Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BLOOD MOON

CATATAN LAMA, ENTAH DITULIS KAPAN. KAYAKNYA SIH PAS MASIH DI BAB 40-AN, TAPI KECAMPUR ENTAH SAMBUNGAN TANGGAL KEBERAPA LAGI NIH PROSES KREATIFNYA.

POKOK UP DATE AJA SEKARANG TANGGAL 14 NOVEMBER. Sehari setelah author resmi tambah umur dan nanti jam 10 malam pesta hestek Jake tambah umur.

Seneng deh, ada idol yang tanggal lahirnya deketan.

14 Oktober 2021

***

Sejujurnya aku puas nggak puas dengan cerita yang kukebut saat ini. Selama dua bulan sepuluh hari bisa mencapai 65 ribu kata.

Mungkin nggak bisa dibandingkan dengan teman-teman lain yang menulis super ngebut sampai sehari dapat 10 ribu kata.

Karena keterbatasan media menulis (kebanyakan dari HP) dan waktu, menyebabkan tulisanku lebih sering tersendat.

Cerita ini dimulai dari narasi yang dibaca Jake di teaser debutnya Enhypen. Kebetulan intro lagunya kok enak banget, apalagi melihat ekspresi Sunghoon di hutan, cocoklah buat satu dua bab cerita. Nggak tahunya malah kebablasan sampai banyak chapter ini. Jujur, kupusing karena semenjak babak dua, ceritanya melenceng. Wkwkwkw.

Dengan proses menulis Choose or Chosen ini, aku belajar banyak tentang digital marketing. Gimana cara promosi dan menjaring pembaca. Mungkin aku termasuk lucky karena lapakkku mengusung Enhypen sebagai tokohnya. Namun, pada akhirnya ya walau lambat, selalu ada yang mampir baca.

BERIKUT PERTANYAAN TENTANG PROSES KREATIF.

Idenya dapat dari mana sih?

Idenya dari lirik Walk the Line, intro dari mini album Enhypen debut. Selama tiga awal minggu, hanya satu lagu itu yang kuputar untuk mendalami alur yang kuinginkan. Satu lagu dan nggak ganti-ganti. Dibandingkan Given-Taken, aku cuma setia nyetel Walk the Line sampe kena protes serumah lagunya dibilang gak jelas. Padahal enak banget malah.

Si Yuri visualnya pakai siapa?

Biasanya aku pakai visual member idola grup sebagai cover. Tetapi sayangnya aku nggak puya gambaran siapa sosok yang pas buat Yuri. Kalau dibilang original character, iya. Kurasa bebasin pembaca berimajinasi aja deh. Ntar kalo kukasih visualnya, ada yang kabur, mandeg, mogok, ngambek gak mau baca karena jealous.

Tapi makin ke sini, aku akhirnya suka visual Karina yang judes gimana gitu ya. Ya udahlah dipake aja, biar mengundang pembaca baru. Wkwkwk.

Ada kendala enggak saat menulis?

Kendala menulis mungkin berada di antara pertengahan Desember-Januari. Karena kesibukan RL sebagai staf finance usaha rintisan keluarga, akhirnya naskah CoC mengendap sebentar. Karena kelelahan, otaknya ngebul dipake ngitung rupiah, jadilah sementara off dulu. Refresh pikiran.

Lanjut lagi, cicil pelaaaan banget. Februari-Maret masih update. Tapi full April sampai Agustus kalo gak salah, full hiatus demi fokus naskah lain. Paling sambat kendala adalah pegel ngetik di HP dan keasyikan ngecurcol sama bestie doang.

Setiap hari targetin menulis nggak?

Awal-awal aku terbiasa menulis minimal sehari dapat 1000 kata, mumpung moodnya lagi bagus. Tetapi kalo pas lagi sibuk, aku menulis sesempatnya aja. Kan, tabungan babnya udah lumayan sih. (Itu pun sengaja gak langsung publish biar yang baca makin penasaran sama bab berikutnya).

Gimana pun juga, menulis nggak bisa dipaksa, kalo nggak, pasti melenceng jauh dari premis awal. Itu yang terjadi padaku saat Sunghoon mencari Yuri yang menghilang. Ada gap yang terlalu besar dari angka tiga tahun. Mungkin nanti pas full editing, bisa diringkas aja kali ya. Hehehehe. Ya entahlah. Sesuai mood aja mau ke mana.

Jika aku boleh gila, aku ingin menggenapkan cerita ini menjadi 100 bab. Bakalan jadi chapter terpanjang dari semua FF aku, setelah kelarnya Spring Breeze. Tapi aku gak kuat. Cukup 60 bab pov Yuri dan 12 bab pov Sunghoon.

Adegan paling favorit?

Hm.... tiap babak punya keunikan masing-masing. Aku selalu terkejut dengan hasil improvisasiku. Katakanlah sinopsis dan outline sudah terbentuk. Endingnya pun juga jelas, tetapi tetap aja aku kaget sendiri kok anak konfliknya bisa menarik.

Tokoh favorit?

Aku suka dengan kemunculan Jake. Humornya mengimbangi ketegangan yang dialami Sunghoon. Biar nggak bosen-bosen banget, biarlah Jake jadi pendamping Sunghoon yang dingin gitu di mata siapapun. Wkwkwkwk

Pesan cerita ini apa sih?

Awalnya aku ingin mengeksplor sisi sarkastis Yuri. Tentang isu mental illness, tentang perubahan fisik, dan apapun yang dia alami, membangun Yuri menjadi cewek yang bisa menerima dirinya secara apa adanya.

Sunghoon? Mungkin dia cocok sebagai penjaga perdamaian. Hahahahaha. Dedikasi dan tanggung jawabnya nggak melulu soal cinta. Tapi ya integritas Sunghoon yang harus dicontoh.

Rencana project ke depannya apa?

Entahlah. Aku sedang mabuk menulis non stop. Mari menunggu ide apa yang aku punya. Tadinya mau bikin side story Woonyoung-Jake gara-gara Enhypen rilis tema carnival di mini album kedua. Tapi, awal tahun emang hectic jadi rencana itu buyar. Idenya ambyar nggak kecatat. Ya udahlah. Lupain aja. CoC menguras kepalaku. Jadi biarlah rest dulu.

Bagaimana cara marketing cerita ini bisa ramai?

Posting tiap hari juga menjadi faktor awal pembaca ramai, setelah itu biasakan secara berkala di twitter naruh link, siapa tahu ada Engene yang baca.

Apa harapan untuk cerita ini?

Langkah pertama, selesaikan dulu sampai ending. Langkah kedua, tembus jadi 35 rb view, 100 rb, 500 rb, 1M dan masuk penerbit mayor.

Aw, yang poin ketiga keknya impossible ya. Hahahaha

Ceritain dong, kenapa cerita ini sempat mandek empat bulan lamanya?

Sibuk jadi alasan yang paling lumrah bagi penulis. Kukira, Mei 2021 kemarin, aku bisa menyelingkuhi tiga naskah banting genre (ff, teens, Young Adult), yang masing-masing cerita punya perlakuan berbeda untuk menarasikan. Diksinya saja beda-beda, karena target pembacanya beda.

Sejujurnya, kepalaku sedang sibuk dengan proyek bersama teman di waktu itu. Aku menulis dua cerita non ff dan kini sudah tamat. Silakan lirik Fade di work sebelah, serta Asa Mekar di gwp.id. Dan aku nggak nyesel sih kalo ngegantungin COC, karena Asa Mekar yang diikutkan lomba TWS 2021 di GWP.ID (Gramedia) langsung lolos mentoring. Doakan menang ya, biar masuk penerbitan mayor. Hahahaha. Nggak kebayang, secara temanya remaja dan realistis fiction. Kuanggap sih, itu novel pertamaku yang bersetting lokal dan tokohnya remaja. Kalo genre fanfiksi udah nggak keitung lagi deh.

Pas banget diumumkan itu akhir Oktober kemarin. Jadi kayak hadiah kelarnya CoC yang setahun.

Selain itu, kendala lain adalah feel horor misteri-ku sedang menguap. Jadi kuanggap itu alasan masuk akalku hiatus menulis. Aku hentikan update bab 51 dan seterusnya. Selama itu, aku menyicil pelan-pelan sampai bab 57. Setelah semua work beres, barulah aku bisa memfokuskan diri ke cerita yang menghantuiku untuk endingnya.

Karena itu aku tidak mau mengacaukan kisah ini karena gak bisa fokus. Aku memprioritaskan mana yang harus diselesaikan. Sebab dua proyek sebelumnya memang ada target masing-masing.

Aku nggak sabar membuat ending CoC. Entah itu happy atau sad ending, semuanya sudah kuatur. Jadi aku tidak bisa menjawab beberapa permintaan pembaca bahwa cerita ini endingnya bahagia.

Jujur saja, kalian histeris kan yang kena ghosting empat bulan saat aku balik update? Wkwkwkw. Maapkan sayaaa!!!!

Ngeghosting lagi setelah update 1 bab di bab 51 karena insiden webmirror, MAAFKAN SAYA LAGI.

Balik lagi sampe update tamat.

Gimana pun, aku lebih nyaman work ini ditaruh di platform oren dooong.

Kesan menulis bab terakhir?

Nyicil nulis lagi, draft kelar tanggal 9 Oktober 2021 setelah serangkaian dilema dan revisi lagi. Apalagi ngetiknya makiiin pelan karena dalam suasana gloomy.  Tadinya udah ada bayangan nulis pakai bahasa tingkat dewa, diksi aduhai dan penuh renungan. Nyatanya otak buntu. Jadi kubuat apa adanya aja deh.

Makanya rada kurang srek, pengen sedikit lebih menghayati macam bab 50. Diksinya itu paling kusuka ternyata. Kalian juga suka dong, pas Yuri ngakuin perasaannya itu.

Yah, karena revisi sana sini, menumpuk lah jadi 3k. Padahal kan bisa dijadikan 3 chapter, tapi yaudahlah. Biar estetik 60 bab pov Yuri. Biarin aja segitu.

Aku lega karena akhirnya genap 1 tahun bagiku untuk menyelesaikan Choose or Chosen. Seandainya bisa fokus, mungkin udah ada kali ya sequel seru lain. Tapi ya udahlah, semoga ada ide baru buat menulis.

Terus nih, entah klean suka atau nggak. Doakan aku lekas kembali prima dengan diksi tajam dan ide luber aduhai, lewat kisah klan Gyeonghui lainnya. Sudah ada gambaran sih mau ke mana buat side story baru.

Blurb :

Malam membayang. Percik api memantul lewat darah yang menggenang di seluruh Gunung Jiri. Bulan telah muncul, senada dengan api dan darah.

Sunoo, yang terpenjara sekian purnama, menatap putus asa ingin kebebasan. Dia memilih untuk mati, tetapi raganya ditolak untuk dikubur di atas bumi.

Baik dalam kehidupan atau kematian, posisinya serba salah. Lantas, saat sebuah bunga bermekaran dari balik dedaunan di Gunung Jiri, senyuman menghilang bersama perginya bulan darah.

Woaaaaa..... sikat dulu yuk prolognya di work sebelah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro