Bab 18
Tekan vote setelah baca 📖
■□■□■□■□■■□■□■□■□■
Koi tengah santai di ruang latihan selepas latihan bersama anggota six gravity. Kaos di pakai di lepas, rambut pinknya lepek karna keringat juga mengalir ke wajah. Soal yang lain, yang lain udah pergi ke kamar mandi berada satu ruangan latihan.
Koi terkejut luar biasa mendengar suara pintu terjeblak keras, di tengok. Sakuralah pelakunya. Koi lebih terkejut lagi bukan karna dinding belakang pintu yang retak, melaikan wajah merah Sakura bersama kedua mata hijaunya berkaca - kaca.
" Huwaaa! Onii-chan! " Tangis Sakura pecah. Menerjang Koi kedalam pelukan bikin Koi Kisaragi tersedak sesak.
Suara keras Sakura bikin tanda tanya dan emosi Koi. Suara tangis Sakura juga buat anggota six gravity terburu - buru keluar kamar mandi, menatap bertanya Koi tengah susah payah menenangkan Sakura belum selesai menangis.
Tidak mungkin Koi menangani sendiri, Yayoi Haru ikut bantu tenangin Sakura. Setelah reda cuma menyisakan isakan kecil, Satsuki Aoi beri air putih langsung di minum Sakura sampai kandas.
" Kau kenapa Sakura? " Tanya Hajime. Selalu Hajime selalu bisa buat Sakura enggan buka suara jika terjadi sesuatu bisa buka suara jika Hajime yang bertanya.
Terkadang Sakura juga bicarakan masalah dia pada Koi.
Tapi Sakura pernah bilang kalau dia lebih suka curhat pada Hajime.
Tentu Koi di buat cemburu, maka dari itu sifat protektif Koi muncul.
Sakura enggan mengatakan alasan dia menangis karna itu memalukan. Tapi dia mengatakan juga karna terus di tatap menutut oleh anggota six gravity.
Di ceritakan dari awal Sasuke bawa dia ke taman terus menyatakan cinta. Lalu jawaban Sakura setelah itu langsung pergi meninggalkan Sasuke di sana.
Di tengah jalan dia bertemu manager six gravity dan berakhir di sini. Tapi setelah sampai di gedung ini, manager six gravity malah pergi entah kemana di loby tadi.
Seluruh anggota six gravity saling berpandangan terutama Koi.
Ini bukan salah Sakura, walau gadis itu seorang komikus tapi tetap saja dia tetap gadis biasa baru pertama kali mengalami hal seperti ini. Dan mereka juga tahu kalau ini bukan salah Sasuke juga. Kita tidak tahu kapan cinta itu datang dan kapan kita mendengar pernyataan cinta seperti itu.
Koi meminta Uduki Arata mengantar Sakura pulang. Mereka menatap kepergian Arata dan Sakura. Beruntung kedua orang tua Sakura tidak berada di apartement.
Bisa - bisa dia di serang pertanyaan dari Yato.
Sekarang memikirkan masalah memberi pencerahan pada Sakura tanpa harus membuat sang gadis bingung.
Mau gimana lagi. Mereka di kenal seorang idol dan seorang idol tidak bisa sembarangan berpacaran. Jadi. Mereka hanya bisa beri pencerahan pada Sakura seadanya, sisanya gadis itu yang memikirkan.
☰ ☱ ☲ ☳☴ ☵ ☶ ☷☰ ☱ ☲ ☳☴ ☵ ☶ ☷
Berada di cafee. Duduk dekat jendela meja belakang paling pojok.
Ia kembali teringat kejadian di taman.
Sakura menunduk wajah sambil meremas rok di pakai.
" Ma-Maaf Sasuke-kun." Ucap Sakura. Langsung pergi meninggalkan Sasuke berdiri mematung dengan wajah gelap tertutupi poni.
Kembali ke cerita
Wajah Sasuke memang datar jauh lebih datar.
Dia tentu saja shock atas kejadian setengah jam lalu.
Baru kali ini dia di tolak, dan lebih parah lagi. Dia di tolak seperti acara sinetron di tonton Kaa-sannya.
" Sasuke-kun "
Tanpa minat Sasuke melirik datar dari ekor mata.
Hanabi tersenyum lembut.
Dia bahkan tidak peduli sama lirikan tajam sang Uchiha bungsu. Tanpa minta izin dulu, Hanabi duduk di kursi di depan Sasuke. Sasuke sendiri tidak melirik atau merenspon kehadiran sang mantan.
Tadi Hanabi ke Cafee ini untuk menghilangkan suntuk gara - gara putra bungsu Fugaku dan Mikoto.
Tahu - tahu dari pintu Cafee, Hanabi lihat sosok yang bikin dia suntuk. Tadi tidak percaya tapi saat lihat lebih dekat, rasa suntuknya hilang jadi semangat.
Hanabi ingin memperbaiki hubungan dia dengan Sasuke. Dia sungguh mencintai Sasuke dan tidak ada niatan Hanabi putus dari Sasuke. Namun hubungan kandas berkat anak baru seorang komikus.
Ingat anak kecil merah muda bikin mood Hanabi bisa jelek, jadi dia berbicara santai pada Sasuke.
Hitung - hitung kembali PDKT lagi.
" Sasuke -kun sedang apa disini."
" ... "
" Sasuke-kun seperti punya masalah. Katakan padaku, mungkin aku bisa kasih solusi."
Sasuke melirik datar.
" Kau bukan beri solusi melaikan masalah." Jawaban pedas Sasuke.
Hanabi menahan kedongkolan.
Dari tadi dia mengajak Sasuke bicara dan sekarang malah di balas kata yang tidak mengenakan hati.
" Jangan berkata pedas seperti itu Sasuke-kun." Hanabi tersenyum paksa.
Sasuke tidak lihat — lebih memilih lihat luar jendela.
Dalam hati Hanabi ingin meledak tetapi di tahan setelah mata putihnya tidak sengaja melihat Sakura masuk Cafee ini bersama laki - laki asing pakai masker dan topi.
Sakura dan laki - laki itu mau berjalan mendekati kesini.
Hanabi menarik sudut bibir. Dia jadi memiliki suatu ide.
" Sasuke-kun, apa ini." Dengan berani Hanabi membungkuk, tangannya menjangkau wajah Sasuke di sebrang meja. Riflek Sasuke menatap Hanabi.
Wajah mereka sangat dekat sekali. Tangan Hanabi berada di sudut bibir Sasuke, wajah Hanabi merah tapi wajah Sasuke masih datar.
" Kheam! Habis menembak Sakura tidak berapa lama bersama perempuan lain? " Suara bikin Sasuke kesal. " Ka— " Sasuke tidak bisa melanjutkan kata. Dia tampik tangan Hanabi dari wajahnya, berdiri memadang lurus ke dua sosok beda gender.
Sakura memadang sebal sekaligus sedih ke Sasuke. Pemuda tadi bicara, Sasuke tahu siapa dia, dia salah satu anggota six gravity yaitu Arata Uduki.
Sakura kasih napan berisi kue ke Arata, lalu belari keluar. Arata menaruh napan ke meja di tempati Sasuke dan Hanabi. Mencengkal lengan Sasuke berniat mengejar.
Di pandangi Arata menatap dia tajam tapi itu tidak buat Sasuke takut, malahan balas menatap tajam yang tidak bikin Arata takut.
" Untuk apa kau kejar. Urusi saja mantanmu yang mungkin menjadi kekasihmu lagi."
" Aku tidak berniat kembali pada dia." Desis Sasuke.
Hanabi kernyitkan dahi tidak suka dengan nada bicara Sasuke padanya.
Arata menarik sudut bibir.
" Lalu? Kenapa bermesraan padahal baru saja menyatakan cinta pada gadis lain." Ucap Arata.
Dia pergi - dia yang mengejar Sakura. Bisa bahaya Sakura pulang sendiri. Jangan sampai kejadian waktu itu terulang kembali.
Sasuke nendang meja, dia tidak peduli pandangan mata para pengunjung.
Menatap Hanabi menegangkan badan di tatap tajam oleh onyx kelam.
" Kau! " Di tunjuk Hanabi dengan wajah mengeras. " Gara - gara kau Sakura jadi salah paham. Kau dengar! Aku mencintai Sakura bukan kau." Sasuke mendengus.
" Sejak pertama pacaran aku tidak menyukaimu. Tapi karna kau terus mengusikku makanya aku terima, aku terpaksa pacaran denganmu."
Hanabi shock. Dia mengira mereka berpacaran atas dasar suka.
" Lagi pula aku tidak mau berpacaran dengan perempuan galak, suka melabrak perempuan menyatakan cinta padaku dan posesif. Itulah mengapa aku memutuskanmu."
Sasuke belari keluar Cafee. Ingin menjelaskan pada Sakura.
Hanabi diam memadang sepasang sepatunya dengan sedih.
Para pelayan tidak ada yang berani dekat namun mereka juga kasihan kepada Hanabi.
☰ ☱ ☲ ☳☴ ☵ ☶ ☷☰ ☱ ☲ ☳☴ ☵ ☶ ☷
" Hoaaumm."
Gaara menguap lebar.
Dia capek karna tambahan belajar karna kemarin nilai dia menurun. Bisa - bisa dia disamakan Naruto, tidak mau terjadi hal memalukan seperti itu, Gaara belajar tambahan setiap pulang sekolah di mansion.
Jika di pikirkan, dia rindu sama Sakura.
Oh ya, hari ini lanjutan komik Sakura sudah rilis bukan? Jam istirahat dia beli di tempat biasa.
Langkah Gaara berhenti. Mata jade dia menatap ke depan, di sana Sakura buru - buru memakai sepatu kelas. Jauh di belakang Sakura, Sasuke turun dari motor dan juga buru - buru. Sasuke berjalan cepat ke tempat Sakura juga mempercepat langkah ke tempatnya ..
He? Tempatnya?
Tanpa aba - aba Sakura merangkul lengan Gaara. " Gaara-kun ikut Sakura yuk." Menarik paksa Gaara agak terseok - seok mengikuti Sakura.
Sasuke memadang kesal. Di tendang udara.
T. B. C
Tekan vote kalian sebanyaknya yah, dan jangan lupa komentar kalian juga 😀
Dah dah dah 👋🧕
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro