para vampire. Dan kayaknya ia memiliki kerjaan lain saat di waktu luang.


••••                 ••••                ••••


Berjalan melewati taman belakang Mansion Sakamaki.

Menghela nafas lelah. Tidak ada habisnya. Kemarin dia di Mansion Mukami sekarang kembali ke Mansion Sakamaki.

Lalu nanti dia bakal kemana lagi?

Apa ia bakal di culik lagi?

Kenapa juga dia di izinkan ikut campur dalam masalah anime ini.

Anime Diabolik Lovers harus sesuai alur cerita asli Anime. Apa tidak masalah kalau Anime aslinya ke ubah hanya karna ini juga bisa mengubah kehidupan baruku?

Heh!

Memikirkan saja bikin Sakura mendengus sinis.

Ini bukan mengubah kehidupan barunya. Tapi menjadikan senjata terakhir untuk melindungi Yui. Lalu setelah senjata terakhir di gunakan, dia akan di lupakan.

Sosok pria berambut Hijau menghampiri. Langkah keduanya berhenti.

" Kau siapa, Eve kah? " Pria berambut hijau itu memberi pertanyaan pada Sakura menanggapi dengan wajah tenangnya.

' Richter Sakamaki. Paman Sakamaki dan juga penyebab Cordelia bangkit kembali ' Batin Sakura.

" Eve? Saya Sakura bukan Eve. Saya tinggal di sini karna Tuan Karl Sakamaki."

" Kakak? "

Richter sepertinya binggung kenapa Karl membiarkan manusia biasa bukan apa - apa seperti Eve bisa tinggal di Mansion kebanyakan vampire.

" Anda tidak perlu khawatir. Saya tahu kalau penghuni Mansion ini adalah vampire."

Wajah terkejut Richter terlihat.

" Lalu kau tidak takut? "

" Tidak. Saya tidak takut apapun." Jawaban santai Sakura malah bikin Richter bingung.

Mana ada manusia tidak takut? Apa gadis ini berbohong untuk menutupi rasa takut.

" Buat apa kau berbicara sama pria ini! " Seruan tidak suka datang dari Subaru. " Jangan di tanggapi." Subaru berdiri di samping Sakura.

Richter menatap tidak suka pada Subaru. " Sopanlah pada pamanmu, Subaru." Yang di tanggapi malah berdecih.

" Ayo! "

Subaru menarik Sakura pergi dari sana.

Dari sela tarikan Subaru, Sakura menengok ke belakang. Richter masih memerhatikan dalam diam. Ia kembali menatap lurus ke depan.

" Jangan bicara padanya, dia berbahaya." Celetuk Subaru tiba - tiba.

" Bukankah sama saja seperti kalian. Sama - sama berbahaya? "

" Ck. Dia jauh lebih berbahaya! Sudah turuti saja perkataanku. Ini bukan perintah tapi peringatan."

Peringatan? Maksud Subaru peringatan agar dia hati - hati.

Sakura diam diam tersenyum geli. Ternyata Subaru benar - benar punya sisi Tsunandere.

" Hai, Hai "

T. B. C

Sorry baru bisa up karna lagi buntu ide belum lagi lagi kerjain cerita lanjutan Sakura Attack on Titan sama cerita lainnya.

Tekan vote kalian dan komentar kalian untuk dukung cerita ini 😁

Terimakasih sudah mampir baca, semangat semua dan jaga kesehatan kalian 😀

Dah dah dah 👋🧕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro